Bagian 15

441 48 11
                                    

Semenjak Farah dan Bima berada di Surabaya, Bintang lebih sering pulang terlambat ke rumahnya, sepulang sekolah terkadang ia mengikuti ekskul musik lalu setelahnya langsung pergi ke tempat lesnya dan akan pulang pada larut malam, bahkan pernah Bintang baru pulang sampai tengah malam. Hal itu bukan tanpa alasan, Bintang melakukannya karena ia tengah menghindari kedua kakak tirinya. Bintang tak mau kehadirannya malah membuat Arkan dan Gavin bertengkar hanya karena dirinya, semenjak Gavin mulai peduli pada Bintang, Bintang tahu Arkan pasti tak menyukai hal itu dan Bintang pun tak bisa mencegah setiap perhatian yang Gavin berikan padanya karena sejujurnya jika boleh egois, Bintang menyukai hal itu. Ia menyukai saat Gavin memperlakukannya sebagai seorang adik sama seperti Arkan.

Tepat pukul sebelas malam, Bintang baru saja pulang dari tempat lesnya. Jika boleh jujur tubuh Bintang terasa begitu lelah saat ini. Bintang kemudian memilih duduk sejenak di bangku yang ada di taman halaman rumahnya. Bintang sangat suka dengan tempat yang tenang seperti ini.

"Lo bener-bener gak tau diri ya! kelayapan mulu tiap hari, seenaknya banget lo di rumah ini!!"

Bintang tersentak saat mendengar suara dari arah belakangnya, ia berdiri dan berbalik badan dan bisa melihat ada Arkan disana yang tengah berdiri dengan kedua tangan yang di masukan ke dalam saku celananya dan memandang Bintang dengan tatapan yang begitu angkuh. Arkan tadi mendengar suara deru mobil taxi yang di tumpangi Bintang dari kamarnya dan saat mengintip di jendela kamarnya rupanya memang Bintang yang baru saja pulang larut malam seperti ini.

"Lo kira karena gak ada Papa sama Mama lo bisa seenaknya kelayapan dan bertingkah di rumah ini, hah!!" tegas Arkan, Bintang yang mendengar kalimat menusuk dari Arkan hanya bisa membuang nafas panjang.

"Gue les, Kak. Bukannya kelayapan."

"Ck! mana ada les sampe tengah malam begini!"

Bintang sungguh lelah dan tak ingin berdebat dengan Arkan, ia berusaha menulikan pendengarannya dan mengacuhkan Arkan. Bintang hendak berlalu dari hadapan Arkan namun Arkan dengan cepat mencekal kuat lengan Bintang.

"Apa sih, Kak! gue capek, gue gak pengen debat sama lo, Kak!" ucap Bintang dengan nada sedikit tinggi.
Arkan yang mendengarnya hanya bisa tersenyum sinis, Bintang mulai berani padanya sekarang.

"Lo bener-bener gak tau diri ya! asal lo tau, gue udah muak banget sama kelakuan lo yang sok polos itu!"

"Maksud lo apa sih? gue selama ini gak pernah buat salah sama lo, kenapa sih lo selalu benci sama gue bahkan saat gue diam sekalipun lo selalu aja ngusik gue?" tegas Bintang, Arkan yang mendengarnya semakin menatap Bintang dengan tajam, emosinya seolah terpancing saat ini.

"Lo deketin kakak gue, lo deketin sahabat gue, Gama. Maksud lo apa lakuin itu semua? lo mau rebut orang-orang terdekat gue, gitu!! terus selanjutnya lo mau caper ke siapa lagi, ke Papa? lo mau rebut Papa juga dari gue!!"

"Kak, cukup!! gue gak ada niatan kayak gitu, asal lo tau.. alesan gua akhir-akhir ini selalu pulang malem dan jarang ada di rumah karena gue ngehindarin lo sama Kak Gavin, dan soal Bang Gama, gue gak ada niatan buat rebut sahabat lo itu, gue deket sama Bang Gama cuma karena kita sama-sama ekskul musik."

"Alah... bullshit tau gak!"

Arkan semakin maju satu langkah memperkikis jaraknya dengan Bintang lalu Arkan menampilkan senyum menakutkannya.

"Lo jangan macem-macem sama gue, gue tau rahasia lo.. bokap lo mati karena bunuh diri kan? dan gue tau, alesan bokap lo bunuh diri selain karena perselingkuhan Mama Farah dan perceraian orangtua lo, bokap lo bunuh diri juga supaya bokap lo bisa terbebas dari semua hutangnya."

Tubuh Bintang seolah membeku seketika saat Arkan mengucapkan semua kalimat itu, tentang semua rahasianya, rahasia yang selalu Bintang sembunyikan dari semua orang, bagaimana mungkin Arkan mengetahui semuanya? apa Farah yang memberitahu Arkan, tapi itu tidak mungkin karena dulu Farah sendiri yang menyuruh Bintang merahasiakannya dari Bima dan kedua putranya.

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang