Bagian 10

1K 70 15
                                    

Seperti biasa sepulang sekolah Bintang akan mengikuti les di tempat Juna, biasanya Bintang akan fokus memperhatikan Juna yang tengah mengajar di depan kelas, namun saat ini anak itu tak bisa fokus sama sekali, pikirannya seolah bercabang kemana-mana, Bintang masih memikirkan tawaran Gama tadi siang di sekolah, ia sangat ingin mengikuti ekskul musik karena musik adalah hal yang sangat Bintang sukai selain fotograpi, musik adalah salah satu kebahagiaannya, namun Bintang takut jika nanti ia malah terlalu asyik dengan kegiatan musiknya, kegiatan belajar juga lesnya malah terganggu.

Bintang membuang nafas berat berkali-kali. Sedari tadi yang Bintang lakukan selain melamun di kelas adalah mencurat coret bukunya dengan coretan tak jelas, rupanya Juna menyadari salah satu muridnya itu tak memperhatikan penjelasannya sedari tadi, Bintang tertangkap penglihatan Juna tengah melamun sedari tadi.

"Bintang!!"

Merasa terpanggil, Bintang kemudian tersadar dari lamunannya, ia menatap Juna yang tengah berdiri tegap di depan kelas dengan tatapan ketakutan.

"Kakak perhatiin kamu dari tadi ngelamun terus, kamu gak denger penjelasan Kakak?"

Bintang meneguk salivanya dengan gugup, ia memang tak mendengarkan penjelasan Juna sedari tadi.

"I-itu Kak-"

"Coba kamu ke depan dan kerjakan soal nomer dua!" titah Juna.

Lagi-lagi Bintang membuang nafas berat, bagaimana bisa mengerjakan soal jika sedari tadi saja ia tak memperhatikan penjelasan guru lesnya itu.

"Maaf Kak... saya gak bisa." ucap Bintang dengan gugup. Juna menghela nafas jengah namun ia harus berusaha bersabar menghadapi muridnya.

"Bintang, lain kali kalo guru kamu lagi ngejelasin materi, kamu perhatikan ke depan! jangan melamun terus, kali ini Kakak maafkan, tapi kalo keulang lagi nanti Kakak bakal kasih hukuman sama kamu."

"I-iya Kak.."

Bintang bisa bernafas lega karena ia tak mendapat hukuman kali ini.
Tak terasa jam demi jam pun berlalu, waktu les pun telah usai, teman-teman les Bintang yang lainnya sudah lebih dulu meninggalkan kelas, Bintang kemudian membereskan alat tulisnya dan berniat keluar kelas sampai suara Juna membuat langkah Bintang terhenti.

"Bintang, Kak Juna mau bicara sebentar sama kamu."

"Ada apa, Kak?"

"Apa kamu lagi ada masalah? Kakak perhatiin beberapa hari ini kamu jarang merhatiin Kakak kalo lagi ngajar, kamu banyak melamun Bintang." tanya Juna, menurut Juna, Bintang itu memang berbeda dengan muridnya yang lain, selain anak itu yang memang sangat pendiam, Bintang juga terlihat sering kedapatan melamun saat sedang belajar, wajah anak itu juga nampak selalu murung seolah tengah menyimpan banyak masalah.

"Aku gak papa kok, Kak. Mungkin aku lagi agak kecapean aja, makanya kurang bisa konsentrasi belajar, maaf ya Kak."

"Bintang, saat belajar Kakak mungkin emang guru kamu, tapi kalo lagi gak di kelas, kamu bisa anggap Kakak nih temen kamu juga, kalo ada masalah, Kakak gak keberatan kok buat jadi pendengar cerita kamu, Bin."

Bintang yang mendengarnya hanya bisa mengulas senyum tipisnya. Setelah pamit pada Juna, Bintang pun keluar dari kelas, ia harus segera pulang karena malam semakin larut, saat ini saja waktu sudah menunjukan hampir jam sembilan malam, jika terlalu malam akan sulit mencari kendaraan umum untuk pulang.

****

Bintang berjalan lesu memasuki rumahnya, ia sangat lelah sekali, kegiatan sekolahnya saja sudah sangat melelahkan di tambah dengan mengikuti les hingga larut malam, tubuh Bintang juga mudah kelelahan, Bintang harap ia tak akan berakhir tumbang nantinya mengikuti serangkaian jadwal hariannya yang begitu menguras tenaga.

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang