Di siang hari ini Raihana sedang memasak ditemani oleh Diego yang baru saja pulang dari luar negeri, dengan gembira dia menceritakan apa saja yang dilakukan nya selama di sana."Kalau banyak cewek cantik disana kenapa tidak ada yang di bawa pulang" tanya Raihana menggoda adiknya
"Ya kalau untuk itu nanti nanti dulu lah mbak, mau nyari yang kayak mbak aja lah" ucapnya karena dia memang mencari wanita yang seperti sang kakak ini
"Kok gitu?" Tanya Raihana heran
" Ya soalnya saya maunya begitu" ucapnya sambil meminum kopi yang di buat oleh sang kakak
Raihana hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, dan Raihana pun bernyanyi dengan semangat karena dia dari dulu memang suka bernyanyi apapun situasinya
Diego menghampiri Kenzo yang sedang berjalan kearah mereka di menggendong membawanya kedapur.
Alvarez pun turun dengan keadaan yang lebih segar mendengar sang istri sedang bernyanyi, Alvarez pun menuruni tangga dengan nyanyian nya juga, walau nada yang di ciptakan suaranya itu tegak lurus semua.
Dia pun mendekati sang istri yang saat ini tengah tertawa mendengar suara nya, begitu ia sampai di sebelah Raihana baru disadarinya ada Diego yang saat ini menatap dirinya terdiam tak percaya bahkan sang anak pun sama sama menatap dirinya.
"Aduhh"rutuknya dalam hati sambil tersenyum kaku
"Udah lama sampai?" Tanya alvarez mencoba menyembunyikan bahwa dirinya malu sambil membalikan badan mengambil air dingin di dalam kulkas
"Barusan sih mas " ucapnya menahan tawa
"Udah udah ini makanannya udah Mateng nih yok kita makan" ucap Raihana ia tau sang suami tengah malu
Mereka pun makan dengan penuh canda dan tawa sambil Melihat Kenzo yang makan dengan lahap bahkan makan sendiri dengan tangannya, wajahnya yang gembul saat ini sudah penuh dengan nasi yang terlihat sangat lucu.
Alvarez dan Diego pun tertawa melihat itu, tapi tak di perdulikan oleh Kenzo yang masih sangat asyik memakan paha ayam tersebut.
Setelah makan mereka pun duduk bersantai di ruang keluarga, perbincangan Alvarez dan Diego tak luput dari kondisi politik saat itu, walau bukan anggota nya tapi mereka berdua merupakan anak dari sang politikus yang memiliki pengaruh sangat besar, berbeda dengan Raihana yang saat ini duduk sambil mengerjakan skripsi nya yang sudah terlewatkan berhari hari.
Setelah merasa cukup puas melepas rindunya dan hari yang sudah sore Diego pun pamit untuk pulang, "mas suaranya bagus nanti waktu acara keluarga lagi nanti ya" ucap Diego menggoda sang kakak ipar, Alvarez hanya tersenyum dan Raihana tentu saja tertawa melihat wajah tertekan sang suami, mereka pun masuk kedalam.
Alvarez pun beralih pindah duduk didekat sang istri matanya menatap pada buku ekonomi tebal milik raihana yang terletak di dekat tumpukan kertas, ia mengambil buku tersebut dan mulai membantu sang istri dalam mencari materi skripsi nya.
Menjelaskan dengan secara detail walau ia tak menempuh kuliah ekonomi yang di tempuh oleh sang istri tapi, sang papi Damian sendiri adalah seorang ekonom sejati yang dimana merupakan dosen Raihana sendiri, tak mungkin sedikit pun Alvarez tak mengerti dengan pembelajaran tersebut apalagi dari dulu ia suka membaca buku sang papi.
Memandangi sang suami dengan serius, Alvarez memang suka meluangkan waktu untuk mengajarkannya banyak hal yang tak diketahui nya, ia terpana dengan kecerdasan dan pengetahuan sang suami.
Menyadari bahwa Raihana mulai tak fokus Alvarez pun tersenyum "mas tau kok mas tampan sudah tidak usah melihat mas begitu" ucapnya sambil mengacak-acak rambut sang istri
"Ya mas kan memang sangat tampan, masa tidak boleh menikmati wajah tampan suami sendiri" ucap Raihana yang balik menggoda sang suami, lihat baru begitu saja Alvarez sudah salah tingkah.
"Hahahah pipinya merah tuhh" ucap Raihana tertawa, tawanya pun mampu membuat Alvarez tak berkedip menatap sang istri, setalah melihat sang suami yang hanya menatap dirinya Raihan pun terdiam,
mereka sama sama terdiam dalam keheningan saling menatap apalagi posisinya sekarang Raihana sedang duduk dibawah didekat kaki Sang suami dan Alvarez sendiri duduk di atas sofa dengan memegang buku ekonomi sang istri.
Setelah berhasil mengendalikan dirinya "ya soalnya istri mas ini sangat cantik, bahkan Bagun tidur aja cantik gimana mas tidak jatuh cinta " ucap nya sambil tersenyum dengan sangat manis bahkan lesung pipinya tercetak dengan jelas, Raihana memalingkan wajahnya yang pasti diketahuinya sangat merah oleh perkataan sang suami, Alvarez Melihat sang istri memalingkan wajahnya makin gencar menggoda, satu kecupan di daratkannya pada pipi sang istri yang membuat Raihana makin salah tingkah.
Tukk
Satu lemparan yang mengagetkan mereka berdua, Raihan dan Alvarez kompak memalingkan wajah kearah pelakunya yang rupanya menatap kearah mereka dengan pandangan marah.
Tawa Raihana dan Alvarez pecah saat mengetahui sang anak yang rupanya melempar Alvarez, berdiri dengan tegap dan memasang wajah yang menurut nya garang padahal sangat lucu menatap sang papa.
Alvarez pun menghampiri tubuh mungil yang bersikap sangat tegas bak tentara tersebut lalu Mengangkat tubuh sang anak dalam gendongannya membaringkan di sofa, tawa Kenzo pun keluar setelah mendapat kan gelitikan dari sang papa dan ciuman di sekujur mukanya oleh sang mama.
•
•
•
"Family is the source of my strength and happiness, for Alvarez my shield, never get tired of loving me"-Raihana Siena Mahardika.*Jangan lupa vote gaes*
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Kesetiaan
Ficción GeneralTanpa cinta dunia ini hampa dan tanpa kesetiaan cinta itu tidak ada