Lamaran

150 19 0
                                    

1 bulan kemudian

"Al kamu tidak ada niatan serius sama Raihana?" Ujar Damian Melihat kedekatan sang anak pada putra jendral Tersebut

"Serius Pi nanti saya lamar Pi" ujar nya

"Mana bisa begitu kalau lamaran mana bisa kamu saja!" Ujarnya kesal pada sang anak

Alvarez terdiam ia juga harus mengetahui seberapa serius raihana dengan hubungan mereka, karena tak bisa mengunjungi sang kekasih ia membuat kan sebuah surat yang akan di kirim dengan buket bunga anggrek putih kesukaan wanitanya

"Kamu dan saya sangat menyukai senja dengan segala keindahan nya, walau senja itu indahnya sebentar, tetapi saya tak ingin hubungan kita seperti itu saya ingin memiliki senja yang indah yang bisa saya tatap setiap hari dan tanpa keraguannya "

Surat tersebut mampu membuat putri dari jendral besar itu tersenyum, dan berfikir mungkin inilah waktunya

Pukul 1 siang selesai isirahat dikantornya alvarez mendapatkan jawaban dari wanitanya telpon pun berdering

"saya siap menjadi senja yang akan kamu pandangtmi setiap hari mas" hanya itu tapi mampu membuat alvarez tersenyum "baik saya dan keluarga akan datang" telpon pun tertutup

Saat sampai di rumah alvarez langsung memberi tau niatnya pada damian untuk melamar putri sang jendral besar, dan damian menyetujui nya

***

20 April 1983

Acara lamaran Alvarez dan Raihana berlangsung sederhana,hanya dihadiri oleh keluarga tapi berlangsung begitu khidmat.

"kami menerima lamaran tersebut dengan segala hormat, tetapi ada beberapa hal yang harus saya sampaikan pada alvarez dan raihana,mengingat bagaimana peran saya dan bapak damian sendiri sebagai tokoh di negeri ini" ucap adanan

bagaimana juga Jendral Besar Adanan Mahardika Dan prof. Damian Navrendra merupakan tokoh publik, yang dimana segala sesuatu dan keluarga nya di sorot oleh masyarakat, mereka tidak mempersalahkan itu dan menerima nya, Dilanjut dengan pembicaraan yang cukup sensitif keduanya,bagaimana pun dua keluarga ini sangat berbeda latar belakang nya.

Sementara itu pasangan yang sedang melangsungkan acara, tidak tahu menahu tentang apa yang di bicarakan kedua orag tuanya.

Alvarez dengan seksama mendengar kan petuah dari para orang tua yang hadir ditemani oleh sang adik, zavran yang seorang pengusaha tentu lebih humble dengan yang seperti ini, berbeda dengan sang kakak yang terlihat begitu tegang dan serius.

Tetapi saat sang adik membisikan "santai bang calon istri sangat cantik" mendengar itu alvarez langsung melihat, raihana penampilannya begitu anggun menggunakan kebaya dan riasan wajahnya menambah pesonanya.

Melihat abangnya begitu fokus zavran hanya tersenyum, dari tadi Alvarez tidak memperhatikan sang wanita karena begitu fokus pada calon mertuanya yang merupakan atasannya dalam militer.

dimana Jendral Besar Adanan Mahardika merupakan idolanya dan panutannya dalam kepemimpinan baik itu dalam memimpin perang, mengomandani para prajurit, menjadi pemimpin yang tangguh berani dan disiplin, serta menjadi kepala keluarga yang menyayangi keluarganya dan sangat menghormati sang istri.

Dengan keadaan negara yang seperti ini menjadi bintang 5 tak mungkin ia raih tetapi, untuk mendapatkan bintang 4 dipundaknya sangat mungkin ia dapatkan, bila ia mampu menjalankan tugas dengan baik.

Semetara itu sang calon istri hanya mampu mencuri curi pandang pada prianya, yang tampak gagah menggunakan batik dan kain lilit tradisional.

Saat mata mereka beradu pandang raihana hanya dapat tersenyum tipis, dan alvarez yang dari tadi begitu tegang,menjadi sedikit tenang sambil menatap teduh sang wanita.

Anggota Keluarga lain yang juga memperhatikan interaksi mereka tak henti hentinya ikut menggoda tetapi, tak ada yang berani bila berbicara keras apalagi di acara yang sakral ini, mengingat siapa mereka dan bagaimana dalamnya adat jawa di keluarganya.

Tak berlangsung lama keesokannya, berita pertunangan tersebut sudah tersedia di berbagai majalah berita.

"Pertunangan Raihana Siena Mahardika putri dari presiden negeri ini dengan Kapten Komandan kopassus Alvarez Gilbert Narendra yang merupakan putra dari prof. Damian Narendra"

Paling tidak begitulah berita yang dimuat di majalah majalah seantero negeri ini.

Salah satu komandan Alvarez ikut senang mendengar berita tersebut, anak didiknya akan menjadi menantu presiden yaitu Jendral Zayn Wijaya.

dia mengingat pada saat pelantikan alvarez menjadi perwira yang dimana, pangkat tersebut disematkan oleh Jendral Adanan di istana negara.

Zayn berkata pada sang jendral ada anak dari prof Damian Navrendra, yang masuk dalam perwira unggulan tahun ini.

"berarti dia hebat dan mampu menggunakan privilegenya dengan baik " itulah jawaban dari sang jendral besar

Untuk urusan mencari pasangan bagi sang putri,Adanan juga tak main main dia mencari tau,bagaimana bibit bobot dari calon menantunya tersebut.

Alvarez dengan begitu banyak prestasinya di bidang militer,mampu membuat sang jendral besar menyetujui lamarannya.

bukan,karena dia cucu dari Akbar Navrendra yang merupakan seorang direktur utama bank indonesia dan putra dari Damian Navrendra tetapi, karena Prestasi yang di tunjukannya serta, sikap disiplin itulah yang membuat Adanan setuju menjadikannya menantu,apalagi anak anaknya tak ada yang mengikuti jejaknya menjadi seorang Tentara.



"privilege tanpa adanya kecerdasan, kedisiplinan, dan usaha untuk meraih apa yang diinginkan, tanpa semua itu tak ada artinya"-Jendral Besar Adanan Mahardika

•••

*Jangan lupa vote gaess *

Cinta Dan KesetiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang