# 01 < b. Roti Kacang dan Dewan Siswa >

444 57 1
                                    

∘₊✧─────✧₊∘

Disclaimer seluruh character bukan milik saya, saya hanya menambahkan tokoh serta alur cerita. Saya hanya meminjam character. Dilarang keras plagiarisme!

∘₊✧──────✧₊∘



(Name) mengambil tempat duduk di tengah bus. Tempat duduknya tidak seperti bus sekolah pada umumnya, bus yang di khususkan dari akademi memiliki kursi berbaris ke belakang, satu deret berisi dua bangku. Difasilitasi pendingin yang sejuk dan WiFi, terdapat lemari kecil berisi makanan ringan ataupun roti. Disediakan untuk murid yang belum sarapan.

(Name) menatap jendela, melihat pemandangan luar. Hari ini cerah, ia masuk tepat di hari pertama setelah libur semester awal sekaligus liburan musim panas. Sekarang memasuki musim gugur, dimana pohon pohon menggugurkan daun daun cantiknya. (Name) tersenyum tipis.

"Boleh duduk disini?"

Gadis itu refleks menoleh ke samping, dimana Tooru tengah tersenyum lembut ke arahnya. (Name) mengangguk, "tentu, kenapa tidak?" Jawabnya santai.

Tooru terkekeh pelan lalu mendudukkan diri di sampingnya. (Name) menatap pergerakannya, tatapannya sulit dibaca, sampai pada saat Tooru meliriknya ia membuang pandangan ke jendela.

Aneh, alis (Name) bertaut seolah berpikir keras sambil menatap lalu lalang kendaraan.

"Kau mirip dengan orang yang ku kenal." Tooru berceletuk sembari membuka bungkus roti yang ia ambil di lemari kecil. Roti rasa selai kacang.

(Name) berbalik lagi, menatap fitur Tooru dari samping, ia tak berkomentar, karena pikirannya saat ini sedang ramai. Matanya melirik roti rasa selai kacang yang dibuka pemuda itu.

"Untukmu." Tooru ikut menoleh ke samping, senyumnya terukir lembut, membalas tatapan (Name) hangat. Menyerahkan bungkus roti yang sudah dibukanya, gadis di depannya mengerjap.

"Tidak, terimakasih." (Name) menggeleng singkat lalu mengalihkan pandangannya ke depan.

"Kamu menyukainya, dan ku tebak kau belum sarapan."

Bagaimana dia tahu? Bahwa ia suka roti selai kacang? Ralat, (Name) sangat menyukainya.

(Name) tak menggubris, masih bersikap acuh. Orang yang bahkan baru tau namanya belum ada satu jam sudah tahu kesukaannya.

Ia was was.

Tooru mengangkat sebelah alisnya, muncul seringai tipis di bibirnya. Dia mendekatkan roti itu pada (Name). "Pelajaran di akademi akan berat. Bukankah buruk pingsan di hari pertama sekolah?"

Tidak, sebenarnya itu bujukan murahan. (Name) bisa menahan lapar dua hari. Tapi yang terpenting bukan itu, ini tentang roti kacang. (Name) mengambil roti itu, lalu tersenyum tipis. "Terimakasih," ucapnya sebelum melahap roti nya.

Kedua netra coklat sang gadis melebar, giginya berhenti mengunyah. Satu kata yang ada di pikirannya, ENAK! Tanpa sadar (Name) langsung menghabiskannya. Tooru dari samping terus melirik gadis itu dengan senyuman tak pernah luntur, dia melipat tangannya di dada sambil melihat ke depan.

"Enak bukan? Tapi masih enakan roti keju." Tooru berujar tenang.

(Name) melirik Tooru tak santai. "Apa maksud mu? Roti kacang lebih enak. Keju rasanya bikin muntah."

Tooru menautkan alisnya tajam, menatap (Name) penuh permusuhan. "Roti kacang tidak enak! Justru kacang yang bikin muntah, rasanya aneh! Bikin sakit gigi!"

(Name) menatap sengit. Matanya menyipit kesal, terdengar geraman tertahan darinya. "Terserah!" Finalnya membuang pandangan ke jendela sembari mendengus kasar.

Haikyuu Academia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang