Hai Readers👋
Happy Reading🥰
Semoga suka, Aamiin🤲
Jangan lupa vote dan komen yaa✨2. Belum Saatnya & New Male Friend
"Ayo Yah, buruan nanti Zalfa telat!" Rengeknya dari luar rumah ketika melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 06.45.
Ayah Satria keluar dari rumah dengan seragam TNI lengkap sambil menenteng sebuah koper dan diikuti oleh Bunda Ranti yang berjalan dibelakangnya.
Zalfa mengerutkan alisnya kebingungan ketika melihat ayahnya membawa koper, "Ayah mau kemana?"
"Ayah ada dinas diluar kota selama kurang lebih 4 hari. Setelah nganterin kamu, ayah langsung berangkat. Jadi selama Ayah gak ada di rumah jangan nyusahin Bunda dan jangan lupa belajar yang rajin," Jelas Ayah sambil memasukkan kopernya di bagasi mobil.
"Siap komandan," Ucap Zalfa sembari mengangkat tangan kanannya sampai ke alis membentuk sudut lancip.
"Udah-udah kalian berangkat gih, keburu telat nanti!" Suruh Bunda dengan gerakan tangan mengusir.
"Zalfa berangkat dulu ya Bun, doain Zalfa tahu namanya," ucap Zalfa berpamitan dengan wajah bersinar mengharapkan bisa mengenal nama dari sang pemegang kamera kemarin.
"Siapa?" Tanya Ayah sambil berkacak pinggang.
Zalfa seketika gelagapan mendapatkan pertanyaan tiba-tiba dari Ayahnya, "A..anu yah, teman yah."
Ayah Satria belum sepenuhnya percaya dengan wajah penuh garang ia memperingatkan anak perempuan tunggalnya itu, "Sekolah belajar yang benar. Jangan pikirin masalah cowok!"
Zalfa menganggukkan kepalanya lesu. Ia mengetahui dengan benar ayahnya akan sangat posesif jika sudah membahas tentang laki-laki.
"Ayah berangkat dulu Bun," pamit Ayah pada perempuan terpenting kedua setelah ibunya.
"Hati-hati dijalan Yah!" Ucap Bunda seraya mencium tangan suaminya itu.
Mobil berjenis Jeep yang dikendarai Ayahnya Zalfa itu perlahan berjalan menjauh dari pekarangan rumah berpagar besi hitam tersebut.
**
Last days pelaksanaan MPLS di SMA Dirgantara. Seluruh siswa-siswi kelas 10 berkumpul di lapangan untuk menyaksikan demonstrasi ekstrakurikuler yang diperagakan oleh perwakilan kakak-kakak senior kelas 11. Dimulai dari ekstrakurikuler Pencak Silat, Paduan Suara, Paskibra, Pramuka, KIR, Jurnalistik, PMR, Seni Lukis, Teater, Tari, Cheerleader dan olahraga.
"Zalfa kira-kira lo mau join ekstra apa?" Tanya Putri sambil menyaksikan demonstrasi ekstra yang baru setengah jalan.
"Gak tahu, mungkin join ekstra jurnalistik kayanya seru deh dokumentasikan acara gitu," jawabnya seraya melihat sang fotografer yang mencuri hatinya itu.
"Kalau lo?" Tanya balik Zalfa ke Putri, sambil memberikan brosur ekstrakulikuler yang dibagikan oleh kakak panitia.
"Mungkin seni lukis," Jawab Putri.
"Iya sih lo kan suka gambar dan gambaran lo juga bagus. Gak mau coba ekstra lain yang beda gitu? Kan Lo SMP juga ngambil ekstra seni lukis, gak bosan apa," ucap Zalfa keheranan dengan pilihan sahabatnya itu.
"Gak deh," tolaknya sopan.
"Tapi sepertinya gue tertarik ikut dua ekstra deh fa, Seni lukis sama KIR," Jawab Putri seraya mengangkat menampilkan senyum lebarnya hingga menampilkan giginya.
"Kenapa lo mau ikut KIR? Tanya Zalfa.
"Karena gue mau coba buat penelitian," Tanya balik Putri sembari membayangkan serunya melakukan penelitian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kak Anzel! [SELESAI]✔️
Novela Juvenil"Kalau ada yang gak bisa, cari aku aja ya...." "Santai aja kalau sama aku!" Ucap seorang laki-laki yang terkenal akan sikap friendlynya dan sekaligus menjadi ketua ekstrakurikuler jurnalistik, ia adalah Anzel Naafi Bimantara. Bagi semua orang mungki...