# 01 < c. Kelas >

324 51 6
                                    

⋆˚࿔ ʰᵃᶦᵏʸᵘᵘ ᵃᵏᵃᵈᵉᵐᶦ 𝜗𝜚˚⋆

"Selamat datang di akademi Haikyuu! Jangan patah semangat dan teruslah raih ilmu. Silahkan turun dengan hati hati."

Kendaraan roda empat itu berhenti tepat di depan halte khusus pemberhentian para murid akademi, Tetsuro turun terlebih dahulu, disusul Kei dan Shoyo, Tooru dan (Name), lalu si kembar yang jelas ribut dulu.

"AKU DULU SAMU!"

"Diem sih!"

"KAU ITU SELALU NYELAK!"

"Diem! Berisik banget sih? Mau ribut hah?"

"RIBUT AYO!"

Osamu dengan brutal hendak mencekek Atsumu, tapi tindakannya terhenti begitu Kei menarik belakang kerahnya. Tatapannya tajam dan sinis, membuat keduanya langsung berhenti bertengkar.

Sebelum di semprot.

(Name) terkekeh pelan. Atsumu berlari dan berjalan di sebelah (Name), wajahnya tertekuk sebal. (Name) harus sedikit mengangkat kepala karena tinggi Atsumu yang berbeda darinya, dia menepuk punggung kokoh itu lembut sembari tersenyum tipis.

"Minggir!" Osamu menghempaskan Tooru yang jalan di samping (Name), yang di dorong melayangkan tatapan sewot. Pemuda bersurai abu itu melirik (Name).

Dia juga mau di TEPUK TEPUK!! KENAPA (NAME) GAK PEKA SIH?! Lagian Atsumu ngapain sih?! Gatel banget jadi cowok?? Apa kurang cewek cewek di akademi yang ngejar ngejar dia?!

"Tanganku sebelah memegang tas, sebagai gantinya aku memberikanmu permen." (Name) menoleh ke Osamu, bibirnya lagi-lagi mengulas senyum tipis. Tangannya merogoh saku almamaternya dan mengambil permen, di berikan nya permen itu pada Osamu. Permen kopi yang isinya terdapat coklat.

Osamu mengerjap polos, langsung meraih dua bungkus permen itu. Dia menatap (Name) yang kini beralih ke Atsumu, memberikan permen juga padanya. Bedanya Atsumu satu bungkus.

Osamu menyimpan permen itu, dia menunduk. Menyembunyikan semburat merah tipis di pipinya.

"Oi uban, ada apa dengan telingamu? Kenapa memerah?" Pertanyaan dari Tetsuro membuat rasa menggelitik nya berubah jadi rasa jengkel.

____________________________________
__________________________

"Mereka lumayan." (Name) bergumam sembari menapakkan kakinya menaiki tangga tangga kecil menuju gedung di hadapannya. Gedung petinggi.

Ia berpisah dengan mereka karena berbeda tujuan. Hal pertama di benaknya begitu memasuki area akademi adalah 'LUAS!' ia tidak tahu seberapa besar tanah yang dipakai untuk membangun tempat ini, ada lebih dari lima gedung disini. Itupun belum yang dibelakang belakang nya lagi. (Name) menempelkan Kartu Tanda Murid miliknya di hologram depan pintu. Begitu aksesnya dibuka dia melangkah masuk.

Sambil melihat-melihat lagi dia berjalan belok ke kanan, menuju ruang kepala sekolah. Belum ada dua langkah usai dia belok, tubuhnya tersentak saat sekumpulan remaja berseragam sama dengannya tengah berjalan ke arahnya. Tidak, lebih tepatnya ke pintu luar.

(Name) terdiam melihat mereka. Kelompok itu di pimpin oleh seorang pemuda bersurai abu dengan warna hitam dibagian bawahnya, tatapannya tenang, aura wibawanya sangat terasa. Dibelakangnya terdapat para anggotanya yang tenang memandang lurus.

Mereka seperti penguasa.

(Name) melanjutkan langkah, ia menatap lurus objek di depannya. Dalam diam menahan nafas karena takut salah bertindak di depan mereka, hingga bahunya melewati mereka gadis itu membuang nafas lega.

Haikyuu Academia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang