Kehamilan Dan kepergian

200 32 0
                                    


Dua bulan sudah mereka menikah, hari ini alvarez akan keluar kota ada tugas yang harus dia kerjakan.

"Je T'aime" ucapnya berbisik pada sang istri yang artinya aku mencintaimu

Raihana yang mendengar itu tersenyum sambil memeluk sang suami, iya memberikan sebuah kado kecil yang membuat alvarez bingung

"hmm apa ini? " tanya alvarez

"buka saja mas"

deg

Betapa terkejut nya alvarez mengetahui bahwa di dalam kado kecil tersebut, menandakan bahwa raihana tengah mengandung.

"Are you serious? Thank You " ucapnya sambil memeluk sang istri dan mengecup keningnya

Alvarez membatalkan seluruh acaranya hari ini, dia menelpon seluruh anggota keluarga dan tentu itu kabar yang sangat membahagiakan.

Semua anggota keluarga datang kerumah tak luput juga,sang jendral besar yang baru saja pulang dari kunjungan di negara lain sebagai kepala negara, ikut datang mendengar kabar bahagia ini.

Sang ibunda dan mami nya menasehati Raihana tentang apa saja yang tidak di perbolehkan selama kehamilan, tak luput juga Damian dan adanan menasehati calon ayah ini agar lebih pengertian dan sabar menghadapi sang istri.

•••

Dua Minggu berlalu Alvarez harus di tugaskan berangkat ke Medan pertempuran atas perintah kepala negara yang tak lain adalah mertuanya.

Raihana yang sangat kesal pada sang ayah kenapa harus sang suami yang ditugaskan bukan orang lain, Alvarez yang tau bahwa sang istri kesal pun menegur sang istri

"Mas tau kekhawatiran mu tapi dari sebelum kita menikah kamu tau mas adalah milik negara, jika negara membutuhkan nyawa pun akan mas berikan, mas akan merasa bangga jika dapat membela negara" ucapnya sambil memeluk sang istri

Raihana pun menangis ia meminta maaf dan tau bahwa ia salah ia terlalu egois, Alvarez pun menghubungi sang papi untuk membelikan rumah yang dekat dengan kediaman Mahardika agar jika Alvarez pergi untuk dinas tidak membuat sang istri kesepian

Damian pun menyetujui usulan sang anak dan membelikan nya rumah didekat kediaman Mahardika.

Dua hari setelah rumah tersebut di beli mereka pun pindah, Raihana sangat senang atas rumah barunya yang membuat ia tak merasa kesepian selama di tinggal sang suami dinas, sang ayah adanan yang tau atas itu juga menjadi sangat senang dia menyuruh para ajudannya untuk membantu kepindahan anaknya tersebut, saudara saudara nya pun ikut senang.

apalagi sang adik Diego yang bisa menginap di rumah sang kakak bila tengah di ceramahi oleh sang ibu, memang adik nya satu ini sangat bandel, tak jauh beda juga dengannya yang berhenti saat sudah jatuh cinta dengan tentara ganteng satu ini.

"Terimakasih mas" ucap Raihana saat mereka sedang duduk di kasur

"Sama sama apapun demi kenyamanan mu dan anak kita akan mas lakukan " jawab Alvarez sambil memeluk sang istri

Raihana pun mempersiapkan segala kebutuhan Alvarez mulai dari perlengkapan dinas dan sebagainya untuk berangkat.

Keesokan harinya Alvarez yang akan berangkat pun memeluk sang istri

" I love you" ucapnya berbisik pada sang istri

Raihana hanya tersenyum manis sambil menyalami tangan sang suami, Alvarez pun mengelus perut sang istri

"Jagain mama ya, jangan nakal papa pergi sebentar" ucapnya

Dan Alvarez masuk kedalam mobil yang akan membawanya ke Medan pertempuran,

di perjalan sang ajudan yang memperhatikan instraksi sang komandan pun menanyakan sesuatu

"Izin bapak kenapa setiap bapak ingin pergi, kok ngucapin I love you ke ibuk?" Tanya nya penasaran

Alvarez yang mendengar itu pun tersenyum

"Karena setiap saya pulang dia akan menyambut saya dengan senyuman dan ucapan terimakasih sebagai lambang kalau dia bahagia saya kembali, saya mengucapkan kata itu agar dia tau jika saya mati di Medan pertempuran, dia adalah cinta terakhir saya"
Ucap Alvarez yang langsung membuat sang ajudan terdiam dan berfikir betapa sang komandan mencintai sang istri

"Jadi nanti kalau kamu sudah menikah ucapkan juga pada istri mu,agar dia tau kalau kamu mencintai nya, kadang perempuan itu harus kita ucapkan agar dia mengerti" pesan Alvarez pada sangat ajudan yang memang belum menikah




"Agar ia tau kalau saya mati di Medan tempur dia adalah cinta terakhir saya"-Alvarez Navrendra

•••

*Jangan lupa vote*

Kalau banyak yang vote lanjut lagi nihh wkwk, terimakasih yang Udah vote

Cinta Dan KesetiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang