# 02 . 1 ⟨ Semangat ⟩

211 41 1
                                    

⋆˚࿔ ʰᵃᶦᵏʸᵘᵘ academia 𝜗𝜚˚⋆

★★★★★★★★★
. . . . . . . . .

KRINGGGGG!!!!!

KRINGGGGG!!!!!!!

KRINGGGGGGG!!!!!!

"Haisshh! Iya! Iya! Brengsek!"

Prang!

Jam weker tak bersalah itu hancur berkeping-keping, akibat sepakan dari tangan lentik dari seseorang di balik selimut. Selimut terbuka menampilkan wajah mengantuk dari seorang gadis yang habis begadang semalaman akibat lembur belajar.

"Besok aku tunggu, jangan kesiangan ya."

Mata itu melotot saat mengingat janji nya kepada seseorang. Dalam hitungan detik tubuh nya melesat ke kamar mandi untuk bersiap, (Name) tak bisa untuk tidak grasak-grusuk di kamar mandi. Ia mandi super kilat. Setelah selesai langsung memakai seragam, tak lupa ia sempatkan untuk membuat roti kacang. Dan memasukkan kotak bekal yang sudah di siapkan Erwin.

Kok? Erwin?

(Name) memakai sepatu dan tak lupa mengunci pintu, sampai di depan pagar ia mematung melihat Shinsuke yang sudah menunggu nya. Pemuda itu tengah menatap tanaman yang ada di perkarangan rumah.

"Sudah selesai? Kalau begitu ayo." Ucapan Shinsuke membuatnya tersadar dari keterdiaman.

(Name) mengangguk kemudian menyusul Shinsuke, untuk beberapa Minggu Shinsuke akan menempati rumah nenek Kita. (Name) tak mau menanyakan alasan, takut menggores hati pemuda bermarga Kita itu.

Mereka berjalan beriringan di selingi obrolan ringan dan candaan kecil yang di lontarkan (Name). Kedua nya berkeadaan sama, sama sama mempunyai kantung mata tebal. Namun wajah tersirat rasa lelah itu terlihat tegar, sama sama tersenyum seolah tidak pernah lelah.

"Grace Erwin benar benar tak tertebak, tadi jam satu pagi ia datang ke rumah dan memasak. Katanya bekal untuk ku, ia bahkan membereskan rumah dan menyiapkan bekal. Aku tinggal menutup tempat makan dan membawa semua nya. Bahkan dia menyiapkan botol air dan uang saku." Cerita (Name) dengan helaan nafas pendek.

Shinsuke mendengarkan dengan baik, tatapan teduh nya masih tetap menatap gadis di samping nya. "Bukankah kemarin ia baru selesai misi? Aku membacanya di berita harian digital."

"Nah! Itu masalah nya, kau tahu? Grace datang masih membawa tas dan peralatan nya! Tapi dia kata nya sudah membersihkan diri di luar, dia langsung ke rumah hanya untuk masak." (Name) pundung merasa bersalah.

Telapak tangan yang lebih besar menepuk lembut kepala nya, Shinsuke terkekeh pelan. "Tak apa, dia melakukan itu karena sayang pada mu. Seharusnya kau berterima kasih, coba kalau tidak ada dia? Ku yakin pagi mu akan hancur."

Mata (Name) memicing tajam. "Maksud mu?!"

Shinsuke tertawa pelan, kaki nya melangkah lebih cepat setelah dari tadi memelankan langkah demi menyamakan langkah kecil (Name), mereka sudah sampai di halte. Dimana Tobio, Kei, Shoyo, Tooru, Koutaro, Korai, Noya, Tetsuro dan dua Miya sudah sampai duluan.

Pertama Shoyo dan Noya yang menyapa lebih dulu, kedua nya berteriak penuh bahagia seolah tak bertemu berabad-abad lamanya.

Shinsuke langsung berdiri di samping Tooru yang tengah berbincang dengan Tetsuro. Duo Miya yang masih ribut pagi pagi, Korai dan Koutaro yang juga ribut perkara rambut siapa yang paling tinggi.

"(Name)! Jangan sedih sedih! Masih ada kita!" Seru Shoyo semangat.

"Jika ada yang membuat mu kesal katakan padaku, biar aku patahkan leher nya." Tobio berucap dengan seringai di bibir.

Haikyuu Academia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang