"Lindungi Gargantua ini!!" Perintah Halilintar yang di ikuti oleh Blaze.
"Aaarrgghhhhhh!!!" Teriak seseorang yang terdengar jelas di antara gemuruh dan ribut nya angin.
Semua pandangan terarah kan kepada suara tersebut, pergerakan Halilintar dan juga Blaze terhenti, begitu juga fokus Glacier.
Dari arah yang cukup jauh, tangan besar dari robot King Balakung mencengkram tubuh lemah Thorn dan menyerap seluruh kuasa nya.
Nafas Halilintar menjadi tidak beraturan ketika melihat cahaya hijau terang dan hal itu sama seperti sebelum nya.
Sama halnya seperti Solar, itu lah yang Thorn rasakan kali ini. Tubuh nya memudar dan semua kuasa nya terhisap kedalam robot tersebut.
Tatapan ketiga nya menjadi kosong ketika Thorn menghilang.
"Tidak! Apa yang terjadi?!" Lirih Halilintar menatap kosong. Kaki nya tidak bergerak sedikitpun untuk melindungi Thorn.
Duar!!
Braakkk!
Wwwooossshhhhh~~
Karna fokus Glacier teralihkan oleh hilang nya Thorn, Gargantua miliknya berhasil hancur oleh serangan Kira'na dan juga angin milik Beliung.
Tawa puas Pak Pato Mejadi sumber amarah bagi Fang. Dengan jarak nya yang tak cukup jauh dari sang dalang, Fang mulai menjalarkan tangan bayang nya untuk mendekat kearah Pak Pato.
Reruntuhan Gargantua yang mulai berjatuhan membuat sebuah guncangan dan juga debu yang berterbangan.
Robot penguasa elemental dari air dan tanah kembali bebas dari cengkraman Gargantua.
Kedua robot itu kembali bergerak untuk mengincar Glacier, gabungan dari Gempa dan Ice.
Bbuuummmm!
Pukulan dari tangan robot Mas Mawais yang melempar Glacier. Hal itu membuat Gempa dan Ice kembali berpisah dan kedua nya terhempas hingga menabrak bebatuan.
"Meriam Ice!"
Hanya senjata itulah satu satunya pertahanan Ice untuk mengunci gerakan robot yang mengincar nya.
Ia dan Gempa berjarak cukup jauh dan Gempa mendapatkan pukulan yang lebih kuat dari robot Hang kasa.
Tepat di kepala nya ia terkena serangan tersebut. Dan setelah itu dengan kuat terbentur kearah bebatuan.
"Aakkhh-"
Ngiiinggg..
Telinga nya berdenging dengan keras, tidak ada yang Gempa dengar selain suara tersebut.
"Pendengaranku?!" Panik Gempa dan tanpa di sadari oleh nya, banyak darah mulai keluar dari kedua telinga nya.
Skip
"Kak, jangan diam saja!!" Gertak Blaze ketika Halilintar kehilangan semangat bertarung nya, bahkan pedang nya sudah terjatuh di tanah seperti sebuah pertanda jika ia menyerah.
Sementara Blaze terus menepis setiap serpihan Gargantua yang terus berjatuhan.
"Thorn.." panggil Halilintar dengan pelan, tatapan kosong nya masih tetap melihat tempat dimana Thorn hilang.
Tak lama setelah itu ledakan kuat terjadi dan robot King Balakung hancur berkeping keping.
"Kak!!" Ketus Blaze yang menyadarkan Halilintar.
"Thorn dan Solar akan sedih jika salah satu dari kita menemui mereka, kita harus berjuang!!" Ucap Blaze.
Bbbzzzzzzssss
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenyataan
Short Story[TAMAT] Kemunculan sang elemental angin setelah di kabarkan membeku dan kehilangan nyawa nya 7 tahun yang lalu. 7 tahun lama nya, ke 6 elemental menganggapnya benar benar tiada. Tetapi, kini kembali hadir di hadapannya mereka. Seperti apa kenyataan...