3 hari yang lalu
"Bagaimana? Semua ini hebat bukan? Aku bahkan bisa menciptakan plot twist yang begitu hebat di dalam hidup mu," ucap nya di selingi tawa.
Tawa itu terdengar begitu puas saat melihat lawan bicara nya.
"Lihat wajahku? Apakah aku peduli?" Ucap nya dengan wajah mengejek.
Tidak ada rasa takut di wajah nya itu, ia bahkan tetap tenang melihat lawan bicara nya itu.
"Tunggu saja! Kau hanya perlu menghitung jari, setelah ini. Selamat tinggal," ucap nya dengan nada kesal dan mencengkram tangan lawan bicara nya hingga meneteskan darah karna sarung tangan besi yang di pakainya.
"Aku masih berbaik hati karna memberikannya padamu sebagai teman bicara, jaga dia! Berikan dia kenyamanan sebelum kematian," ucap nya sebelum pergi.
Mulut nya berdecak kesal ketika melihat sosok di hadapannya.
"Berhenti menjadikannya alat!" Guman nya.
===
"Tidak semua mimpi menjadi kenyataan, dan tidak semua firasat akan benar," jelas Halilintar. Berapa kali Gempa harus menjelaskan pada mereka semua, tetap saja tidak ada yang mempercayai nya.
"Apakah itu benar benar Boboiboy?" Tanya Ice. Gempa mengangguk dengan cepat untuk menanggapi itu.
"Apa kalian tidak ingat, kapan terakhir kali kita bertemu dengannya? Aku memang tidak melihat wajah nya, tapi aku mengenali suara nya. Meskipun samar terdengar," jelas Gempa dengan ketus, dan berharap elemental akan mempercayai nya.
Halilintar mencoba menenangkan Gempa dan berkali kali menjelaskan jika semua itu belum tentu benar.
"Tenanglah! Beberapa hari ini banyak yang mengganggu pikiranmu!" Tutur Halilintar dengan pelan, Genoa sampai menggelengkan kepala nya berkali kali.
"Cobalah ingat kembali! Boboiboy akan selalu datang saat kita mendapatkan sebuah masalah, ia akan membantu kita," ucap Gempa.
Halilintar sampai berkali kali menghela nafasnya karna ucapan Gempa yang begitu keras kepala.
Gempa mencoba menenangkan dirinya dan mencoba menceritakan lebih detail lagi mengenai mimpi nya itu. Dan ia yakin itu bukan hanya sekedar mimpi, itu bagaikan petunjuk untuk mereka, begitu juga keberadaan Solar.
"Tidak hanya itu! Aku bertemu dengannya," ketus Gempa.
"Dengannya? Siapa yang kau maksud?" Heran Halilintar.
"Beliung," jawab Gempa.
Elemental yang awal nya sudah mengabaikan penjelasan Gempa, kini kembali menatap nya setelah Gempa mengatakan nama itu.
"Aku ingat jelas apa yang terdengar di telingaku, itu suara nya. Dan Solar berada disana!" Jelas Gempa.
Skip
Mendarat ditempat yang sama seperti sebelumnya, melihat sekeliling yang mulai berubah dari beberapa tahun lalu.
Kapal angkasa begitu banyak bertebaran karna teknologi yang semakin canggih.
Beberapa kesatria Gurlatan sudah menunggu kedatangan mereka semua. Para elemental menunggu di depan pintu kapal angkasa sembari menunggu kapal itu mendarat dengan perlahan.
"Solar, aku yakin kau disini,"//batin Gempa.
Kapal angkasa mereka berhasil mendarat dengan aman, pintu perlahan terbuka. Beberapa gemuruh kilat terlihat dengan jelas ketika pintu terbuka.
Pasukan inti Tapops sudah turun lebih dulu dan mendapatkan sambutan hangat dari petinggi Gurlatan.
Para elemental turun dari kapal angkasa. Melihat Gurlatan yang terlihat baik baik saja. Begitu elok para petinggi Gurlatan menyembunyikan keadaan kerajaan dari para rakyat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenyataan
Short Story[TAMAT] Kemunculan sang elemental angin setelah di kabarkan membeku dan kehilangan nyawa nya 7 tahun yang lalu. 7 tahun lama nya, ke 6 elemental menganggapnya benar benar tiada. Tetapi, kini kembali hadir di hadapannya mereka. Seperti apa kenyataan...