Jadi Putra dari Jendral Besar

243 32 0
                                    


Sekarang pukul 5.35 pagi Alvarez baru saja bangun, Dia menikmati saat menatap wajah istrinya yang sedang tertidur.

Tak ingin menganggu istirahat sang istri,dia pergi membersihkan diri.
Sekitar 30 menit kemudia ia sudah siap dengan, celana panjang hitam dan kaos putihnya berjalan keluar untuk menghampiri keluarga yang lain.

"eh mas udah wangi aja" sapa Diego adik dari raihana dan anak terakhir dari keluarga Mahardika

"iya, bapak mana? " tanyanya

"ada tuh di belakang lagi baca koran"

"yaudah mas ke bapak dulu ya" ucap alvarez dan berlalu untuk menemui sang mertua.

Sementara itu Raihana baru saja bangun dari tidurnya, ia melihat sang suami sudah tidak ada di sampingnya, dia buru buru untuk mandi dan keluar kamar.

"mbak ada liat mas al gak? " tanya raihana pada kakaknya

"noh lagi sama bapak di belakang, kamu sih kebiasaan bangun telat"

"mbak baru jam 6 lohh" ucapnya membela diri

"jam 6 bagi tentara ituu,udah telatt Adikku tercinta Raihana"

Tak menggubris ucapan sang kakak Anita Mahardika, raihana langsung bergegas menyiapkan kopi untuk alvarez,dan mengantarkannya ke halaman belakang.

"ini mas kopinya"

"iya makasih han" ucap alvarez sambil mengambil kopi dari tangan Raihana

Raihana pun berlalu pergi,meninggalkan ayah dan suaminya yang sedang asik berbicara, untuk menyiapkan sarapan mereka.

Setelah semuanya siap ibunya lalu menyuruhnya

"han panggil suami dan ayahmu untuk sarapan"

" ya bu"

Dia bergegas memanggil sang suami dan ayahnya

"yah, mas ayo sarapan udah siap"

"ya ayo al kita sarapan"

"mari yah"

Raihana pun mengambilkan makanan untuk alvarez,mereka pun sarapan dengan tenang hanya, dentingan sendok yang berbunyi.

***

Saat ini di lakukan pembubaran panitia resepsi pernikahan mereka, semua orang berkumpul. saat sesi sungkeman oleh kedua pengantin telah selesai, tiba tiba adanan bediri, sambil meghadap alvarez yang sedang berdiri di sampingnya.

"kamu sekarang sudah resmi menjadi bagian dari keluarga ini, jika ada masalah kamu bisa cerita ke bapak dan ibuk kami juga orang tuamu sekarang, marahnya orang tua adalah bentuk dari rasa sayangnya" ucap adanan sambil menatap Alvarez

Alvarez yang mendengar itu langsung menjawab "siap!" bak seorang tentara yang sedang menghadap komandannya.

Namun sepertinya ayahnya ini masih menunggu sesuatu, "kok ayah tidak di peluk" yang langsung menyadarkannya, alvarezpun memeluk sang ayah dengan hangat dan tentu saja mendapatkan ciuman pada kening dan pipinya.

Satu hal yang Alvarez sadari dan membuat semakin mengidolakan sang mertua yang hangat di rumah dan tegas di luar. "kita harus tau dimana kita bersikap jadilah kepala keluarga yang hangat untuk keluarga mu, karena kita sebagai tentara sangat jarang dirumah , jangan sampai kita membuat mereka tak nyaman akan kehadiran kita di dalam rumah, dan jadilah singa pemimpin untuk anggota mu buat mereka segan padamu" itulah pesan yang disampaikan oleh adanan padanya

Para keluarga yang melihat tingkah kakunya alvarez itu pun tertawa,tak luput juga raihana yang melihatnya ikut tertawa.

***

Hadiah pernikahan dari Damian adalah sebuah rumah yang terletak di jalan Senopati no 4, mereka tinggal disana.

Sebagai menantu dari jendral besar dan presiden di negeri ini, tentu saja alvarez mendapatkan privilege,seperti sekarang ia tak lagi terjun kelapangan tetapi bekerja di kantor ABRI jakarta.

Beberapa hari pernikahan ini raihana yang belum terbiasa dengan yang namanya kehidupan pernikahan masih melakukan beberapa kesalahan seperti salah menyiapkan baju dinas alvarez, salah menempatkan atribut pada seragam alvarez, lupa meletakkan barang barang.

Tetapi alvarez tak pernah menegur nya, raihana pun hanya sadar sendiri bahwa dia melakukan kesalahan.

saat ia bertanya kenapa alvarez tak pernah menegur nya padahal dia sudah melakukan kesalahan alvarez hanya menjawab

"namanya kamu belajar, saya saja juga lagi belajar menjadi suami yang kamu impikan, So my wife why should I be angry?" ucapnya sambil menatap lembut sang istri.

***

Hari ini alvarez pulang dari kantor tetapi tak melihat sang istri, memang tadi raihana izin ingin pergi bersama teman temannya, ia bertanya pada pembantu rumah

"ibuk belum pulang bi? "

"belum bapak"

Mendengar istrinya belum pulang dari bermainnya, alvarez hanya berlalu kekamarnya dan membersihkan diri.

Setelah itu dia pergi keruang keluarga untuk menunggu sang istri,sambil di temani ajudannya ia melihat berkas berkas perkerjaan yang harus ia kerjakan.

Raihana yang notabennya baru saja masuk ke dunia pernikahan masih suka bermain dengan teman temannya, dari dulu raihana memang seperti ini jarang sekali dirumah.

Tak lama raihana pun pulang dia melihat alvarez yang sedang sibuk dengan berkasnya

"assalamualaikum mas" ucapnya sambil menyalim tangan suaminya itu

"Waalaikumsalam, bersihkan diri gih" ucap alvarez tak ingin mengomentari sang istri di hadapan para ajudannya

Raihana pun pergi kekamar untuk mandi, alvarez yang merasa harus bericara dengan sang istri pergi menyusul kekamarnya.

Tak lama raihana pun selesai dan dia bergegas menghampiri sang suami yang menunggu nya.

"dek sini" ucap alvarez

" iya mas? " tanya raihana sambil duduk di sebelah alvarez

"dari mana aja tadi? " tanya nya sambil menatap sang istri

" main sama teman teman yang lain "

"mas gak pernah melarang kamu main dengan teman teman mu, tetapi yang mas ingin kan saat mas pulang kamu udah di rumah,mas pulang jugakan pulang mau ketemu sama kamu" ucapnya sambil mengusap tangan sang istri

Sadar akan kesalahannya raihana pun meminta maaf

"maaf mas, hana janji gak akan melakukan itu lagi" ucapnya

Alvarez pun langsung memeluk sang istri "mas maafin kok asal jangan di ulangi lagi, kita juga kan lagi sama sama belajar" ucapnya



"cinta tidak hanya sekedar yang indahnya saja, tetapi kita harus menerima kesalahannya"-Alvarez Navrendra

•••

*jangan lupa vote *

Cinta Dan KesetiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang