31|Siasat Yang Diwaspadai

702 138 23
                                    

Jisoo memainkan vas bunga kecil yang ada di mejanya. Mencabut beberapa helai daun dari tumbuhan hijau itu, lalu menguburnya di dalam tanah yang terdapat pada vas. Begitulah definisi bingung akan melakukan hal apa, sehingga merasa bosan.

Bekerja membuat kepalanya sakit, tapi tidak berkegiatan juga membuatnya luar biasa bosan. Jisoo bingung, akan hal apa yang harus ia lakukan, sehingga Taehyung membiarkannya di rumah tanpa bekerja. Padahal Jisoo cukup menyukai kegiatan memasak yang ia lakukan beberapa hari lalu, meski harus memecahkan dua buah piring dan hampir meledakkan kompor. Sungguh, hal itu jauh lebih baik daripada datang ke kantor.

Alasannya semangat datang ke tempat ini hanya untuk mengekori Taehyung. Ada perasaan tidak rela melihat laki-laki itu pergi meninggalkannya di rumah, sehingga itulah alasan kecil bagi Jisoo untuk mau ikut. Tapi, saat mereka harus berpisah—pasca pria itu mengantar Jisoo ke ruangannya, rasanya kembali hampa. Apa mungkin, Jisoo harus mengajukan agar mereka satu ruangan saja?

Pasti seru sekali, melihat Taehyung bekerja sepanjang hari. Bahkan beberapa kesempatan Jisoo juga ingin menggodanya. Oh! Jisoo bahkan belum pernah duduk di atas pangkuan Taehyung beralaskan kursi dan meja kerja pria itu. Padahal, kegiatan seperti itu seperti scane wajib yang kerap ia saksikan dalam drama.

Oke, otak Jisoo memang terlalu suka memikirkan hal-hal mesum seperti itu sekarang. Padahal ini kantor, tapi bisa-bisanya memikirkan perbuatan menyenangkan yang selalu ia lakukan dengan Taehyung. Ck, tiba-tiba saja Jisoo menjadi rindu pada suaminya.

Klik.

Bunyi pintu terbuka membuat Jisoo menoleh antusias ke sumber suara. Tatapan bersama wajah sumringah yang ia gambarkan, berganti dengan raut cemberut nan tipis. Padahal Jisoo menduga yang datang adalah Taehyung, tapi tenyata,

"Aku ingin bicara denganmu, Jisoo."

Sampai sekarang Jisoo belum memaafkan perkataan jahat Doyoung pada Taehyung waktu itu. Bahkan ketika melihat wajah sepupunya ini saja, sudah membuat amarah Jisoo kembali terbakar. Ada dorongan untuk melayangkan pukulan keras lagi di wajah Doyoung.

"Aku rasa tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Nayeon bilang sudah mengurus pemutusan kontrak dengan perusahaanmu. Tenang saja, kami akan membayar penalti ganti ruginya." Ucap Jisoo dengan raut angkuh. Tangannya bersedekap, dan tubuhnya dimiringkan untuk memunggungi Kim Doyoung.

Menghala napas berupaya sabar, Doyoung paksakan diri untuk tersenyum. Tak mengindahkan keputusan sepihak Jisoo yang masih keras mendorongnya menjauh, Doyoung menyapu langkah untuk mendekat pada keberadaan wanita itu. "Jisoo, tolong maafkan aku."

Tidak, Jisoo tidak bisa melakukannya. Doyoung sudah bersikap keterlaluan dan kata-kata yang dia ucapkan waktu itu benar-benar tidak termaafkan! Sekalipun dia adalah keluarga Jisoo yang tersisa, namun Jisoo tidak akan luluh.

Doyoung memilih mendudukkan diri di sebelah Jisoo. Berupaya meraih tangan wanita itu, namun Jisoo dengan cepat memindahkannya. Baiklah, ia harus lebih sabar lagi. "Jisoo, kau tahu, aku tidak melakukan itu dengan hatiku. Maksudku, kata-kata jahat seperti itu keluar begitu saja. Sungguh, aku tidak bermaksud mengucapkannya pada Taehyung."

"Bohong! Kau jelas-jelas mengatakannya karena kau begitu membenci suamiku!"

"Tidak, Jisoo. Tidak seperti itu," sekarang Doyoung memilih untuk menumpukan kedua lututnya di atas karpet—mendongak menatap Jisoo yang duduk di kursi, demi mendapat perhatian wanita itu.

"Doyoung, jangan bodoh! Cepat bangun!"

"Tidak. Aku tahu aku salah," wajahnya menggambarkan kesenggangan yang mendalam. "bagaimana mungkin aku dapat bersikap baik pada seseorang yang aku anggap telah menyakitimu? Jisoo, kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu? Aku tahu, harusnya aku sadar dan tidak menyimpan ini lebih lama. Hanya saja aku tidak bisa. Untuk itu aku akan menyimpan perasaanku sendirian, tanpa berharap kau akan membalasnya. Tapi Jisoo, aku tetap tidak bisa melihatmu disakiti oleh siapapun termasuk Taehyung meski dia adalah suamimu sekalipun."

Forever YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang