# 02 . 5

203 36 2
                                    

⋆˚࿔ ʰᵃᶦᵏʸᵘᵘ academia 𝜗𝜚˚⋆

★★★★★★★★★
. . . . . . . . .

Lima hari berlalu dengan cepat, selama itu pula seluruh murid akademi berjuang untuk persiapan penilaian musim semi yang tinggal menunggu dua Minggu lagi terlaksana. Mereka belajar dengan giat, karena tahu setelah ini mereka akan di gempur habis habisan dengan pelatihan fisik oleh guru mereka.

Minggu depan sistem asrama akan terlaksana, karena persiapan fisik akan selesai malam, para murid di wajibkan untuk tinggal di asrama agar bisa beristirahat lebih cepat dan cukup. Akademi juga dapat mengawasi asupan makanan dan pola tidur para murid yang terkadang tak teratur.

(Name) bersorak bersama rekan kelompoknya, di layar hologram, terpampang jelas nama kelompoknya menduduki peringkat pertama di antara kelompok lainnya. Peringkat terkahir adalah kelompok Kiyoko.

"Selamat (Name)! Aku sudah menduga bahwa kamu yang akan menang!" Seru Hitoka ikut senang.

"Kamu hebat (Name), untuk pertama kali nya tim Shoyo peringkat pertama. Biasanya mereka selalu peringkat terakhir." Kekeh Kiyoko.

(Name) tertawa pelan, perasaannya membaik mendengar pujian dari Hitoka dan Kiyoko. Ia takut mereka akan seperti teman teman sekolah nya dulu, menjadi memusuhi nya karena ia lebih unggul.

"Hari ini kalian bebas. Tapi jangan keluar kelas sebelum jam istirahat." Profesor Ukai mengeluarkan papan permainan Ludo lalu menaruh nya di atas meja nya.

"Yang bingung mau ngapain ayo main Ludo bersama ku!" Profesor Ukai menyeringai lebar ke arah para murid nya.

(Name), Kei, Koushi, Noya, Tobio, Shoyo, dan profesor Ukai duduk mengelilingi dua meja yang di gabung—meja Kei dan Tadashi untuk memulai permainan.

"Kita kurang satu orang." Celetuk Shoyo sebelum memulai.

Ke enam orang sisanya saling memandang. Bingung.

"Kalau begitu aku ikut!" Seru Ryousuke langsung duduk di samping Noya.

Setelah pas delapan orang permainan akhirnya di mulai.

Hijau = Koushi
Merah = Ryousuke
Kuning = Kei
Biru = (Name)
Oranye : Shoyo
Ungu : Noya
Ukai : pink
Tobio : hitam

Urutan pertama jalan adalah Koushi, pemuda itu mengocok dadu nya dengan tenang dan melempar nya. Dalam sekali percobaan dia langsung mendapat angka 6, diikuti seruan heboh dari Noya, Ryousuke dan Shoyo. Koushi hanya tersenyum lembut, dia mengeluarkan satu bidaknya, lalu memutar dadu lagi. Kali ini keluar angka lima.

Urutan kedua adalah Ryousuke, dengan percaya diri kepala plontos itu melempar dadu, bahkan ia berteriak kepada Kiyoko jika ia menang gadis itu harus mau ikut kencan besok. Kiyoko di sebrang sana menyembunyikan rona merah nya dengan senyum lembut. Noya di samping menyinyir. Setelah di lempar ternyata keluar angka 1. Ryousuke langsung memaki dadu nya akibat malu yang ia bendung. Profesor Ukai berdehem membuat Ryousuke kembali tenang.

"Memalukan." Cibir Kei di hadapan Ryousuke. Ryousuke yang mau mengamuk langsung di tahan Noya.

Selanjutnya adalah Kei, pemuda itu sebelumnya terdiam hingga tiba tiba sebuah suara memecah keheningan.

"Jangan gunakan telekinesis mu, itu curang." Celetuk (Name) sinis.

Kei terkekeh rendah, "tidak ada peraturan khusus untuk itu." Balas nya acuh.

"Itu curang tiang listrik!" Kesal Shoyo.

Noya kalau gak di tahan Koushi sudah dipastikan akan menjambak rambut Kei.

Haikyuu Academia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang