Votmen dulu sebelum baca
Makasih
Happy reading
∘₊✧───────────────────────✧₊∘
"Yahh.. ndak bisa kurang lagi harga sepatunya, pak?" tanya Leo pada pemilik toko sepatu.
"Ayolah kurangin dikit."
Sudah 2 kali Leo menawar pada pemilik toko sepatu itu tentang harga sepatu yang ia tanyakan. Pemilik toko itu sama sekali tidak mau menurunkan harga sepatunya walaupun sepatu itu sudah sedikit usang karena sudah lama tidak laku lagi.
"Ayolah pak kurangin dikit harganya Leo pengen beli sepatunya, ini Leo juga udah bawa uangnya," ucap Leo sembari menunjukkan uang yang ia bawa.
"Tidak bisa. Harganya tetap sama seperti kemarin kalo kamu gabisa beli sepatu ini pergilah dari sini!" Pria tua itu menyeret paksa tubuh Leo keluar dari tokonya.
Bruk!
"Aawwhh!"
"Jangan pernah datang kesini lagi! Dasar bocah miskin!" Pria tua itu sudah muak dengan anak kecil itu yang sering datang ke tokonya untuk menawar harga sepatu yang anak itu inginkan.
"Leo coba tawar ditoko lain aja deh!" gumam Leo. Ia beranjak pergi ke toko sepatu lainnya.
Leo berjalan menelusuri jalan raya sambil menoleh kiri-kanan mencari toko sepatu terdekat. Tapi nyatanya tidak ada satupun toko sepatu yang dekat disana hanya ada satu toko saja yang terdekat yaitu toko sepatu bapak tua tadi.
Anak itu pantang menyerah. Ia kembali berjalan menelusuri jalanan sambil menengok kiri-kanan mencari keberadaan toko sepatu lainnya. Entah sudah seberapa jauh anak itu berjalan hanya demi mencari toko sepatu untuk membelikan sang kakek sepatu baru karena sepatu lamanya sudah jelek dan rusak.
Ketika matanya memandang sebuah toko sepatu yang besar dan mewah anak itu langsung tersenyum lebar. Ia pun segera bergegas menuju ke toko sepatu itu dengan hati senang.
"Wahh besar sekali tokonya," gumam Leo kagum melihat isi dalam toko tersebut. Luas, mewah, dan besar. Banyak orang didalam sana.
Leo masuk dengan mata yang berbinar-binar saat melihat semua sepatu yang ada ditoko itu terlihat mewah dan bagus-bagus. Anak itu berjalan kearah rak sepatu yang menjadi daya tariknya.
"Sepatunya keren! Warnanya juga sesuai dengan warna kesukaan kakek. Apa leo beli ini aja ya buat kakek?" pikir anak itu ketika melihat sepasang sepatu yang bagus dan menarik perhatiannya.
Tiba-tiba sosok wanita paruh baya menghampiri anak itu dengan ramah.
"Nak, kau ingin sepatu ini?" tanya wanita itu dengan ramah.
Leo sedikit kaget lalu menoleh kearah sosok wanita yang berdiri disampingnya.
"E-ehh.. iya bu, Leo ingin sepatu ini. Kira-kira berapa ya harganya?" Leo sebenarnya sedikit ragu dengan pertanyaannya. Padahal disitu harga sepatunya sudah tertera secara jelas.
"Harga sepatu ini 457 ribu saja. Apa kau mau, nak?"
Mata indah Leo membulat sempurna saat mendengar harga sepatu itu. Mahal sekali, sepertinya dia salah tempat.
"A-apa? Mahal sekali," cicit Leo dengan pelan. Uangnya saja baru terkumpul 200 ribu.
Leo menatap sepatu itu lalu menatap wanita itu dengan senyum tipis. "Eumm ternyata uangku kurang, bu." ucap Leo menundukkan kepalanya sedih. Padahal ia benar-benar sangat ingin sepatu itu untuk diberikan kepada kakeknya sebagai hadiah ulang tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leo END
Random𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬𝐡𝐢𝐩 [ 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗠𝗘𝗠𝗕𝗔𝗖𝗔 ] Leo, seorang anak kecil berusia 5 tahun yang tinggal bersama seorang kakek disebuah rumah yang tak layak dihuni. Setiap hari leo berkeliling untuk berjualan kue demi kebu...