pulang

170 25 0
                                    


Tepat pukul 8.30 Alvarez tiba di istana negara bersama para anggota nya, setelah 5 bulan melewati pertempuran akhirnya mereka pulang dengan selamat, walau banyak juga pasukan yang gugur di Medan tempur.

Disambut dengan mertuanya yang tak lain adalah pemimpin tertinggi negeri ini, melihat sang menantu tiba dengan keadaan sehat dan berhasil menyelesaikan tugas, adanan pun merasa sangat bangga dan bahagia.

"Selamat nak" ucap nya sambil memeluk erat tubuh Alvarez

Alvarez pun tersenyum hangat dan membalas pelukan sang ayah mertua, yang juga menjadi idolanya dan panutan nya dalam memimpin.

Adanan pun menyampaikan rasa bangganya pada seluruh anggota yang telah ditugaskan, dan rasa turut berdukanya pada keluarga prajurit yang telah gugur.

Tak banyak kata yang di sampaikan karena tau bahwa anggota keluarga mereka pasti sangat merindukannya, tak luput juga sang putri yang sangat mencemaskan suaminya.

Sampai di rumah Alvarez pun mendapatkan sambutan dari sang istri yang langsung memeluknya.

"Terimakasih mas" ucapnya yang sangat bersyukur atas pulangnya sang suami dengan selamat

Alvarez pun tersenyum hangat dan menggandeng tangan sang istri untuk pergi kekamar mereka

"Ham saya mau istirahat dulu" ucapnya pada sang ajudan yang langsung dengan sendirinya paham maksud dari atasannya.

Raihana pun duduk di kasur, Alvarez membuka baju dinasnya, dia melihat tubuh sang suami yang terdapat luka di dekat lengan kanannya.

"Mas ini?" Ujarnya sambil mendekat

"Tidak papa mas kan prajurit" ujarnya sambil tersenyum lembut

Raihana tak menggubris ucapan sang suami dan berlalu sambil mengambil kotak obat, dengan teliti Raihana pun memberikan obat pada luka Alvarez

"Selesai... Mas sekarang mau mandi atau makan?" Tanyanya

"Nanti dulu " ucapnya sambil pindah kelantai dan menekekuk lutut nya agar setara dengan perut sang istri

"Hai sayangnya papa, papa rindu ini" ucapnya

"Gimana waktu papa tinggal nakal gak?" Tanyanya sambil mengelus perut sang istri yang sudah mulai tampak membesar

"Dia gak nakal kok, papa nya kan galak" ucap Raihana sambil Tersenyum

" Gakk kalau sama dia papanya mana galak, kecuali dia nakal sama mamanya"

Perkataan sang suami membuat Raihana tersenyum, dia bahagia akhirnya bisa berkumpul kembali.

"Udah mass, mandi dulu gih abis itu kita makan" ucapnya sambil mengelus rambut sang suami

" Iyaa, papa mandi dulu yaa" ucap Alvarez dan berlalu kekamar mandi

Raihana pun menyiapkan baju yang akan di pakai Alvarez dan berlalu keluar untuk menyiapkan makan.

Setelah beberapa menit berlalu Alvarez pun keluar dan berjalan menuju ruang makan, dia tampak lebih segar.

" Mau ayam mas?" Tanya Raihana sambil mengambil kan nasi goreng kepiting suaminya

"Boleh" ucap Alvarez mereka pun makan dengan tenang sambil diisi cerita Raihana selama di tinggal oleh Alvarez, dan tentu Alvarez selalu mendengarkan cerita sang istri.

Walau tampak cuek di luar tapi ternyata diam diam Alvarez selalu memperhatikan sang istri, apalagi dia sedang mengandung.

setiap selesai pulang dari tugasnya ia pasti bertanya pada sang ajudan istrinya, apa saja yang dilakukan oleh sang istri walau Raihana pasti juga akan cerita padanya.

Malam nya mereka pergi ke kediaman
Mahardika atas perintah sang jendral untuk merayakan kepulangan sang menantu.

Orang orang bilang Alvarez adalah anak emasnya, segala perilaku dan sikapnya sungguh mencerminkan sosok adanan muda,dia pun merasa begitu, Alvarez adalah anaknya yang tidak lahir dari rahim sang istri.

Bahkan perlakuan khusus pun didapat oleh sang menantu,dia tak perlu di periksa bila ingin bertemu sang ayah mertua di istana negera, berbeda dengan tamu yang lain bahkan anak anak nya pun tak mendapatkan perlakuan seperti itu.

Sikap setia Alvarez pun dia dapatkan dari sosok sang ayah mertua dan papinya yang sama sama cukup dengan satu wanita.

"Hanya ada satu nyonya Mahardika dan istri saya hanya satu Aleana Rosalind Mahardika" itulah yang di ucapkan sang jendral bila diterpa gosip gosip yang tak mengenakan

"Hanya ada satu wanita dalam hidup saya dan hanya Raihana Alexsandria Mahardika nyonya dari Alvarez Navrendra" itulah yang di ucapkan Alvarez saat ada yang bertanya padanya mengapa dia begitu setia pada sang istri.



"Alvarez adalah anak saya yang tidak di lahir kan dari rahim istri saya"-Jendral Adanan Mahardika

"Ada banyak wanita yang cantik tapi wanita yang pantas berdiri di samping saya hanya Tatiana Octavia Navrendra "-Damian Navrendra

•••

*Jangan lupa vote*

*Gaes nnt kayaknya akan ada perubahan dari namanya ya agar lebih bagus untuk kebutuhan buku terimakasi*

Cinta Dan KesetiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang