Setelah acara pertunangan tersebut mereka tidak di izinkan untuk bertemu sampai hari pernikahan tiba, sesuai dengan adat yang ada.Di kediamannya tak henti hentinya ia belajar dengan para tetua yang dipanggil untuk mengajarinya, tetapi Alvarez masih bingung mengapa dia tidak di perbolehkan untuk bertemu dengan calon istrinya, bahkan untuk menelpon saja tidak bisa.
"Al perlakukan istrimu dengan baik hati wanita itu rapuh, jika ia berbuat salah maka jelaskan padanya dengan baik, namun jika kamu yang berbuat salah jangan sungkan meminta maaf dan hormati istrimu sebagaimana kamu menghormati ibumu" pesan sang ayah padanya.
Selama ini alvarez menjadi tidak tenang karena sudah 2 minggu tidak bertemu atau sekedar mendengar suara sang wanita, dia hanya menyibukkan diri dengan pekerjaan.
Begitu juga di kediaman Mahardika tak ada yang diam saja semuanya sibuk mempersiapkan acara agar berjalan dengan lacar.
raihana menjalankan hari harinya, dengan di temani keluarga nya sambil di berikan petuah petuah.
Hari ini ia di dampingi oleh sang ayah, mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol,tak lama ia Melihat seluit seorang pria yang sangat ia kenal
Adanan yang tau bahwa sang calon menantu nekat menghampiri kesini akhirnya pergi untuk kedepan untuk melihat, raihana pun gugup Melihat itu
"Khm kenapa ya mas kemari?"ujar Adanan yang mampu membuat Alvarez membeku
"Akh itu jendral mau ngantarin titipan mami untuk raihana" ujarnya untung saja ia memiliki alasan untuk kemari
"Oh iya biar saya saja yang memberikan nya pada raihana" jawab adanan sambil mengambil bingkisan itu
"Akh baik jendral kalau begitu saya permisi" ungkap Alvarez begitu gugup lalu melajukan motornya, adanan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang calon menantu sangat percis dengan nya dahulu
"Kamu kurang pro ak belajar dulu nihbsama suhunya" gumamnya
Acara pernikahan pun sedang di persiapkan, Jendral adanan pun turun tangan langsung menyiapkan segala keperluan.
Sang ibu, Aleana Mahardika selalu mendampingi putrinya untuk belajar menjadi istri yang baik, mulai dari menyiapkan keperluan, belajar memasak dan kegiatan kegiatan lainnya.
Yang paling utama adalah siap untuk di tinggal, karena sebagai istri tentara harus rela untuk melempaskan suami jika negara memanggil.
"sebagai istri tentara kita harus rela bila suami kita lebih mementingkan negara, karena baginya cinta pertamanya adalah tanah air"
Pesan sang ibuBegitu banyak pelajaran yang harus mereka tempuh, belum lagi mempelajari adat yang tentu masih sangat kental di keluarga Mahardika.
"Udah siap aja nih jadi bapak nih" ujar sang adik kepada Alvarez
"Shut anak kecil gak boleh ngomong"
"Kecil dari mana duluan aku nikah dari pada Abang yak" jawab zavran yang langsung mendapatkan tepukan pada lengannya dari sang kakak perempuan
•
•
•"menikah dengan mu adalah takdir dan menua bersamamu adalah impianku"-Alvarez Navrendra
•••
*jangan lupa vote gaes*
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Kesetiaan
General FictionTanpa cinta dunia ini hampa dan tanpa kesetiaan cinta itu tidak ada