19

123 14 4
                                    

Rekaman tersebut berhenti, Halilintar yang awal nya kesal dan marah melihat rekaman tersebut. Ia menjadi terdiam tanpa ekspresi apapun setelah mendengar semua perkataan Solar.

Bahkan Thorn tidak bisa menahan air mata nya sendiri, kaki nya begitu lemas. Ia terduduk seketika sembari menahan rasa sakit di perutnya yang kembali terasa.

Fang yang menyaksikan kedua elemental itu menjadi sendu, entah apa yang harus ia lakukan ketika keadaan menjadi terpuruk seperti ini.

Bahkan Halilintar hanya menunduk sendu sembari mengepalkan tangannya.

"Solar.."

"Aku tidak tahu jika disaat seperti ini aku bisa mengucapkan kata kata terakhir, mungkin? Tapi apa lagi yang aku harapkan, ketika kalian sampai di planet ini aku pasti sudah tidak terselamatkan.

Aku keras kepala ya? Selama ini kalian pasti kesal dengan ku yang keras kepala ini dan selalu bertingkah seenak nya.

Kalian tahu? Aku sangat menyayangi kalian semua. Karna itulah aku sangat antusias ketika mendapatkan panggilan dari Kak Taufan, kalian jangan membenci nya.. karna dia adalah Kak Ufan yang sebenernya.

Maaf, aku tidak bisa berpamitan dengan kalian saat aku pergi kala itu, aku membuat kalian cemas ya? Tenang saja! Aku baik baik saja disini, aku bersama dengan orang yang paling kita sayangi, aku banyak berbicara dengan kak Ufan dan sepertinya aku akan bersenang-senang dengan Kak Ufan sebentar lagi.

Aku harap kalian bisa datang ketempat ini, bukan untukku.. tetapi untuk menyelamatkan kak Ufan dari makhluk bejat seperti nya. Jangan khawatirkan aku, karna sebentar lagi waktu ku akan habis.

Untuk kak Hali.. maaf aku selalu berkata dengan nada tinggi kepada mu, aku tidak sopan kan?.. haha.. aku bahkan mengatakan hal buruk kepada mu, setelah ku pikir pikir ini adalah balasan yang pantas untukku.

Aku tahu kau melakukan ini karna mengkhawatirkan adik adikmu ini. Dan kekhawatiran mu sudah terjadi, bahkan aku yang pertama mengalami nya, semoga saja yang lain tidak.. aku sangat berharap untuk itu.

Kak Hali adalah kakak yang baik dan sempurna, setelah kepergian Tok Aba dulu, Kak Hali lah yang memberikan kita semua kasih sayang dan bimbingannya. Aku sendiri bingung dari mana kak Hali belajar itu, kau kakak yang sangat baik. Jika nanti aku terlahir menjadi seorang manusia, aku berharap kakak ku adalah kalian semua. Jika tidak, mungkin kita bisa sedekat ini, apapun hubungannya, saudara, teman ataupun sahabat.

Aku sayang kalian, maaf tidak bisa melakukan apapun setelah ini. Aku harap kalian baik baik saja, kalian harus pulang bersama sama! Sampai jumpa.."

Tes.. tes..

Semua yang Solar ucapkan membekas di pikiran mereka. Hali hanya bisa terdiam menatap layar itu, pupil mata nya mengecil. Dan air mata nya tiba tiba saja lolos dari pertahanan.

Halilintar yang merasakan pipinya basah, meraba itu dengan tangannya sendiri.

"Kenapa?!.." gerutu nya ketika melihat tangannya juga basah karna terkena air mata.

"Hali?!.. Thorn?!" Panggil Fang dengan nada khawatirnya dan tatapan nya menjadi sendu.

"Sudah kubilang aku kakak yang bodoh, aku payah! Tapi kenapa kalian menganggap ku seperti itu!" Ucap Halilintar dengan perlahan.

"Kehilangan Taufan sudah lebih dari cukup, tetapi sekarang aku kehilangannya. Aku memang tidak pernah akrab dengannya ketika berinteraksi, tapi aku menyayangi nya, kenapa adikku harus pergi ketika aku belum sempat membalas perkataannya yang seperti itu?!" Ucap Halilintar lagi, tatapan mata nya menjadi kosong.

Kenyataan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang