21

141 27 8
                                    

"Kalian tidak bisa pergi kemanapun setelah ini," kata nya sembari menampilkan smrik khas nya.

"Jadi kalian sudah tahu rencana yang sebenarnya?" Tanya nya seraya berjalan mendekat kearah mereka.

"Percuma saja kalian pergi kesana, Kalian terlambat! Tuanku pak Pato mungkin sudah menghabisi mereka dengan pasukannya"

"Ada apa? Kenapa kalian diam?" Cibir nya.

"BIADAB!" Pekik Blaze dengan amarah nya melihat jendral Sa'riya.

Sa'riya hanya terkekeh sambil memainkan rambut nya. "Kalian pasti sudah tahu kan?"

"Kalau elemental itu kalah dengan ini!!"

Srraakkk!

Jendral Sa'riya mengunakan rambutnya untuk menyerang elemental, gerakan rambut itu cukup cepat.

"Dinding Es!"

Sebuah dinding berukuran besar itu menjadi penghalang antara rambut milik jendral Sa'riya dan ketiga elemental itu.

"Kalian pikir pertahanan itu bisa bertahan?!"

Buugghh!!

Craakk

"Hahaha!! Bodoh!" Tawa jendral Sa'riya ketika dinding es tersebut mulai retak dan hampir pecah.

"Tanah mencengkram!"

"Huh?!"

Tubuh Jendral tersebut terjerat oleh tanah milih Gempa yang muncul dari dalam tanah.

"Blaze!!" Ucap Gempa.

Dinding es itu berhasil runtuh dan pecah berkeping keping, bahkan Ice terlihat di balik dinding yang hancur itu. Dan jendral Sa'riya melihat ke atas, dimana terdapat Blaze yang sudah menyiapkan sebuah meteor berapi berukuran cukup besar.

"Rasakan ini!!!" Teriak Blaze sembari melempar meteor milik nya.

Dor!

"Aakkhhh!"

Blaze terjatuh dan meteor milik nya hilang sebelum sampai pada Jendral Sa'riya yang saat ini masih terjerat dengan tanah milik Gempa.

"Blaze?!" Ucap Gempa.

"Tidak akan aku biarkan! Kalian semua harus mati disini," ketus Jendral Sa'riya. Perlahan tanah itu mulai retak karna jendral Sa'riya yang terus berusaha keluar menggunakan rambut nya itu.

Gempa mulai khawatir jika tanah nya akan hancur, terlebih lagi Jendral Sa'riya membawa seorang penembak jarak jauh. Dan penembak jarak jauh menggunakan senjata nya sehingga itu mengenai lengan Blaze.

Kraaakkkk!!

"Jangan khawatirkan aku! Kita harus mengurusnya," ucap Blaze dengan mimik wajah yang menahan rasa sakit.

"Tidak akan kubiarkan kalian pergi dari tempat ini!! Jika Tuanku ingin kalian semua musnah, maka kasian harus musnah!!" Pekik Jendral Sa'riya dengan seringai nya.

Sraakk!

Serangan yang di lontarkan oleh sang jendral ketika bebas dari cengkraman tanah milik Gempa.

Tidak ada yang bisa di lakukan elemental selain menghindar serangan dari rambut Jendral Sa'riya dan juga penembak jarak jauh nya.

"Penembak jitu ini merepotkan!" Desis Ice ketika terus menerus menghindar.

"Blaze awas!!" Teriak Gempa seraya berlari kearah Blaze yang akan terkena serangan Sa'riya.

"Dinding es!"

Kenyataan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang