04: Tiga mata langka

72 31 2
                                    

Sebelum membaca, jangan lupa vote dan komen, yah!

Follow juga akun Wattpad saya:
supaya tidak ketinggalan update!

Enjoy....

****

“Ayo masuk,” ajak Victoria kepada Lucas sembari membuka pintu rumah kayu.

Menurut. Lucas memasukinya setelah Victoria masuk dan menutup pintunya.

Netra mata Lucas melirik kesana-kemari, mengamati interior ruangan dari rumah kayu minimalis. Sangat sederhana. Terdapat satu kamar dan ruang makan, di dekat dapur.

Keduanya duduk di kursi yang telah tersedia. Victoria melepaskan sihir penyamarannya. Iris mata yang tadinya berwarna cokelat, kini tlah berubah seperti sediakala—netra safir. Rambut merahnya juga sudah berganti warna, menjadi pirang. Paras wajah yang tadi biasa saja, kini berubah menjadi seperti Dewi yunani.

Lucas terpana oleh kecantikan Putri ketiga kekaisaran Veroland.

“Wah... sangat cantik,” gumam Lucas yang masih bisa didengar oleh Victoria.

“Terima kasih, atas pujiannya. Namun kau tidak boleh jatuh cinta padaku, karena aku sudah memiliki tunangan.” Victoria berkata memperingati Lucas untuk tidak menyimpan rasa apapun padanya, karena itu akan membuat situasi menjadi rumit. Terlebih lagi, sikap tunangannya yang kekanak-kanakan dan tempramen.

Wajahnya memerah menahan rasa malu. “Si-siapa juga yang akan jatuh cinta!” elaknya dengan suara yang sedikit meninggi.

“K-kau jangan percaya diri!!!” sambungnya.

Mengedikkan bahu acuh tak acuh. “Ya, siapa tahu ‘kan?”

“Tidak tahu!”

“Kalau tidak, ya sudah jangan marah.”

Lucas memalingkan wajahnya ke samping, sambil berdecak sebal.

“Untuk sementara waktu, kau akan tinggal disini.”

Perkataannya membuat Lucas mengalihkan atensinya pada perempuan bersurai pirang, di hadapannya.

“Untuk sementara waktu?” tanyanya.

“Iya,” jawab Victoria cepat. “Kau tidak bisa dikirimkan kesana, jika aku belum membuat ramuan.”

“Sebuah ramuan untuk menutupi mata sihirmu itu,” katanya sambil menunjuk mata sihirnya.

“Kenapa harus ditutupi?” tanya Lucas lagi.

“Apa kau belum pernah mendengar tentang, tiga mata langka? Baik di luar kekaisaran, maupun di dalam kekaisaran Veroland?” Tidak menjawab. Victoria malah bertanya balik.

Lucas menggelengkan kepalanya. “Belum,” akuinya.

Victoria menghela napas mendengarnya. Mau tak mau, dia harus menjelaskannya. Sebenarnya dia sangat malas untuk menjelaskan sesuatu, tapi ini demi kepentingannya dan keselamatan Lucas.

“Dengarkan aku baik-baik,” suruhnya. Dan Lucas mengangguk sebagai jawaban.

Tidak perlu khawatir ada yang mendengar pembicaraan mereka berdua, karena Victoria sudah memasang sihir kedap suara.

Bukan hanya itu saja, tapi tidak akan ada yang bisa menemukan keberadaan rumah kayu milik Victoria. Orang lain tidak akan bisa melihatnya meskipun, rumah itu ada di depan mata kepala mereka. Kecuali Victoria dan orang-orang terdekatnya.

“Urutan mata langka pertama adalah mata Dewa.”

Lucas mencoba untuk fokus, mendengar perkataan Victoria.

Story Of Victoria Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang