# 01 < K. Separu Nyawa >

267 47 0
                                    

⚠️semua yang disampaikan hanyalah fiksi, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata. Murni pemikiran penulis, dilarang keras meng copy atau repost. Hanya di lapak "W" ini saja di upload.

Character Haikyuu milik Haruichi Furudate, penulis hanya meminjam.

Happy reading!

______________________________________
____________________













"Kakakk! Aku mau roti kacang!"

"Tidak! Kamu sudah banyak memakan itu dari kemarin, sekarang adalah waktunya roti keju!"

Gadis kecil itu mengembungkan pipinya kesal. "Roti keju ga enak! Bikin muntah!"

Sang kakak mencubit pipinya gemas. "Kamu ngatain roti keju sama aja ngatain kakak ya adekk ...!"

"Adek laper ..., Tadi Eri ambil roti adek, adek nunggu kakak pulang buat makan," dia menunduk sedih sambil memegang perutnya yang mulai sakit.

Sang kakak terdiam, dia mengulas senyum lembut dan berjongkok di hadapannya. "Kakak buatin roti kacang yaa, selai nya mau berapa lapis? Rotinya mau berapa tumpuk?" Tanyanya lembut. Ia juga merasa lapar, dari pagi sekolah dan les setiap hari terpaksa membuatnya selalu pulang malam. Berbekal sarapan secangkir susu dan roti keju yang ia buat, dan bekal nasi goreng yang selalu tak dimakannya untuk sarapan sang adik. Dia menahan lapar hingga malam, hanya meminum air yang di bawa. Dia diberi uang saku, tapi selalu di simpan di celengan seluruhnya.

Untuk membeli kebutuhan sang adik.

Sekarang keduanya sama sama menahan rasa lapar, membakar roti yang selalu mereka makan setiap hari guna mengganjal perut. Jarang sekali menyuap nasi ataupun makanan bergizi, yang ada hanyalah roti dengan selai. Keju yang ia buat sendiri dan selai kacang yang selalu dia beli dengan uang tabungannya.

Tak perlu makanan mahal ataupun mewah,  roti keju ataupun kacang sudah cukup untuk mengganti makan siang dan malam mereka.

________________________________
_____________________

Setelah segala kericuhan di dalam bus akhirnya mereka turun di halte, lalu saling melambai sebagai salam perpisahan. (Name) berjalan sendiri, rumahnya agak jauh dari halte, mengingat letaknya agak pedalaman dan jauh dari hiruk pikuk jalan raya.

Kalau dipikir pikir jam belajar akademi jauh lebih lama dari sekolah lamanya. Kalau dulu pulang jam tiga sore kalau di akademi pulang jam lima sore. Itupun tidak ada kelas tambahan, kata Kiyoko biasanya bakal ada kelas tambahan, yang ada di hari-hari tertentu.

(Name) menghela nafas, ia tersenyum tipis. Tidak buruk hari pertamanya di akademi, ia pikir bakal berjalan membosankan, orang-orang akan membentuk lingkaran pertemanan, menjauhinya, tau-tau nya ia bisa langsung akrab.

Sebenarnya (Name) orang yang welcome, gampang menerima orang. Tapi kebanyakan orang yang tidak menerima dirinya. (Name) menaikkan bahu tak peduli, dia memasuki gang yang tak luas tak kecil juga. Cukup untuk satu mobil lewat, agak longgar dikit.

Dan akhirnya sampai juga!

Di rumah sederhana miliknya. Sangat amat sederhana. Tapi nyaman!

(Name) membuka pintu pagar dari kayu tersebut, ia mengeluarkan kunci rumah, rasanya ingin cepat-cepat rebahan di kasur, hari ini rencananya ingin menyelesaikan game, tapi sebelum itu ia akan tidur sampai jam delapan dan begadang. Tapi sepertinya rencananya tak berjalan mulus.

Haikyuu Academia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang