25

185 29 17
                                    

"Apa ini? T- tempat ini.."

"Sama seperti dulu," gerutu nya kemudian terkekeh.

Ia duduk di antara sekeliling yang gelap gulita itu. Entah apa yang ia tunggu didalam sana.

"Apa yang akan terjadi setelah ini? Hancur?" Guman nya lagi dengan tatapan sendu.

Benar benar sendirian, gelap dan tidak ada siapapun disana. Meskipun perlahan terdapat cahaya yang sedikit memberikan penerangan.

"Cahaya apa ini? Aku pasti akan musnah sebentar lagi"

"Halilintar?!" Panggil seseorang.

Manik Ruby itu mencari kesana kemari, dan tiba tiba saja orang tersebut sudah berada di hadapannya walaupun sebelumnya tidak ada apapun.

"T- tuanku.."

Senyuman yang terlontarkan kepada Halilintar. "Bagaimana? Kau lelah?" Tanya Santriantar.

Halilintar hanya membalasnya dengan senyuman.

"Kau tidak bosan berada disini? Ini sudah kedua kali nya, haha.. siapa lagi yang akan menjemput mu, hmm?" Tanya Santriantar lagi sembari tertawa.

"Entahlah, mungkin ajalku," balas Halilintar di selingi dengan kekehan pelan nya.

"Apa yang kau katakan?" Tanya seseorang dengan suara yang berbeda dari Santriantar.

Mata Halilintar terbelalak ketika melihat seseorang yang berada di hadapannya lagi.

"Bo- Boboiboy??" Panggil Halilintar dengan mata berkaca kaca.

Ia tersenyum lega dan juga menatap teduh.

"Aku bangga denganmu, sepertinya kau yang terakhir," kata Boboiboy.

"A- apa maksudmu?" Heran Halilintar.

Santriantar bangun dari duduk nya dan meregangkan tubuhnya sendiri. "Aku bosan berada disini, bagaimana kalau kita mengobrol sembari berjalan saja?!" Ajak Santriantar yang di setujui oleh Boboiboy.

Halilintar mengikuti kedua penguasa elemental itu dari belakang.

"T- tolong jawab pertanyaan ku tadi, apa maksud mu?" Tanya Halilintar lagi.

Boboiboy terkekeh dengan Halilintar yang ternyata bisa penasaran dengan sebuah pertanyaan membingungkan tanpa jawaban.

"Aku ingin bertanya, kau elemental atau seorang kakak?" Tanya Boboiboy.

Halilintar terdiam dengan wajah datar, "A- aku.."

"Katakan saja!" Goda Santriantar ketika melihat wajah Halilintar yang diam dan sedikit memerah.

"Aku.. aku kakak dari keenam adik adikku," jawab Halilintar.

"Baiklah, kau harus senang! Pertarungan sudah berakhir, ketiga adikmu selamat, sebab itu aku bilang kau yang terakhir," jelas Boboiboy.

Tanpa sadar mereka berjalan dengan kondisi tempat yang semakin terang. Sebuah cahaya menghentikan obrolan mereka.

"Pergilah!! Aku juga mengantar Solar dan Thorn hanya sampai disini," kata Boboiboy.

"Selamat tinggal, aku sangat bangga denganmu, Halilintar!" Kata Santriantar dan juga Boboiboy. Kedua penguasa elemental itu tersenyum kepada Halilintar.

Awalnya Halilintar ragu untuk terus berjalan, karna kedua orang yang menjadi pengguna kuasa nya terus mengucapkan selamat tinggal sembari melambaikan tangannya.

"Kak Hali?!" Panggilan dengan suara yang sudah memiliki ciri khas tersendiri.

Halilintar langsung menoleh kearah belakang, suara itu terdengar nyaring dari arah belakang. Sebab itu ia menoleh dengan sangat cepat.

Kenyataan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang