11: Pemilik nilai tertinggi

66 24 0
                                    

Note: jangan lupa vote, komen, sama follow yah!

Tandai typo!

Selamat menikmati....

****

Seminggu kemudian....

Ini adalah hari pengumuman dari hasil ujian masuk academy Neverley. Dan kini, Victoria tengah duduk bersiap untuk membuka suratnya.

Itu bukan sembarang surat saja. Itu adalah hasil ujiannya. Di dalam surat bersampul cokelat tua itu, yang menentukan langkah awal Victoria.

Dengan perasaan berdebar, dia membuka surat dari academy.

Netra matanya terpokus pada tulisan di bawah pada pojok kanan. ‘Selamat anda lulus’.

Dia tersenyum dibuatnya.

Victoria kembali membaca suratnya.

“Jam dua? Berarti sebentar lagi,” gumamnya.

Tanpa aba-aba, Diego muncul dihadapannya dengan membawa satu koper dan sebuah surat ditangannya.

“VICTORIA!” teriaknya.

Victoria tersentak. Dia menatap tajam ke arah sepupu laki-lakinya.

“Kau! Mengejutkan saja!” katanya ketus.

Diego tertawa tidak jelas. Seperti orangnya. Kemudian dia duduk di sampingnya, tanpa membawa koper milik dirinya.

Lalu dia menunjuk surat dari academy kepada Victoria, tepar di depan wajahnya.

“Lihat! Kau lihat ini! Aku lu—” Victoria menjitak keningnya, membuat perkataannya terjeda. “—aw! Sakit!” lanjutnya.

“Bodoh!” gumam Victoria.

“Mana bisa aku melihatnya jika sedekat itu!” ujarnya. “Dasar, Diego bodoh!” sambung Victoria.

Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Hehehehe. Benar juga ya,” ucap Diego.

Victoria memutar bola matanya malas. “Kenapa aku punya sepupu modelan seperti itu sih?!” gerutunya.

“Yang terpenting aku lulus! Jadi, aku bisa dekat denganmu terus!” Mata Diego berbinar-binar sambil mengucapkannya.

“Hahh... sepertinya masa sekolahku akan melelahkan,” kata Victoria pelan.

“Oh iya, kau akan mengambil jurusan apa?” tanya Diego kepada sepupu perempuannya.

“Jurusan, ya.”

Diego menganggukkan kepalanya, antusias.

Di academy Neverley ada 4 jurusan. Jurusan berpedang, sihir, ekonomi dan meracik obat herbal.

Lalu jurusan yang ingin Victoria ambil adalah ... berpedang. Akan tetapi, dia akan merahasiakannya dulu dari Diego.

“Rahasia,” ucapnya seraya bangkit dari duduknya.

“Hah? Kok rahasia sih!” katanya tak terima.

Padahal ‘kan, Diego ingin satu jurusan dengan Victoria.

“Diego,” panggil Victoria. “Pilihlah jurusan yang kau inginkan, bukan yang aku pilih. Ikutilah kata hatimu kali ini,” sambungnya.

Dia dibuat bungkam oleh perkataan sepupunya.

“Aku akan mengemasi barang-barangku dulu,” ucap Victoria memberitahu.

Karena sebentar lagi dia harus pergi ke academy.

“Kau tunggu di situ,” imbuhnya.

“Oke.”

****

Story Of Victoria Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang