Hai Readers👋
Happy Reading🥰
Semoga suka, Aamiin🤲
Jangan lupa vote dan komen yaa✨14. Baper Again
Baiknya dia untuk semua orang,
Mengapa aku tetap terbawa perasaan.
-Zalfa Rania Alexander-Didalam ruang jurnalistik terdapat Anzel, Victor, Clarissa, Devika yang sedang membahas pembagian tugas liputan besok.
"Zel, kelas 10 lo yang panggil yaa? Sekalian Lo manggil Reksa," Ucap Devika menyuruh.
"Kenapa gak di WhatsApp aja?" Tanya Clarissa memberikan ide.
"Biar mereka cepat kesini, agar Bu Lutfi gak nunggu lama," balas Devika.
"Okey," Ucap Anzel, ia lalu keluar bersama Victor untuk menghampiri Reksa baru Zalfa dll.
**
Istirahat kedua kali ini Zalfa memilih untuk dikelas, makan bekal yang dibawakan bunda sambil mengobrol ringan dengan Citra.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu kelas mereka, mengalihkan fokus penghuni kelas. Anzel menengok kedalam, "Permisi dek, dek Zalfa, Sasa, sama Rey bisa keluar bentar!" Panggil Anzel didepan pintu.
Gue dipanggil kak Anzel, senangnya, batin Zalfa kesenangan.
Zalfa, Sasa dan Rey beranjak meninggalkan aktifitas mereka sebelumnya dan keluar dari kelas menghampiri Anzel yang berada didepan kelas.
"Kalian bisa ikut kami sebentar keruang jurnalistik, ada yang mau dibicarakan," Ucap Anzel menatap mereka.
"Iya kak bisa," ucap Zalfa semangat.
"Kalau gitu sekarang kita ke ruang Jurnalistik!" Ajak Anzel hendak berbalik.
"Tapi bentar ya kak mau beresin sesuatu dulu," Ucap Zalfa.
"Okey, Saya tunggu diruang jurnalistik yaa," Ucap Anzel, ia lalu pergi bersama Victor.
"Tungguin gue ya Sa," ucap Zalfa berlari masuk kekelas, ia lalu membereskan perlengkapan makannya.
Zalfa berkaca sejenak, "Gue ud.." ucap Zalfa.
"Udah, kamu udah cantik Fa," ucap Citra yang tahu arah pertanyaan Zalfa.
Zalfa tersenyum, "Oh iya, Gue, Sasa sama Rey disuruh ke ruang jurnalistik sama kak Anzel, seumpama kita disana lama lalu ternyata guru masuk bilangin kita izin yaa," Pesan Zalfa pada Citra, Citra mengangguk paham.
Setelah beberes, ia segera keluar kelas. Tidak hanya Sasa yang sedang menunggunya namun ternyata ada Rey yang juga sedang menunggunya sambil bersandar ditembok.
"Loh Rey lo masih disini, kenapa gak duluan aja?" Ucap Zalfa pada Rey.
"Gak enak disana, pasti ada kakelnya. Mending bareng sama lo aja, biar ada teman," Alasan Rey, sebenarnya ia sedari tadi menunggu Zalfa.
"Bullshit," ucap Sasa lirih.
Zalfa mengangguk paham, mereka lalu berjalan menuju keruang jurnalistik, dipertengahan jalan mereka bertemu Javas yang juga akan menuju ruang jurnalistik.
"Rey!" Panggil Javas dari arah yang berbeda dari mereka.
"Lo mau kemana Vas?" Tanya Zalfa pada Javas.
"Mungkin tujuan yang sama dengan kalian," balas Javas.
Mereka kemudian berjalan bersamaan menuju tujuan akhir dari perjalanan kali ini, ruang jurnalistik. "Permisi kak," Ucap Zalfa masuk diikuti yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kak Anzel! [SELESAI]✔️
Novela Juvenil"Kalau ada yang gak bisa, cari aku aja ya...." "Santai aja kalau sama aku!" Ucap seorang laki-laki yang terkenal akan sikap friendlynya dan sekaligus menjadi ketua ekstrakurikuler jurnalistik, ia adalah Anzel Naafi Bimantara. Bagi semua orang mungki...