𐙚⋆ 25

3.6K 203 4
                                    

Haloo, kembali lagi dengan lopa yang membawa update an anak bayiku..
Langsung baca aja ya onty² angkel²

Jangan lupa untuk klik ⭐ dulu

Happy reading onty² angkel²

∘₊✧───────────────────────✧₊

Cafe Floresta

Sudah ada dua orang pemuda yang sedang duduk sembari menunggu seseorang yang mereka tunggu dari tadi. Sambil menunggu seseorang itu, kedua pemuda ini memutuskan untuk memesan makanan dan minuman yang sedang viral di cafe ini.

Beberapa saat kemudian, makanan dan minuman yang mereka pesan pun telah tiba. Kedua pemuda itu pun segera memakan makanan tersebut sambil mengobrol.

"Lu udah hubungi Arkan belum?" tanya Kenzo disela-sela acara makannya.

Ares mengangguk sambil meneguk jus. "Iya, paling bentar lagi dia nyampe kesini." balasnya tak menatap pria di depannya.

"Kira-kira dia bakalan kaget gak sih sama berita ini?" tanyanya menatap Ares.

Ares menjeda aktifitas makannya, ia lalu menatap sahabatnya. "Yakin deh sama gua soalnya dia juga ngerasa bahagia kalo di dekat anak itu. Lagian, dia juga merasa nyaman sama anak itu." ucap Ares sambil mengingat kembali saat Arkan tersenyum bahagia karena Leo menjadi sosok yang paling dekat dengannya.

"Bang?" panggil seseorang dari arah belakang. Keduanya menoleh kearah sumber suara.

"Arkan, sini duduk ada hal penting yang mau kita bilang ke kamu." ujar Kenzo yang langsung diangguki oleh Arkan.

Arkan mendudukkan tubuhnya disebelah abangnya. Lalu, ia menatap dua pemuda ini. "Kalian ada perlu apa sampe manggil gua kesini?" tanyanya memecah keheningan diantara mereka bertiga.

"Sebelum masuk ke intinya mending lu baca ini dulu deh biar paham sama omongan kami nanti," Kenzo menyerahkan surat hasil tes DNA pada Arkan.

Arkan pun langsung menerima surat itu lalu membacanya dengan teliti. Beberapa saat kemudian, Arkan membulatkan matanya lalu menatap Ares dan Kenzo secara bergantian.

"I-ini beneran? Gua gak salah lihat kan?" tanyanya yang tak percaya. Mata elangnya mulai berkaca-kaca.

Ares mengangguk. "Iya lu gak salah lihat kok. Itu beneran adek lu dan itu adalah saudara lu," jawab Ares sembari menarik Arkan ke dalam dekapannya dan mengelus kepala adiknya.

"B-bang... Gua gak tau seberapa bahagianya gua saat tau kalo selama ini adek selalu berada diantara kita..."

Arkan mengusap pipi yang basah karena air mata. "Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu dateng juga, gua seneng banget karena udah dapet berita yang membahagiakan ini.." lirihnya.

"Bang! Kita harus samperin pak Hesa dan Leo sekarang! Gua bener-bener udah gak bisa nahan rasa kangen gua sama anak itu!! Ayo bang!!" ajak Arkan yang sudah tak sabar itu. Kedua pemuda itu hanya bisa menggeleng sambil terkekeh melihat tingkah Arkan seperti ini.

"CEPETAN WOI!! GUA GAK MAU LAMA-LAMA-"

"Iye ah! Berisik lu," ucap Ares membungkam mulut adiknya lalu berjalan keluar cafe saat selesai membayar makanannya.

"Tungguin gua anjir!! Sialan lu berdua main tinggalin gua aja!"

"LAMA LU AH! CEPETAN MAKANYA WOI!!"

∘₊✧───────────────────────✧₊∘

"Kakek! Om preman jelek itu balik lagi!!" pekik Leo berlari menuju ke kakeknya. Hesa yang tadinya mau menjemur pakaian langsung berlari ke arah cucunya dan langsung memeluk erat sang cucu.

Leo ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang