01: Pertemuan awal Victoria dan Diego

122 38 6
                                    

Sebelum membaca, silahkan follow, vote, and komen.

Tandai typo, yah!

Happy reading!!!

****

“DIEGO!!!”

Teriakan perempuan bergaun hijau tua itu menggelegar diseluruh ruangan. Mencari keberadaan Putra tunggalnya.

“Diego, bajingan kecil itu! Dimana dia!” katanya geram dengan tabiat Putranya.

Perempuan itu adalah Greta Von Leonhart. Istri sah dari Duke Von Leonhart, dan Ibunda dari Diego.

Greta awalnya tidak memiliki marga karena dirinya merupakan seorang rakyat biasa, bukan seorang bangsawan. Itu sebelum bertemu dengan Claude. Dan sekarang, dia menjadi salah satu bangsawan yang paling dihormati, di kekaisaran Veroland.

“Disitu ternyata,” ucapnya seraya menghampiri anak kecil yang tengah bersembunyi dibawah meja makan.

Anak kecil bernetra zamrud itu mengaduh kesakitan, saat telinganya ditarik oleh perempuan berambut cokelat.

“Sa-sakit! T-tolong lepaskan, Bu!” serunya.

“Janji dulu!”

“I-iya! Diego janji! Akan mengulanginya lagi!”

Greta memelototkan matanya mendengar perkataan Putranya. Perempuan itu semakin mengencangkan tarikan pada telinga, anak kecil itu.

“Aw! Sakit!” Diego berseru kesakitan.

“Ma-maksud Di-diego, tidak akan mengulanginya lagi, Bu!” Anak kecil itu mengkoreksi ucapannya tadi.

Baru setelah itu Greta melepaskan tarikan pada telinganya.

Diego mengusap-usap daun telinganya yang memerah, sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

“Bagus!” kata Greta memuji.

Namun Diego tidak mendengarkan itu.

“Sekarang cepat turun kebawah untuk menyambut kedatangan Putri ketiga,” suruhnya.

“Is! Aku sembunyi karena tidak mau bertemu dengannya tahu!” gumam Diego.

“Apa kau bilang?” tanya Greta.

Diego segera memperbaiki raut wajahnya. “Aku tidak bilang apa-apa, Bu,” dustanya.

“Ayo pergi,” kata Greta mengajak Putranya. “Kita harus segera turun, sebelum dia datang!” sambungnya.

****

Ck! Pegalnya, keluh Diego di dalam hatinya.

Kapan dia datangnya sih?! batinnya berteriak kesal.

Sebab, sudah sedari tadi dia menunggu kedatangan Putri ketiga itu di depan dukedom. Namun, belum ada tanda-tanda kedatangan kereta kuda kerjaan. Dan yang lebih parahnya lagi, dia menunggunya dibawah terik matahari! Garis bawahi! Dibawah terik matahari!

Tak lama kemudian, kereta kuda yang mereka tunggu datang. Kereta kuda dengan lambang keluarga kekaisaran itu berhenti tepat di depan dukedom.

Pintu kereta kudanya terbuka. Seorang ksatria laki-laki turun, disusul oleh seorang pelayan perempuan.

Ksatria laki-laki itu mengulurkan tangannya untuk membantu Putri ketiga, turun dari kereta.

Diego memandangi anak kecil bersurai pirang itu tanpa mengedipkan matanya. “Sangat cantik, seperti boneka,” ucapnya tanpa sadar.

Greta tertawa mendengarnya. Dan Diego pun sadar, apa yang telah ia ucapkan. Dengan segera menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya.

Anak kecil berjenis kelamin perempuan dengan memakai topi diatas kepalanya itu menghampiri Duchess Von Leonhart.

Story Of Victoria Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang