Dirumah dengan nuansa tradisional itu mereka berkumpul dengan penuh canda dan tawa, bahagia karena sang kepala keluarga dapat pulang dengan selamat, melewati banyak rintangan bahkan hampir meregang nyawa, untungnya tuhan masih mengizinkan dia untuk hidup dan berkumpul dengan orang yang dia sayangi.Kenzo dengan tenang duduk di pangkuan sang papa sambil menonton televisi yang menampilkan kartun, sementara Raihana tengah berkutat di dapur untuk menyiapkan makan siang mereka.
"Mas ayo makan, ini sudah siap" teriakan Raihana pun terdengar membuat etensi kedua orang yang tengah asik menonton televisi itu terganggu, dengan cekatan Alvarez berdiri sambil menggendong Kenzo dengan satu tangannya
"Iya sayangg, Ken liat mama mu ituu didapur aja tapi cantik banget" ucap Alvarez yang menggoda sang istri, memang jika sedang di dekat sang istri Alvarez akan melontarkan gombalan gombalan, yang membuat pipi Raihana memerah.
"Huss mas anaknya jangan di ajarin aneh aneh akh mas... Masih kecil udah diajarin ngegombal" ucapnya menggeplak lengan sang suami lalu kembali kedapur untuk mengambil masakannya.
"Aduhh liat Ken mama mu ituu masak papa di geplak" ucapnya tertawa dan Kenzo yang melihat nya ikut tertawa juga walau sebenarnya entah dia mengerti atau tidak, candaan kedua orang tuanya itu.
Alvarez pun meletakkan sang anak di tempat duduk khusus balita, Kenzo juga ikut makan bersama mereka tentunya, dia sudah bisa mekan sendiri.
Mereka pun menikmati makan siang dengan suasana yang gembira, memang benar sebuah rumah akan menjadi tempat ternyaman bila didalamnya terdapat orang yang kita cintai.
Menghabiskan waktu bersama keluarganya setelah pergi selama berbulan bulan, tenang itulah yang di rasakan oleh Alvarez karena selama dia di lapangan hatinya selalu tak tenang memikirkan keluarga nya, walau begitu performanya dalam memimpin sebuah pertempuran tak usah diragukan lagi.
Untuk nya ibu Pertiwi adalah nomor satu apapun akan di lakukan nya bahkan mati pun ia mau, dan untuk keluarga nya ia harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keluarga nya, bahkan mengorbankan nama baiknya untuk keluarga nya ia rela dan siap asal jangan sampai orang yang dia sayangi menangis.
Malam harinya mereka berkumpul di kediaman Mahardika yang memang tak jauh dari rumah mereka, acara seperti ini akan selalu hadir jika Alvarez atau salah satu anggota keluarga mereka baru saja pulang dari suatu tempat.
Alvarez merupakan menantu yang katanya sangat mirip dengan sang mertua jendral besar adanan, bahkan pola pikir mereka pun sedikit mirip, oleh karena itu adanan sering meminta pendapat tentang sesuatu kepada sang menantu, juga ketika dia ingin merekrut seseorang sebagai orang kepercayaannya.
Sebuah pelukan bangga dan ciuman di pipi kanan dan kirinya yang didapat oleh Alvarez dari sang mertua, Raihana juga mendapat kannya, bahkan Kenzo sekarang sudah di ciumi habis habisan pipinya yang gembul itu oleh para pakde dan budenya juga para kakak dan Abang sepupunya.
Anak yang saat ini menyandang predikat anak sematawayang Alvarez tersebut, sangat gembira bila sudah dalam keramaian itu berlaku untuk keluarga nya saja, jika sudah di tempat lain dia langsung menjadi pendiam seperti sang papa.
"Hari ini anak saya Alvarez Gilbert Navrendra pulang dengan selamat setelah melaksanakan tugas nya dengan baik, saya mohon doa dan dukungannya untuk keberhasilan dan karier nya " ucap adanan kepada semua keluarga yang hadir
Sesi pemotongan tumpeng oleh Alvarez pun di lakukan, dengan wajah yang sedikit tersenyum ia memotong tumpengnya.
"Ibu bangga dengan mu nak, terus lah berusaha menjadi yang terbaik walau orang lain menganggap kamu tak bernilai, kami keluargamu akan tetap menggapmu sangat sangat berharga " ucap Aleana saat Alvarez memberikan nya potongan makanan tersebut karena baginya menantu nya tersebut berharga, walau banyak yang mencelanya bahkan untuk prestasi yang dengan susah payah dia capai.
Damian bersama sang istri turut hadir untuk menyambut kepulangan sang putra mereka, yang membuatnya bangga adalah besannya yang menganggap anaknya seperti anak sendiri tak membeda bedakan, juga dia sangat tau bagaimana adanan sangat menyayangi Alvarez, kemiripan mereka berdua pun juga ia sadari.
"Terimakasih mas sudah mau bertahan, sudah berusaha menjadi yang terbaik untuk keluarga kita" ucap Raihana sambil memeluk sang suami saat memberikannya potongan tumpeng.
"Papa" sebuah celetukan kecil namun sangat mendebarkan bagi Alvarez hadir dalam keheningan acara tersebut yang membuat etensi para anggota keluarga yang lain tertuju pada satu makhluk yang sangat lucu Tersebut.
"Han..han..Kenzo baru aja manggil saya papa" ucap alvarez sangat senang karena ini pertema kali Kenzo memanggilnya dengan sebutan itu
Dengan cekatan Alvarez langsung menggendong Sang anak dan mendaratkan ciuman berkali kali, para anggota keluarga yang lain pun ikut bahagia, senyuman terpatri di setiap wajah mereka.
•
•
•
"It's not the building that makes us comfortable, it's the people inside who make us comfortable and happy in the house." - Alvarez Gilbert Navrendra*Jangan lupa vote gaes, kalau 23 vote nya bab berikutnya Alvarez posesif nih tapiii gengsii
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Kesetiaan
Aktuelle LiteraturTanpa cinta dunia ini hampa dan tanpa kesetiaan cinta itu tidak ada