# 01 < N. Serius >

224 40 2
                                    

"Ngaku, sebenarnya kamu itu vampir, kan?" Todong Hitoka serius.

"Kamu ini sebenarnya mafia kejam psikopat berdarah dingin pembunuh berantai tak berbelas kasih cool abis gak suka keramaian keluarga Aldebaran ketua geng terbesar dan kamu mati terus dijadiin vampir." Todong Kiyoko dalam satu tarikan nafas dan mengucapkannya cepat.

(Name) mengeratkan jaket yang menutupi kepalanya untuk tidur. "Diam, aku ngantuk. Kalian ga masuk akal. Minggir sana." Usirnya.

"Ngaku (Name)! Kamu abis ngapain?! Kamu pucet bangett!" Gadis pirang itu panik sendiri di tempat.

"Ayo ke klinik aja istirahat, nanti kamu pingsan. Sama minum tablet penambah darah." Bujuk Kiyoko.

"Jangan ganggu bisa? Aku risih." (Name) menatap keduanya tajam lalu lanjut tidur. Sedangkan yang ditatap tajam terdiam, Hitoka dan Kiyoko mengangguk, mengerti bahwa (Name) benar-benar tidak ingin diganggu.

"Ayo menjauh, biarkan dia tidur." Ucap Kiyoko lembut menarik tangan Hitoka menjauh, sedangkan Hitoka cemberut, ia benar-benar mengkhawatirkan (Name).

Koushi menatap dua gadis yang baru saja duduk di depannya dengan alis bertaut, pemuda bersurai abu itu menaruh buku bacaannya di atas meja. Tatapannya hangat dan lembut, Koushi mengulas senyum lembut.

"Kalian kenapa?" Tanyanya lembut.

Hitoka menaruh kepalanya di atas meja Koushi, kursi milik Daichi ia balik untuk tempatnya duduk menghadap Koushi. "Aku takut (Name) kenapa-kenapa, dia pucat sekali, Koushi." Gumam gadis manis itu yang masih bisa di dengar Kiyoko dan Koushi.

Koushi mengangguk pelan, ia juga tadi melihat (Name) saat masuk kelas, kulit nya sangat pucat bagai tidak ada darah atau malah seperti membeku? Tatapan matanya juga berat berat sayu seperti mengantuk. Koushi melirik Kiyoko yang juga menampakkan raut khawatir nya dengan jelas.

Padahal mereka baru kenal se hari, tapi sudah langsung se sayang itu mereka dengan (Name). Koushi sudah memikirkannya dari kemarin, Hitoka dan Kiyoko sudah sangat nyaman dengan (Name) sejak pertama kali mereka berbincang. (Name) yang mengerti bagaimana harus bertindak dan berucap,  mengapresiasi hal hal kecil, memerhatikan orang sekitarnya, perhatiannya tidak secara langsung, tapi secara emosi dan tersirat.

"Koushi, menurutmu apa yang terjadi padanya?" Kali ini Kiyoko ikut bertanya.

Koushi terkekeh pelan. "Dulu kakek ku adalah seseorang yang menerima kekuatan ras naga (air), dia selalu berendam di air belasan hingga puluhan jam lamanya. Dia fokus untuk mengontrol dan menambah, tidak boleh tertidur se detik pun karena akan memecah konsentrasi nya. Kakek ku pernah berendam dua hari lamanya, dan di dua hari itu ia tak tidur. Hanya memejamkan mata. Setelah keluar dari air kulitnya pucat pasi, sangat pucat, sampai nenek syok dan menelpon keluargaku. Disitu kami mendengar penjelasan kakek bahwa dirinya habis bermeditasi. Mungkin (Name) habis melakukan itu, dan lelah semalaman tidak tidur." Jelasnya pelan dan ringan.

Hitoka menegapkan punggung. "Benarkah?"

Koushi menaikkan kedua bahu, "ada baiknya langsung bertanya, tapi tidak sekarang."

Kiyoko menghela nafas lega. "Terimakasih banyak Koushi, maaf merepotkan mu."

"Tidak sama sekali."

Profesor Ukai masuk dengan setumpuk kertas tebal di tangannya. Wajahnya kusut, rambutnya tak dirapihkan, seragam mengajarnya juga tidak di pakai dengan rapih, kantung matanya menebal dengan tatapan berat. Nampak seperti orang yang tidak tidur semalaman. Anak anak yang sedang bermain langsung berhamburan kembali ke kursinya masing masing.

"Selamat pagi Class," ucapnya sambil menguap.

"Pagi profesor!" Jawab mereka serempak.

Profesor Ukai menaruh tumpukan kertasnya, menimbulkan suara GEDEBUK! Kencang. Pria itu duduk di atas kursinya, "seperti yang kubilang kemarin, kita akan persiapan untuk penilaian musim gugur nanti. Sekarang kalian kerjakan ini, kerjakan se mampu kalian. Lalu kumpulkan."

Haikyuu Academia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang