# 02 . 4 ⟨ Tawaran Pt 2 ⟩

215 36 3
                                    

⋆˚࿔ ʰᵃᶦᵏʸᵘᵘ academia 𝜗𝜚˚⋆

★★★★★★★★★
. . . . . . . . .

Seumur umur ia tak pernah pergi ke tempat mewah. Apalagi ke restoran bintang lima. Ketika mereka sampai disini dan pelayan menanyakan menu, ia kebingungan sendiri menjawab apa, karena semuanya terlihat enak. Jadi ia memesan menu yang saya dengan Erwin.

Karena semua nya keliatan enak. Jadi makanan pilihan Erwin pasti enak, kan?

"(Name), mulai kedepannya kamu akan tinggal dengan ku."

Suara batuk akibat tersedak adalah respon pertama yang Erwin dapat dari sang lawan bicara. (Name) tersedak ludah sendiri, ia melayangkan tatapan penuh tanda tanya pada Erwin.

"Maaf??" Tanya nya memastikan.

Erwin tetap menatap tenang, menjawab pertanyaan sang lawan bicara lewat tatapan. Hal itu membuat (Name) terdiam, isi pikirannya seketika ramai, memikirkan berbagai kemungkinan yang membuat Erwin menyuruh nya tinggal bersama.

"Untuk menjaga mu. Hirukatta mengalami koma setelah kejadian itu, setelah sadar dia pasti akan mencari mu sebagai tersangka. Dan kamu akan menjadi buronan." Jelas Erwin tenang.

Pesanan mereka telah sampai, setelah mengucapkan terimakasih pelayan tersebut membungkuk untuk undur diri. Masih dengan keterdiaman pihak lain, Erwin meminum anggur nya tenang. Setelah usai, pria itu kembali menatap (Name).

"Semuanya akan terjamin, jangan khawatir. Kamu tak perlu memikirkan apapun, semuanya sudah di sediakan. Uang? Kamu tinggal pilih kartu mana yang ingin di pakai." Jelas nya dengan nada meyakinkan.

"Untuk apa anda melakukan semua itu?"

Erwin tak langsung menjawab, namun raut nya tak berubah. Tetap tenang. "Karena kamu tanggung jawab ku." Balas nya lugas.

(Name) mengangguk mengerti. Ia menjadi ingat saat pertama kali Erwin membawa nya, bukan tanpa sebab Erwin membeli nya, pria itu pasti memerlukan sesuatu yang penting. Dimana itu membutuhkan dirinya untuk mewujudkan keinginan nya. Sedangkan ia, membutuhkan Erwin untuk melindungi identitas sebenarnya, menjaganya dari mata mata keluarga Oikawa yang sudah tahu bagaimana keadaannya. Serta jaminan finansial dari pria itu.

Ia adalah barang berharga. Dan sekarang barang itu sedang terancam. Tentu sebagai pemilik Erwin akan melindungi nya kan?

(Name) menyeringai tipis. "Maaf, tapi saya tidak bisa." Tolak nya halus.

Dahi Erwin mengerut tipis, mempertanyakan alasan mengapa (Name) menolak nya.

(Name) terkekeh pelan, "saya tidak bisa meninggalkan rumah saya. Anda pasti mengerti." Jelas nya singkat. Jawaban nya mengundang banyak pertanyaan dari sang lawan bicara. Erwin tahu, banyak sekali maksud dari jawaban yang di sampaikan.

Tapi untuk kali ini, pria itu kembali bertanya untuk menyuarakan salah satu isi pikiran nya yang mendekati kemungkinan. "Karena kenangan?"

(Name) berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Termasuk, tapi masih banyak faktor lain."

Erwin diam, tak kembali bertanya. Ia kemudian hanya mengangguk. "Baiklah, kalau begitu aku akan memperketat keamanan mu. Orang orang ku akan mengawasi rumah mu dari mereka. Sekarang makan."

(Name) mengangguk lalu mengucap terimakasih. Kedua nya memakan hidangan mereka dengan tenang.

__________________________

PLAK!

"KAMU JANGAN MENCOBA MENIPU SAYA! DIA MASIH HIDUP!"

Pipi itu rasa nya kebas setelah di tampar kuat di tambah kekuatan tambahan, seragam sekolah nya bahkan belum di ganti. Baru menginjakkan kaki di dalam kediaman, seseorang menelponnya untuk langsung datang ke kantor sang ayah, menemui kepala keluarga itu di ruangan nya. Dan sekarang ini lah yang terjadi.

Haikyuu Academia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang