# 01 < e. Perpustakaan >

260 53 12
                                    

⚠️semua yang disampaikan hanyalah fiksi, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata. Murni pemikiran penulis, dilarang keras meng copy atau repost. Hanya di lapak "W" ini saja di upload.

Character Haikyuu milik Haruichi Furudate, penulis hanya meminjam.

Happy reading!

______________________________________
____________________

Shinsuke menghela nafas kasar. Di lepasnya kacamata persegi panjang itu dari batang hidungnya, di mejanya terdapat tumpukan buku yang sebagian sudah terbuka. Suasana sepi perpustakaan memberikan privasi untuk nya melepas lelah atau sekedar menghela nafas kasar.

Ditatapnya langit langit perpustakaan.

"Mengecewakan, kau kalah dari seorang gadis desa?"

"Bodoh! Memang sudah seharusnya aku tak mengizinkan mu bergabung ke organisasi sampah itu."

"Gimana sih? Katanya juara bertahan."

"Pfft— kalah dari sekolah sampah? Mau di taruh kemana wajah keluarga mu, Shinsuke?"

Shinsuke mencengkram gagang kacamatanya hingga nyaris patah. Isi kepalanya terasa berkecamuk, pikirannya berantakan, seluruhnya kusut tidak beraturan. Kekalahan telak kemarin sangat berpengaruh untuknya, perubahan lingkungan sekitar terhadap dirinya, tekanan yang semakin bertambah. Shinsuke tak bisa tidur dengan nyaman, belum lagi mengurus masalah akademi. Menuntaskan hama hama yang berusaha menyusup kedalam akademi.

Shinsuke memejamkan mata, menikmati hembusan udara pendingin ruangan. Hening selama satu menit, bibirnya mengulas senyum tipis.

"Duduk aja," intonasinya terdengar tenang, seperti kepribadiannya.

(Name) yang ketahuan memerhatikan laki-laki yang di cap sempurna itu menyengir, niatnya mau cari buku referensi belajar disini. Tapi malah ketemu Shinsuke yang lagi frustasi begini.

Gadis itu mendudukkan diri di samping Shinsuke. Menatap surai dwiwarna yang acak acakan, buku terbuka acak, tiga tumpuk buku tebal, dan kacamata. Cukup menggambarkan betapa stress nya seorang Shinsuke. Entah kenapa perasaan bersalah merayap di ujung hatinya.

Keterpurukan itu disebabkan olehnya.

"Maaf kalau ganggu." Ucapnya pelan, sangat pelan tak ingin mengganggu si pemilik tempat.

Shinsuke sekali lagi mengulas senyum teduh, kepalanya sepenuhnya menoleh ke samping dengan punggung masih bersandar nyaman. Menatap lamat lamat rupa (Name) dari samping.

"Lama tidak berjumpa, (Name). Bagaimana kabar nenek ku?" Bukan menjawab ucapan sebelumnya, Shinsuke malah balik bertanya.

(Name) menoleh kesamping. Dan benar, Shinsuke benar benar sedang menatapnya, sorot matanya lembut dan teduh. Gadis itu kembali menatap depan, kekehan pelan keluar dari sela bibirnya.

"Sehat, cerewetnya bertambah. Setiap sore masih mengunjungi rumahku, dia tidak tahu caranya mengetuk, jadi pintu rumahku di gedor."

Shinsuke terkekeh rendah mendengar jawaban dari (Name), sekaligus lega mendengar neneknya baik baik saja.

Kita Shinsuke, anak tunggal keluarga Kita. Mempunyai lingkungan keluarga yang toxic, orang tuanya bahkan membuang neneknya, membeli rumah kecil dan menyuruh wanita yang telah melahirkan ayahnya tinggal sendiri disana. Dan (Name) secara kebetulan tinggal di rumah tepat disampingnya, entah dimulai dari kapan hubungan gadis itu dengan neneknya menjadi dekat. Neneknya yang kadang kala membangunkan (Name) saat lewat dari jam enam pagi lampu rumahnya belum menyala.

Haikyuu Academia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang