"pagi mas" sapa Raihana saat melihat Alvarez turun untuk sarapan"Pagi sayang" ucap Alvarez dan langsung duduk di meja makan
"Mau ikan mas?"
"Boleh" jawab Alvarez, mereka pun makan dengan tenang hingga selesai.
"Hari ini jadwal kedokter kan?" Tanya alvarez Karena memang dia tau jadwal periksa sang istri
"Iya mas, kenapa?" Tanya Raihana heran karena memang Alvarez jarang menemaninya karena tugas militer.
"Hari ini mas yang temani ya" ucap alvarez sambil tersenyum pada sang istri.
" Ilham... Ham" panggil Alvarez
"Siap bapak!"
"Hari ini jadwal saya apa saja?" Tanya alvarez
"Tidak banyak pak cuma berkas yang di kantor saja" ucapnya setelah mengecek jadwal sang komandan
"Yaudah saya mau nemenin ibuk kedokter dulu, baru kekantor" ucap Alvarez sambil berdiri
"Siap bapak!"
"Yaudah mas siap siap dulu ya, kamu juga" ujar Alvarez pada sang istri
"Iya nanti Hana nyusul mas siap siap aja gih"
Mereka pun bersiap siap untuk berangkat ke dokter dengan Alvarez yang mengemudikan mobil, jika bersama keluarga nya pria ini jarang sekali menggunakan supir.
"Ayo" ucap Alvarez sambil menggenggam tangan sang istri menuju ruang dokter.
Ceklek!
"Pagi dok"
"Pagi pak buk silahkan masuk"
Alvarez dan Raihana pun masuk dan duduk di kursi yang sudah disediakan, Raihana melakukan cek rutin bagi kehamilan nya
"Selamat bapak ibuk anak nya cowok" ucap sang dokter
Alvarez dan Raihana yang mendapatkan kabar tersebut tersenyum penuh haru, Alvarez menggenggam tangan sang istri sangat erat dan memberikan kecupan pada kening sang istri.
"Terimakasih sayang" hanya itu yang dapat Alvarez sampaikan ia begitu bahagia.
Mereka pulang kerumah dengan kabar bahagia luar biasa, bukan karena Alvarez tak menyukai anak perempuan tapi baginya jika anak pertamanya laki laki maka akan ada yang menjaga adik dan ibunya bila ia tidak bersama mereka, dan dia akan mengajarkan anaknya menjadi lelaki sejati.
"Mas jangan kasih tau bapak dulu ya, aku mau ngasih kado kebapak soal cucunya ini" ucap Raihana
"Oke sayang"
Alvarez pun mencium kening Raihana dan mengusap perut nya
"Papa kekantor dulu ya sayang"
"Okey papa" ujar Raihana menirukan suara anak kecil
Alvarez pun berangkat kekantor dengan menggunakan supir, hari ini dia begitu bahagia.
"Selamat yak komandan kita" ujar Eric saat dia masuk dan melihat Alvarez sedang duduk di kursi kerjanya dan langsung duduk di sofa
"Makasih ucapannya" ujar alvarez sambil berjalan kearah sofa tempat sang sahabat duduk
Disisi lain Raihana begitu bahagia ia jadi berniat membuat kue untuk ulang tahun sang ayah besok.
"Bi bahan bahan kue masih ada kan?" Tanya nya pada sang asisten rumah tangga yang langsung mendapatkan jawaban "Ada buk" yang membuat Raihana Langsung mengeksekusi bahan bahan tersebut.
"Assalamualaikum mbakkk" tiba tiba saja saat Raihana sedang memasaknya,Diego datang dengan begitu banyak makanan manis.
"Mbak ini ada makanan aku Bawak makan gihh" ujar Diego sambil mengeluarkan makanan tersebut dari kotaknya dan memberikannya pada sang kakak.
Adiknya yang satu ini memang sangat act of service sekali kalau soal beginian, dan wajah mereka bagai pinang dibelah dua begitu mirip, ya wajah Raihana dan Diego adalah wajah adanan, siapapun orangnya akan bilang bahwa mereka berdua itu sangat mirip dengan sang ayah Prince and princess Mahardika itulah julukannya.
"Gimana udah kedokter tadi?" Tanya nya
"Udah, Alhamdulillah sehat"
"Alhamdulillah!, hai baby sehat sehat ya biar nanti kita bisa habiskan uang para eyang mu, ouh tak lupa juga uncle mu yang pengusaha sukses itu juga akan kita habiskan okey"
Canda Diego pada calon ponakannya.padahal dia juga merupakan seorang pengusaha sukses dibidangnya dan dengan gelar Prince of Mahardika yang orang orang sematkan padanya membuat nya makin terlihat berwibawa, wibawanya tentu turun dari sang ayah.
Walau mereka bukan kerajaan tapi para masyarakatnya, mampu membuat segala perkataan yang menggambarkan pemimpin mereka atau keluarga dari pemimpin mereka.
•
•
•
"Mau anak saya 1 atau berapapun ibunya akan tetap satu Raihana Siena Navrendra" -Alvarez Gilbert Navrendra•••
*Jangan lupa vote gaes*
![](https://img.wattpad.com/cover/371541571-288-k56271.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Kesetiaan
General FictionTanpa cinta dunia ini hampa dan tanpa kesetiaan cinta itu tidak ada