19: Perang melawan kerajaan Camelian dan Soren

53 10 0
                                    

Note: jangan lupa vote, komen, and follow!

Tandai typo, yaa.

Happy reading all!

****

Saat fajar mulai menyingsing. Semua anggota pasukan ksatria elang perak, sudah berada pulau Emerald dan Amesthyts. Berkat bantuan batu teleportasi dari menara sihir.

Anggota ksatria elang perak dibagi menjadi dua tim. Tim pertama, dipimpin oleh Victoria—selaku komandannya -dengan membawa 150 anggota, begitupun dengan tim dua.

Dan tim kedua, dipimpin oleh Diego—orang yang menjabat sebagai wakil komandan pasukan ksatria elang perak. Tim dua pergi ke pulau Amesthyts, sedangkan tim satu pergi menuju pulau Emerald.

Letak kerajaan Camelian dekat dengan pulau Emerald. Membuat orang yang menjabat sebagai Raja, di kerajaan itu ingin merebut pulau Emerald dari kekaisaran Veroland. Sungguh besar sekali nyalinya.

Pulau Amesthyts pun, letaknya tidak jauh dari kerajaan Soren. Pulau Emerald dan Amesthyts bersebelahan, begitupun dengan kerajaan Camelian dan Soren. Sehingga membuat kedua kerajaan itu bekerjasama untuk merebutnya dari kekaisaran Veroland.

Saat ini, tim satu berada di perbatasan antara pulau Emerald dan kerajaan Camelian. Bersiap menunggu kedatangan ksatria dari kerajaan Camelian.

Kapal dari lawan yang mengangkut banyak ksatria dari kerajaan Camelian itu mulai terlihat, di perairan Chrysler.

Perempuan dengan baju zirah itu  memberi sebuah komando untuk menyerang kepada anggotanya yang bisa menggunakan sihir.

Berbagai jenis sihir mereka arahkan kearah kapal lawan. Dimulai sihir tingkat tengah dan sihir tingkat tinggi. Beberapa kapal milik lawan tumbang, tanpa bisa mencapai pulau Emerald.

Jarak antara kapal itu semakin dekat. Victoria mulai memberi komando kembali, untuk mereka yang menggunakan alat tombak dan busur.

Sesuai komando dari komandannya, mereka mulai menombak dan melesatkan panahnya -mengenai ksatria dari pihak lawan.

Suara teriakan kesakitan terdengar sangat kencang. Ksatria dari kerajaan Camelian tidak terima, dengan kematian dari rekan-rekannya. Mereka mulai menyerang balik, dengan cara melemparkan tombak dan melepaskan panah dari busurnya, kearah ksatria dari kekaisaran Veroland.

Melihat serangan dari pihak lawan. Victoria segera berteriak dan memberi perintah agar mereka membuat sihir pelindung. Beruntung, tidak ada yang terluka karena komandan mereka cepat memahami situasi.

Ck! Sialan! Victoria mengumpat di dalam hatinya. Saat melihat kapal musuh mulai mencapai pulau Emerald. Dan para ksatria dari kerajaan Camelian, mulai turun dengan membawa senjata masing-masing. Berlarian kearah mereka dengan berteriak.

“Ck! Berisik sekali!” gumam Lex kesal.

Laki-laki berambut hitam itu mengeluarkan pedang dari sarung pedangnya, dan berlari menghampiri ksatria dari pihak lawan. Lex, menebas leher orang yang menghalangi jalannya tanpa membuat raut wajah apapun.

Semua ksatria lawan yang menyaksikannya tidak bisa menyembunyikan raut wajah ketakutan milik mereka. Bagaimana bisa, dia membunuh orang tanpa air muka apapun? Itulah yang mereka pikirkan.

Sementara anggota ksatria elang perak, mereka semua menatap kagum dan bangga kepada ketua divisi dua dan komandan mereka.

“Sudah berakhir,” gumam ksatria laki-laki dari kerajaan Camelian, pasrah.

“Apa?”

Dia menatap rekannya dan berkata. “Kita akan mati.”

“Hah? Apa maksudmu! Jangan mudah menyerah, sialan!”

Story Of Victoria Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang