20

120 24 5
                                    

Kedua Elemental itu menatap sumber suara, mata mereka membulat dengan sempurna ketika melihat orang tersebut beserta pasukan yang berbaris rapi layak nya hendak berperang.

"KAU!!!" Ketus Halilintar ketika melihat orang tersebut.

"Santai Boboiboy!" Katanya.

"Jangan sesekali mulut bajingan itu memanggil namanya!! PAK PATO!!!" Ketus Halilintar menatap tajam.

Sedangkan orang tersebut hanya tertawa puas melihat keadaan yang sudah di nantikan oleh nya selama ini.

Ia menampilkan sebuah senyuman lebar nya, "Bagaimana? Kalian suka kejutanku?!" Tanya Pak Pato sembari merentangkan tangan karna di belakang nya sudah terdapat pasukan besar berserta Kira'na dan juga Beliung.

"Bajingan kau! Lepaskan mereka semua!" Ketus Thorn.

"Apa kau bilang? Lepaskan? Setelah aku berusaha payah melakukannya sampai seperti ini?" Tanya Pak Pato dengan tatapannya yang kosong dan manik mata nya membulat.

Kemudian ia tertawa dengan keras, Halilintar yang mendengar itu semakin kesal dan marah. Rasanya ia ingin menghancurkan makhluk rendahan seperti Pak Pato.

"Tenang!" Tutur Fang menepuk pundak Halilintar.

"Aku ini memang baik hati, aku bahkan membiarkan kalian melihat orang mati ini bergerak lagi!" Kata Pak Pato menunjuk kearah Beliung di selingi tawa nya lagi.

Halilintar dan Thorn mengepal kan tangannya, rasa kesal pada diri mereka tidak bisa hilang. Setelah memperalat Beliung selama bertahun tahun lama nya, ia menjadikan Taufan layaknya peliharaan.

"Bajingan!" Desis Halilintar.

"Apa kata kata mu itu?!" Kesal Pak Pato dengan nada marah ketika mendengar Halilintar mencibir nya dengan kata Bajingan.

Hal yang paling tidak sopan adalah mengangkat jari telunjuk ketika berbicara dengan orang lain , dan dengan rasa marah nya Pak Pato menunjuk kearah Elemental, "Kalian lah yang bajingan! Tidak ingat kebaikan ku?! Aku juga membiarkan kalian melihat rekaman hewan itu! Aku memberikan kesempatan pada orang rendahan sepertinya untuk mengucapkan kata kata terakhir nya!!!-" Bentak Pak Pato.

"DIAM SIALAAAANNN!!!!" Teriak Thorn ketika Pak Pato belum menyelesaikan ucapannya.

"Atau kalian masih ingin tahu kebaikan ku selama ini?! HAH?!"

Flashback

"Kak Ufan?" Panggil Solar dengan pelan.

Hologram yang awal nya buram, perlahan mulai jelas dan mata itu tidak bisa teralihkan walaupun sebentar saja dari hologram tersebut.

"Akhirnya terhubung," ucap nya.

Solar benar benar terkejut saat ia kembali mendengar suara tersebut. Ia tersenyum ketika orang yang diharapkannya benar benar bergerak di depan mata nya.

"K- kau benar benar kak Ufan?" Tanya Solar yang seolah olah tidak percaya.

"Solar.."

Solar semakin senang saat Taufan memanggil nama nya. Matanya menjadi berkaca kaca karna tidak percaya dengan apa yang ada di hadapannya.

"Aku senang jika kau benar benar kak Ufan, dimana kakak selama ini?" Tanya Solar.

Taufan itu tersenyum, senyuman ciri khas nya yang tidak pernah lagi di lihat oleh Solar. Kini ia melihatnya dengan jelas, dan itu berada di hadapannya.

Tidak ada lagi jawaban setelah itu, kejanggalan mulai dirasakan oleh Solar. Ia bisa melihat dengan intens jika tatapan kakaknya itu begitu kosong dan seperti tidak memiliki kehidupan di dalam nya.

Kenyataan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang