𐙚⋆ 35

2.9K 197 4
                                    

Wahh wahh gak sadar udah nyampe part 35 aja, END kapan yaa🤔🤔🤔

Jangan lupa klik ⭐ dan komen yaa onty angkel

Happy reading!

∘₊✧───────────────────────✧₊

"MAMA!!!"

Sebuah teriakan memecahkan keheningan di kediaman keluarga PRADIPTA membuat orang-orang yang mendengar teriakan itu terlonjak kaget. Seorang pemuda dengan langkah tergesa-gesa menghampiri Monika.

"Arkan kamu kenapa, nak?" tanya Damian mewakili Monika yang tengah sibuk menata meja makan.

"Baby mana?! Kok baby gak ada dikamar Arkan?" tanya Arkan sembari menatap kedua orangtuanya secara bergantian.

Kening Monika mengerut. "Bukannya semalem baby tidur sama kamu? Masa kamu gak liat adek sih kan semalem kamu tidur bareng adek," ucap Monika.

"Mama tau semalem kamu gendong baby terus bawa ke kamarmu, masa gak ada?" lanjut Monika mengernyit heran.

"Iya semalem Arkan emang tidur sama baby tapi pas Arkan bangun baby Leo gak ada, mah." balas Arkan sambil menggigit bibir bawahnya.

"Kamu tenang dulu ya? Mungkin baby lagi mandi atau apa gitu udah jangan khawatir, nak." ucap Monika berusaha untuk tenang.

"Mama!"

"Mama! Leo mau sawit lagi!"

Sebuah suara mengalihkan perhatian ketiga orang yang berada di ruang makan. Dia—Leo berlari ke arah mamanya dan dengan sigap Arkan menarik adiknya ke pelukannya.

"Ihh abang lepas!! Leo mau sama mama," ucap Leo memberontak di gendongan Arkan.

Mata elang Arkan menajam. "Dari mana aja kamu, hm?" tanya Arkan dingin sehingga membuat Leo langsung menunduk takut.

"Tadi Leo digendong sama abang Ares ke kamar—"

"DUGONG!!!!" teriak Arkan memotong ucapan Leo membuat anak itu terlonjak kaget.

Ares menuruni tangga dengan santai seolah-olah tidak ada apapun yang terjadi pagi ini. Setibanya ia di ruang makan, Ares langsung mendapatkan tatapan tajam dari adiknya-Arkan yang seperti ingin mengajaknya perang dunia kedua.

Pemuda itu mengacuhkan tatapan tersebut ia malah terus berjalan menemui sang mama yang tengah sibuk membuatkan roti panggang.

"Mah, Ares berangkat dulu ya soalnya ada hal penting yang harus Ares selesaikan pagi ini. Ares sarapan diluar aja," ucap Ares sembari menyalami tangan Monika.

"Hati-hati ya sayang! Inget kamu jangan makan yang aneh-aneh, oke?" peringat Monika langsung diangguki oleh Ares.

Pemuda berjas hitam-biru itu berjalan mendekati kedua adiknya dengan raut wajah santai.

"Pagi-pagi itu gak boleh marah-marah, yakan baby?" celetuk Ares membuat Arkan menjauhkan Leo darinya saat ia hendak mengecup pipi si bungsu.

"Udah lu sana pergi! Gausah cium-cium adek gua," sinis Arkan dengan tatapan julid.

"Pelit amat lu!" ketus Ares diiringi dengan tatapan dingin.

"Biarin! Huu!" ledek Arkan sambil menjulurkan lidahnya.

"Hei udah jangan berantem pagi-pagi! Arkan dan Leo ayo sarapan sini," sela Damian melerai pertengkaran antara kedua anaknya itu.

"Huu! Dasar setan!"

Leo ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang