Ternyata lusa adalah ulang tahun Hyunsoo. Jisoo cemberut, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ternyata ia memang ibu yang buruk, bahkan orang lain lebih mengetahui hari penting Hyunsoo ketimbang dirinya. Jisoo sungguh sedih.
Melihat atasannya yang banyak melamun sejak memasuki ruangan, Nayeon memilih untuk mendekati wanita itu. "Jisoo, kau kenapa? Terjadi masalah lagi?" Tanyanya penuh dengan perhatian.
Masih mempertahankan wajah yang cemberut, Jisoo menoleh pada Nayeon sembari menggeleng, tidak lama mengangguk. Sebenarnya apakah bisa dikatakan sebuah masalah? "Aku masalahnya!" Jisoo mengeluh, memukul kepala dengan kesal, sampai Nayeon harus menahannya. "kau bayangkan sendiri, Nayeon. Aku bahkan tidak tahu hari ulang tahun putraku. Bagaimana mungkin aku bisa menjadi seorang ibu, bila hal sederhana seperti itu saja tidak tahu. Hiks, aku sungguh buruk! Hyunsoo pasti akan sedih."
Nayeon mengelus bahu Jisoo dengan penuh kelembutan, berharap dapat menghibur wanita itu. "Jisoo, tidak seperti itu. Kau bukan sengaja melupakannya, hanya saja kau terpaksa lupa karena kecalakaan itu. Jangan bersedih, lagipula tempo ulang tahunnya tahun ini belum terlewat, kan? Kita masih punya kesempatan untuk memberikan Hyunsoo kejutan, seperti tahun-tahun sebelumnya!"
Lantas saja kepala Jisoo terangkat pasca mendengarkan perkataan Nayeon. Ia cukup tertarik dengan makna kalimat sekretarisnya barusan. "Maksudmu, selama ini aku mengingatnya? Ulang tahun Hyunsoo?"
"Tentu saja! Setiap tahun kau selalu mempersiapkan kado yang bagus." Demi Tuhan, Nayeon tidak sedang berbohong hanya untuk membuat Jisoo merasa senang. Apa yang keluar dari bibirnya barusan adalah kenyataan. Meski selama ini Jisoo terlihat enggan peduli pada sang anak—disokong juga akibat hubungannya dan Taehyung nan buruk, namun sekalipun Jisoo tidak pernah melupakan hari penting anak laki-lakinya itu.
Sebagaimana pun Jisoo sibuk, ia selalu menyempatkan memikirkan kado ulang tahun yang terbaik untuk Hyunsoo. Percayalah, Jisoo tidak sejahat itu. Dia menyayangi anaknya sejak dulu, bahkan Nayeon pernah melihat Jisoo menangis begitu rapuh, saat Hyunsoo kritis di rumah sakit pasca tenggelam.
"Jadi jangan merasa kau adalah ibu yang buruk. Kau ibu yang baik, Jisoo. Jangan sedih lagi."
Sungguh, penjelasan Nayeon membuat hatinya menghangat. Ternyata Jisoo terlalu banyak menghakimi sosok Kim Jisoo dengan konotasi negatif, padahal mungkin saja ada hal-hal yang sudah salah untuk ia pertimbangkan ketika menilai. Tapi itu tidak penting. Sekarang Jisoo perlu memikirkan perayaan ulang tahun yang membuat Hyunsoo senang.
Anaknya itu terlihat selalu gembira dengan apapun, bahkan pada hal-hal kecil, Hyunsoo selalu menunjukkan ketertarikan yang lebih banyak. Jadi agak sulit memikirkan apa yang benar-benar dia sukai. Hyunsoo juga tidak pernah meminta sesuatu, sehingga Jisoo benar-benar krisis ide.
Oh! Hyunsoo pernah minta adik perempuan!
Tapi lagi-lagi Jisoo menggeleng dan mendesah. Bagaimana mungkin memberinya seorang adik dalam waktu dua hari? Tidak-tidak, Jisoo perlu memikirkan solusi lain.
"Jisoo?"
Atensi Jisoo dan Nayeon yang awalnya saling mengobrol, tercurah pada sosok tinggi yang menyapa. Nayeon sedikit memberikan penghormatan, sementara Jisoo mengangkat tangannya untuk melambai. Dia Taehyung.
"Rapat dimulai pukul sepuluh. Mari."
"Maafkan saya, Sajangnim. Saya lupa memberitahu Jisoo." Padahal niat kedatangannya menemui Jisoo untuk memintanya bersiap karena rapat akan segera dimulai. Tapi ketika melihat wajah kusut atasannya tersebut, Nayeon lebih tertarik untuk mengajaknya mengobrol. Memang, kebanyakan wanita memiliki sikap seperti itu.
"Tidak masalah. Aku memang berniat menjemput istriku sebelum datang ke ruang rapat."
Manisnya. Nayeon mengulum senyum setelah mendengar perkataan manis yang keluar dari bibir Taehyung. Ia juga merasa bahagia melihat Jisoo—oh bahkan keduanya, mereka saling menyiratkan cinta yang kental dari tatapan sambil tersenyum. Syukurlah, akhirnya ia dapat menyaksikan pasangan ini berbagi kasih sayang dalam hubungan yang hangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Young
RomanceSejak kecelakaan yang dialaminya Jisoo si gadis 17 tahun terjebak di tubuh wanita dewasa 32 tahun. Semuanya seolah tidak terkendali saat tahu-tahunya ia harus mengemban peran menjadi seorang ibu dan juga istri dari pria yang tidak ia kenali Publish:...