25: Sergio gila!

56 4 0
                                    

Note: hallo semuanya! Jangan lupa vote, komen and follow!

Tandai typo 🙏🏻

Happy reading all!!!

****

“Ia.”

“Ria.”

“Victoria!”

Putri ketiga tersentak. Dia langsung menatap orang yang memanggil namanya—Lex, dia pelakunya.

“A-apa?” tanya Victoria.

Pikirannya jadi kacau akibat kejadian tadi sore. Dia selalu tidak bisa pokus. Atau lebih tepatnya lagi, dirinya selalu teringat dengan Sergio yang menciumnya secara sepihak dengan agresif dan brutal.

Dan entah kenapa, Victoria merasa pada saat itu Sergio sangat ... tampan dan sexy?

Perempuan bergaun biru langit itu segera menggelengkan kepalanya. Mengusir pemikiran yang tidak berguna itu.

Sejenak, Lex mengerutkan keningnya. Lalu mengulurkan sebelah tangannya dan berkata. “Musik dansa sudah dialunkan. Maukah anda, memberikan saya kesempatan untuk berdansa dengan Yang Mulia, Putri ketiga?”

Victoria tersenyum tipis. Kemudian, dia menerima uluran tangan itu.

“Dengan senang hati, Tuan Muda Blanchett.”

Lex mencium punggung tangan Victoria yang terhalang sarung tangan itu dengan lembut, yang membuat seseorang meradang disudut ruangan.

Sialan! Berani-beraninya dia mencium milikku! batin laki-laki beriris merah itu berkata geram.

“Tidak akan kumaafkan!” gumamnya.

Laki-laki bernetra hazel di sampingnya itu memutar bola matanya malas. Melihat kelakuan temannya yang posesif dan cemburuan itu.

Victoria dan Lex berdansa dengan gemulai, di tengah ruangan. Diego tersenyum melihatnya. Dirinya lebih setuju jika sepupunya itu dengan Lex, bukan dengan Sergio.

“Hei, kalian lihatlah. Bukankah mereka berdua tampak serasi?” tanya Diego pada kedua sahabatnya.

George hanya menghela napas. Sedangkan Gavril hanya mengangguk singkat saja.

“Ck! Kalian berdua tidak asik!”

****

Victoria langsung pergi ke taman yang ada di dukedom timur, setelah selesai berdansa dengan Lex, Diego, Gavril dan George.

Dia terduduk seorang diri di bangku taman. Menikmati semilir angin malam, dan bintang-bintang kecil yang menghiasi langit malam.

“Hah... sejuknya~”

Menyandarkan punggungnya pada bangku taman, lalu menutup kedua matanya dengan kepala yang menengadah ke atas.

Cup.

Matanya langsung terbuka saat ada seseorang dengan lancangnya mencium bibir Victoria.

“Sergio...?”

Sergio. Dia tersenyum tipis, setelah selesai mencium bibir tunangannya. Laki-laki dengan poni yang terbelah dua itu duduk di samping Victoria, tanpa disuruh terlebih dahulu.

Matanya itu menatap tajam ke arah tangan tunangannya yang dikecup oleh Lex.

Meraih dan melepaskan sarung tangan itu dari pemiliknya. Victoria memelototkan matanya saat Sergio dengan santainya membakar sarung tangan miliknya, menggunakan sihir apinya.

“Apa-apaan kau?!” serunya tak terima saat sarung tangan kesayangannya itu dibakar hingga menjadi abu.

Mengabaikan. Sergio mengecup punggung tangan dan telapak tangan Victoria. Lalu mempokuskan pandangannya pada perempuan di sampingnya. Tanpa melepaskan genggaman tangannya.

Story Of Victoria Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang