24. HARAPAN SEMU✔️

9 2 0
                                    


Hai Readers 👋
Happy Reading🥰
Semoga suka, Aamiin🤲
Jangan lupa vote dan komen yaa✨

24. HARAPAN SEMU

Malam harinya Zalfa sedang scroll Instagram jurnalistik kemudian ada salah notifikasi dari sebuah akun.

Dandi

Tahun lalu

Saya boleh minta nomor ketuanya sekarang?

Hari ini

Lain kali saya boleh berkunjung? Mungkin ngobrol dengan jurnalistik

Tentu boleh kak

Kasih kabar saja kalau ada waktu

Siap kak
Kakak dulu pengurus jurnalistik?

Iya dek
Hehehe
Ada apa ya?

Gak ada apa-apa kak, tanya aja.

"Ini kenapa pesannya kak Dandi gak dibales sama kak Anzel ya?" Pikir Zalfa ketika menyadari pada tahun tersebut Anzel sudah menjabat sebagai ketua jurnalistik.

Ia kemudian memilih mengacuhkan hal tersebut dan turun kebawah untuk mengambil cemilan.

Saat kembali ia kaget saat melihat notifikasi dari seseorang yang selama ini ia tunggu, ia segera membuka pesan tersebut.

Kak Anzel

Dek, yang bales dm alumni itu kamu?

📞 Panggilan tak terjawab

Iya kak

Kamu belum kenal dengan alumni tersebut
Jangan sembarangan bales dm alumni

Maaf kak

🎙️Saya khawatir tiba-tiba kamu bales dm alumni yang enggak kamu kenal. Lain kali gak usah dibales kalau kamu gak kenal.

Pesan dari Anzel barusan menghasilkan kupu-kupu yang beterbangan dihatinya Zalfa,"Jadi selama ini kak Anzel masih pegang ignya jurnalistik."

"Dia khawatir sama gue, ahhh demi apa!!" Teriak Zalfa sangat senang sekali, ia menatap kembali percakapan itu tidak percaya.

**

Sedangkan sahabatnya Anzel hanya menatap Anzel dengan tetapan tidak percaya dengan sikap Anzel barusan.

Mereka sontak menggeleng tidak percaya. Anzel melihat mereka bingung, "Kalian kenapa?"

Victor menghela nafas panjang, "Lo sadar gak sih Zel, lo bikin Zalfa kembali baper sama lo."

"Buat apa lo kemarin menjauh dari Zalfa, kalau hari ini lo dengan sukarela memberikan kembali harapan," seru Reksa.

"Ingat Zel lo udah punya pacar," ucap Laskar.

"Jangan jadi kayak gue Zel, gue adalah gue dan lo adalah lo. Gue aja udah mau sembuh dari kelakuan gue dulu, kenapa sekarang jadi lo yang terinfeksi," lanjut Laskar menasihati.

Anzel mengeryit dahinya bingung, "Salah gue apa?"

Candra menganga lebar, "Hah? Lo gak sadar apa yang lo lakuin barusan." Candra kaget.

"Sadar, gue hanya khawatir aja sama dia, dia gak kenal tuh cowok malah di tanggapi. Gimana kalau tuh cowok macam-macam, kan kasihan Zalfa," jelas Anzel mengkhawatirkan Zalfa.

Hai, Kak Anzel! [SELESAI]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang