5. PERASAAN BAHAGIA++✔️

18 6 0
                                    


Hai Readers👋
Happy Reading🥰
Semoga suka, Aamiin🤲
Jangan lupa vote dan komen yaa✨

5. Perasaan Bahagia++

Langkah ringan disertai bunga-bunga yang bermekaran indah menghiasi hentakan kaki yang Zalfa langkahkan pagi ini memasuki gerbang sekolah SMA Dirgantara. Ia mengacuhkan segala hal yang ada disekitarnya, karana ia sedang bahagia.

Brum brum

Deruman suara motor yang beriringan memasuki gerbang sekolah, mengalihkan fokus mereka yang jarang sekali melihat kejadian tersebut.

"Gue merasa ganteng banget sumpah!" Celetuk Doni setelah melepaskan helmnya.

Rey melepaskan helmnya, membiarkan rambutnya yang berantakan terurai. Ia mengacuhkan tatapan kagum yang ia dapatkan, ia memilih untuk segera turun dari motornya dan berjalan dilorong memimpin anggota dan teman-temannya.

Tatapannya tajam lurus terfokus pada perempuan berponi yang berjalan dengan riangnya yang tak menanggapi sekitar.

Ketika berjalan dilorong Zalfa tak sengaja berpapasan dengan Anzel, Victor dan reksa yang sedang menuju kearah kelas mereka, Untuk Laskar dan Candra sudah menjadi kebiasaan mereka akan selalu datang terlambat.

"Pagi kak!" Sapa Zalfa kepada mereka utamanya Anzel.

"Pagi juga dek," Balas Anzel dengan ramah, sedangkan Victor dan Reksa mengacuhkan panggilan tersebut.

Rey yang berjalan dibelakangnya seketika menghentikan langkahnya yang otomatis diikuti oleh yang lainnya yang berjalan dibelakangnya. Untungnya rem mereka set hingga tak sampai ada tabrakan kecil.

"Kenapa berhenti?" Tanya Javas kebingungan saat menyadari Rey yang berjalan disampingnya berhenti tiba-tiba.

Sedangkan yang ditanya hanya diam sembari melangkahkan kakinya berbelok menuju kantin tak jadi untuk ke kelas, yang juga otomatis diikuti lainnya.

Javas yang masih penasaran menatap depan yang menjadi perubahan mood dari Rey. Javas hanya tersenyum paham dengan apa yang terjadi, ia kemudian mengikuti kemana Rey berjalan.

Sedangkan Zalfa kembali melanjutkan langkahnya menuju kelasnya dengan perasaan happy. Ia berhenti ketika didepan kelas sahabat itu

"PUTRI!" Teriak nyaring Zalfa tidak tahu malu memasuki kelas orang lain, dengan percaya diri ia mengabaikan tatapan teman sekelas Putri.

Sudah menjadi kebiasaan setiap pagi, Zalfa akan mendatangi kelas Putri hanya untuk sekedar bertemu atau melepas rindu.

Sedangkan sang nama yang terpanggil berusaha menutupi wajahnya dengan buku karena malu dengan teman sekelasnya.

"Gue kangen banget sama lo," Ucap Zalfa memeluk Putri.

"Gue juga," Balas Putri sembari melepas pelukan Zalfa.

"Gue tadi papasan sama kak Anzel, dia ganteng banget..." Cerita Zalfa dengan wajah yang keliatan bahagia.

"Gue mau cerita banyak sama lo. Nanti waktu istirahat kita ke kantin bareng yaa," Ucap Zalfa dengan menampilkan wajah imutnya.

Hai, Kak Anzel! [SELESAI]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang