11

212 28 9
                                    

Kira'na menendang perut Halilintar hingga membuat Halilintar terlempar cukup jauh.

Dengan kuasa nya ia menjadi semakin cepat bergerak, ketika Halilintar masih menahan rasa saki di perut nya. Kira'na sudah berada di depan mata nya, robot santriantar juga berada di belakang Kira'na.

"Sial!" Desis Halilintar.

"Panah ice!!!"

Panah panah Ice mengenai Kira'na dan berhasil menahan pergerakannya. Halilintar berhasil lolos meskipun Robot Santriantar tetap mengejar nya.

Para elemental di buat kuwalahan dengan lawan mereka, begitu juga robot penguasa elemental yang harus di hindari oleh mereka agar tidak menghilang.

"Rasakan ini Jendral sialan!!" Gertak Blaze yang melontarkan meteor berapi berukuran besar kearah Jendral Gur'mida.

"Gurlatan sialan!" Desis nya dengan nafas tersengal.

Blaze tersenyum puas ketika mendengar suara Gur'mida yang terkena api milik nya.

"Hahahah.. kau pikir api seperti itu bisa mengotori baju zirah ini?!" Tawa Gur'mida dan mengibaskan tangannya untuk menghilangkan api itu.

Suara teriakan tadi hanya sebuah pengalihan, dan nyatanya tidak terjadi apapun pada Jendral tersebut.

Blaze berdecak dengan kesal, tangannya semakin membara dengan api.

"BEBOLA API MAKSIMAL!"

Bola bola api berada di dekat Blaze dengan jumlah yang cukup banyak dan ukuran yang sama seperti meteor berapi.

"RASAKAN INI!!!!"

Blaze melontarkan setiap bola api milik nya kearah Jendela Gur'mida, asap tebal terlihat ketika bola itu sampai pada Jendral tersebut.

Whoosshhh!!

"Huh?"

Blaze berlari menjauh ketika robot panglima Pyrapi ada di hadapannya.

Ia menjauh sembari melepari robot itu dengan cakra api milik nya.

"Apa yang mereka pakai untuk membuat robot seperti ini?!" Kesal nya saat Cakra api milik Blaze tidak berkesan pada robot Panglima Pyrapi.

Braakkk!!

"Ice?! Blaze?!" Panggil Halilintar dengan keras ketika melihat Ice terhempas karna melindungi nya dari robot Santriantar dan pada akhirnya mengenai Blaze

Tubuh Blaze tertabrak oleh Ice yang tiba tiba saja terlempar kearah nya.

"Berani nya robot sampah seperti mu ini!!!" Ketus Halilintar.

Kira'na melempar pedang nya kearah robot Santriantar itu, dan pedang tersebut sudah berada di tangan robot itu.

"Kecepatan kilat!"

Kecepatan Halilintar bertambah dari sebelum nya, gerakan nya yang sangat cepat itu membuat musuh seolah terkena ilusi.

"Tusukan pedang Halilintar!!"

Serangan itu berhasil mengenai robot tersebut, dan membuat sedikit goresan pada robot itu.

"RASAKAN INI!!!" Teriak Halilintar.

Di belakang nya sudah banyak pedang Halilintar yang siap untuk turun mengenai lawan.

"Hujan Halilintar!!!"

Pedang pedang itu berjatuhan dan mengenai robot Santriantar yang berada di bawah.

Dengan nafas yang tak beraturan, Halilintar hanya menatap hasil serangannya dan hanya berharap agar itu berhasil.

Kenyataan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang