Holaa kesayangan lopa...
Aku bawa updatean dedek leo:Vote dan komen dulu! Jangan jadi siders!!!
Happy reading!
∘₊✧───────────────────────✧₊∘
"Uhukk.. uhukkk.."
Hesa mencari keberadaan obatnya tapi ia tidak menemukan barang yang ia cari. Sepertinya, obatnya sudah habis. Pria tua itu berjalan menuju ke kasur untuk mengistirahatkan tubuhnya setelah makan siang.
"Uhukk..uhukk.. obatku sudah habis seharusnya kemarin aku beli obat-obat keperluanku. Uhuk.. uhukk!" Hesa mencoba memejamkan matanya tetapi tidak bisa karena batuknya semakin parah.
"Pak? Bapak kenapa?" tanya seorang wanita yang berjalan ke arah Hesa dengan Leo yang berada di gendongannya.
Hesa menoleh ke arah wanita itu lalu mengubah posisinya menjadi duduk dipinggiran kasur.
"Bapak gapapa, cuma batuk aja nanti juga sembuh." ucap Hesa tersenyum.
"Gak bisa pak, bapak harus diperiksa biar tau penyakitnya apa aja dan biar gampang cari obatnya. Saya bakal suruh dokter pribadi keluarga ini untuk kesini," ujar Monika. Ia menurunkan Leo lalu menelfon dokter pribadi keluarga PRADIPTA.
Setelah beberapa menit menelfon dokter pribadi itu, Monika menyuruh Hesa untuk istirahat di kamar dan tidak melakukan pekerjaan apapun. Karena, setiap ia bekerja Hesa selalu menolongnya tanpa mempedulikan kesehatannya sendiri.
Maka dari itu, Monika menyuruh Hesa beristirahat di kamar dan ditemani oleh cucunya. Wanita cantik itu keluar untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan kedua anaknya yang lain.
"Kakek sakit? Kok kakek ndak pernah ngasih tau Leo kalo kakek sakit," tanya Leo sembari melengkungkan bibirnya kebawah.
Hesa mengelus lembut kepala Leo. "Kakek gak mau Leo khawatir makanya kakek sembunyikan ini dari kamu, maafin kakek ya?" balas Hesa kini beralih mengusap air mata Leo yang jatuh membasahi pipi tembem anak itu.
"Hikss.. Leo mau kakek sembuh! Leo mau kakek sehat kayak dulu hiks kata mama dokter bakal kesini kan? Pokoknya kakek harus dirawat sama dokter! Kakek harus sehat!" seru anak itu yakin pasti dokter akan membuat kakeknya kembali sehat seperti dulu.
Pria tua itu tersenyum lalu menarik lembut cucunya dalam pelukannya. Ia mengelus lembut punggung cucunya itu dan tanpa Leo sadari kakeknya menangis diam-diam.
"Tenang aja kakek pasti bakal sembuh kok. Soalnya, tadi mama kamu telpon dokter buat ngobatin sakitnya kakek," ucap Hesa mengelus kepala cucu kesayangannya.
"Kakek jangan ditinggalin Leo ya? Leo masih pengen main bareng kakek kayak dirumah lama..." lirih Leo yang disertai dengan kantuk. Anak itu segera memejamkan matanya.
Hesa berusaha sekuat mungkin untuk tidak mengeluarkan isak tangisnya didepan cucu tercintanya. Karena, kelemahan Leo adalah melihat kakeknya menangis didepan matanya.
"Sepertinya penyakit kakek tidak bisa disembuhkan Leo.. kakek minta maaf sama kamu karena kakek udah rahasiakan ini dari kamu.. maafkan kakek Leo sayang.." - batin Hesa mengusap air matanya. Lalu, ia mengecup pucuk kepala Leo dan memejamkan matanya.
Beberapa saat kemudian, Monika datang bersama seorang pria berjas putih yang membawa alat medis. Wanita itu berjalan dulu menuju ke kamar Hesa yang diikuti oleh pria berjas putih itu.
Ceklek!
Pintu dibuka oleh Monika, wanita itu menatap Hesa dan putra bungsunya tengah tertidur dengan posisi saling memeluk. Sedetik Monika tersenyum melihat pemandangan yang membuat hatinya hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leo END
De Todo𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬𝐡𝐢𝐩 [ 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗠𝗘𝗠𝗕𝗔𝗖𝗔 ] Leo, seorang anak kecil berusia 5 tahun yang tinggal bersama seorang kakek disebuah rumah yang tak layak dihuni. Setiap hari leo berkeliling untuk berjualan kue demi kebu...