# 01 < U. Kematian >

204 39 0
                                    

"Karena manusia makhluk lemah, banyak dosa. Mungkin manusia yang kau pikirkan adalah manusia tak ada otak?"

___________________


⚠️semua yang disampaikan hanyalah fiksi, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata. Murni pemikiran penulis, dilarang keras meng copy atau repost. Hanya di lapak "W" ini saja di upload.

Character Haikyuu milik Haruichi Furudate, penulis hanya meminjam.

Happy reading!

____________

Sinar jingga sudah sepenuh nya menghilang, tergantikan pantulan cahaya gelap yang disinari rembulan. Di bawah terang cahaya lampu taman, seorang gadis yang menunduk tengah terdiam membisu di tempat nya. Di bangku panjang taman.

Sedangkan seorang pemuda mengulas senyum tipis penuh ketulusan, netra coklat nya tak pernah lepas dari sang gadis. Mendapatkan keterdiaman dari sang lawan bicara membuat si pemuda semakin lebar mengulas senyum. Di duduki nya kursi taman, tepat di samping sang gadis.

Tooru meneguk minuman soda nya yang habis dalam dua kali teguk, lalu melempar nya ke dalam tong sampah.

"Isi kepala mu berisik sekali," celetuk Tooru santai.

Alis (Name) bertaut bingung, "maksud mu?"

Kekehan pelan terdengar dari sela bibir tipis Tooru. "Ada banyak sekali hal yang di pertanyakan, memikirkan banyak hal dan frustasi. Untuk apa kamu memikirkan masa lalu? Masa lalu mu saja sudah buruk, untuk apa di ingat? Itu akan semakin memperburuk keadaan."

(Name) menghela nafas gusar, kentara sekali betapa frustasi diri nya. "Aku lelah, Tooru. Saking lelah nya aku tak bisa mendeskripsikan nya sama sekali. Semuanya terlalu tiba tiba."

Ia baru bisa merasakan bernafas dengan tenang, keluar dari lingkungan tidak sehat di sekolah lama nya dulu, terlepas dari kekangan kepala sekolah, hidup nya sudah terjamin oleh Erwin tanpa harus banting tulang begadang semalaman, tidur 2 jam, tidak makan teratur, stress berlebih. Nyaris gila malahan, ekonomi nya jauh lebih terjamin dibanding dulu. Masuk kedalam akademi dan bertemu teman baru, mereka jauh lebih baik dari orang orang di sekolah nya dulu.

Semua itu membuat nya melupakan kesedihan atas berpulang nya nenek.

Dan tiba tiba, kenyataan pahit kembali ia dapat. Dunia tak membiarkan nya bebas menghirup kebebasan.

Tooru membalik tubuh nya ke samping, memfokuskan atensi nya kepada (Name). Yang di tatap menatap balik, tatapan gadis itu sendu bercampur lelah. Bersibobrok dengan tatapan Tooru yang fokus. Perlahan, tatapan itu melunak.

"(Name), apa yang kamu rasakan?"

Suasana hening beberapa saat.

Mata (Name) bergetar, perasaannya campur aduk. Pertanyaan emosional yang mampu menyentuh sampai dasar hati.

Bibir (Name) bergetar pelan, bahkan rongga dada nya terasa penuh, nafas nya tersendat, "aku takut, aku capek, aku gak mau, aku gak kuat, aku takut, Tooru ..." Bulir air mata memenuhi mata nya, perlahan membendung dan akhir nya tangis sang gadis pecah saat itu juga. Seluruh emosi nya tumpah ruah.

Isi kepala nya berisik.

Ia benci bisa melihat.

(Name) lebih baik menjadi buta dan tuli ketimbang melihat kematian orang lain dengan mata nya, mendengar teriakan isi hati orang lain.

Haikyuu Academia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang