⋆˚࿔ ʰᵃᶦᵏʸᵘᵘ academia 𝜗𝜚˚⋆
★★★★★★★★★★★
Sebuah hal luar biasa. Seorang Erwin datang ke akademi dan berbicara di podium. Terlebih, hanya sekedar pembukaan setelah akademi di liburkan. Biasa nya yang akan berbicara Grace Zoe lewat pengeras suara atau surat digital lewat hologram.
Erwin dengan stelan formal berdiri gagah di atas podium, tatapan nya menghunus tajam bagai elang, bibir nya sama sekali belum terbuka untuk mengucap sepatah kata. Menunggu para murid akademi berbaris dengan rapih. Sekaligus mengawasi kinerja para dewan siswa yang bertugas mengatur barisan.
"Cepat! Kau tidak buta kan? Grace Erwin sudah menunggu!" Ryousuke, anggota divisi keamanan dan kedisiplinan berucap garang pada siswa yang masih belum masuk ke dalam barisan kelas.
"Yang perempuan baris di depan." Ushijima Wakatoshi, anggota divisi keamanan dan kedisiplinan menertibkan para siswi perempuan dengan tenang dan lebih lembut. Jauh berbeda dari kedua rekannya.
Korai? Jangan ditanya, dia sudah siap mengacungkan cakar burung nya bagi siswa yang selalu menentang peraturan.
"Kalau gak mau nurut ga usah sekolah! Manusia dongo, hidup kok gak mau jalanin peraturan." Sinis nya pedas pada setiap orang yang menentang nya.
Apel pagi berjalan mulus, tidak se ricuh tadi. (Name) sendiri berdiri di barisan tengah perempuan dengan tenang sambil sesekali menguap, ia benar benar takjub dengan Erwin, pria itu meminta maaf secara langsung atas kericuhan waktu itu. Dan berkata akan memperketat keamanan.
"Persiapkan diri kalian untuk penilaian musiman, saya tunggu nilai terbaik dari masing masing murid. Apapun hasil nya tetap bangga pada diri sendiri, karena sudah berhasil menjalankan hal di luar kemampuan kalian. Terimakasih dan selamat pagi."
(Name) ikut bertepuk tangan, salut dengan pidato singkat Erwin. Setelah Erwin turun dari podium, Grace Zoe memberikan penutupan dan mempersilahkan para murid untuk kembali ke kelas.
"Grace Erwin kerenn bangett!!"
"Aura nya itu loh, kayak hot gituuuu,"
"Beda belasan tahun gak ngaruh lah yaa,"
"Grace tidak tertarik sama cewek kayak kamu. Udah npc, ga ada nama, ga ada bentukan, halu mau bersanding sama karakter pendamping."
Pekikan penuh kagum dari gadis gadis akademi meramaikan suasana saat keluar dari gedung aula. Tak henti henti nya mereka mengagumi sosok Erwin yang baru pertama kali mereka lihat secara langsung. Karena dari pertama kali masuk akademi dan sekarang baru kali ini Erwin menampakkan diri.
"Keren banget ga sih?" Celetuk Hitoka mulai berbinar.
Kiyoko mengangguk membenarkan perkataan Hitoka. (Name) juga iya iya aja.
"Pengen deh punya suami kayak Grace Erwin," Hitoka nyengir nyengir sendiri membayangkan jika ia punya suami seperti Grace Erwin.
Alis (Name) terangkat sebelah, "kau yakin? Sama Wakatoshi aja kamu takut, apalagi Grace Erwin? Secara mereka itu 11 12. Datar nya, ngomong nya, sikap nya, Grace Erwin lebih parah malah."
Hitoka langsung terdiam, wajah nya langsung menunduk lesu. "Iya juga ya, ga jadi deh aku mau punya suami kayak dia. Yang ada aku mati ketakutan."
Kiyoko dan (Name) kompak menghela nafas.
__________________________
"Waktu nya sampai jam istirahat, selesai tidak selesai kumpulkan."
Suasana ramai berubah menjadi tegang, semenjak satu jam yang lalu. Meja meja dan kursi di gabung untuk membentuk kelompok. Meja di tempati sesuai kelompok masing masing, mereka saling berdiskusi untuk mengisi tes tulis yang di berikan oleh profesor Ukai. Masing masing anggota di wajibkan untuk ikut berkontribusi memberikan jawaban, mau se bodoh apapun orang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Academia
Fantasy⋆˚࿔ ʰᵃᶦᵏʸᵘᵘ academia 𝜗𝜚˚⋆ • • • "Selamat datang di akademi Haikyuu! Nyaman kan dirimu dan nikmati perjalanan ini!" ∘₊✧─────✧₊∘ Disclaimer seluruh character bukan milik saya, saya hanya menambahkan tokoh serta alur cerita. Saya hanya meminjam char...