18

158 23 4
                                    

Sementara Halilintar hanya terpaku suatu hal yang berhasil ia temui.

"Aku ingat ini," guman nya pelan.

"Orang yang kutemui di kedai.."

Pandangan Halilintar teralihkan oleh suara Fang, "Ini powersphera!!" Ucap Fang yang mengundang Halilintar dan Thorn untuk mendekat.

"Powersphera ini?!"

"KeyBot," sahut Fang.

"Ini yang mengendalikan semua robot elemental?! Benar kan? Dimana LampBot?! Jika kita mematikan maka semua nya akan kembali normal!" Ucap Halilintar.

Fang mencoba untuk mengambil KeyBot dari tempat nya.

Bbzzzzhhh..

Wwooosshhh..

Sambaran dari sebuah kilat mengenai tangan Fang dan sebuah angin terasa cukup tajam hingga menyayat tangannya.

"Aaakkhhh-!" Lirih Fang ketika tangannya mengalirkan sebuah darah.

"Angin dan petir, itu yang menjadi penghalang seseorang untuk mengambil Powersphera itu," ucap Fang sembari menahan rasa sakit di tangannya.

"Tidak semudah yang dikira," ucap Fang lagi sembari terkekeh.

"Angin dan ini sepertinya milik Taufan dan kilat ini seperti milikmu," tambah Fang lagi kemudian menatap Halilintar.

"Jika KeyBot disini, robot pemicu itu juga pasti berada di dekat sini," kata Thorn.

Fang mulai membalut luka nya dengan sapu tangan milik nya, dan akhirnya mereka kembali melanjutkan penelurusan mereka di ruangan ini.

Tim Gempa

"Apa yang dilakukan jendral jelek itu disini?!" Kesal Blaze.

Mereka mengikuti Jendra Sa'riya yang memasuki ruangan rahasia dan hanya bisa di buka menggunakan wajah nya saja.

Flashback

"Sssttt! Kalian?! Lihat itu!" Ucap Gempa menunjuk pada satu arah.

"I- itu.."

"Apa yang di lakukan Jendral jelek itu disana?!" Tanya Ice ketika melihat jendral Sa'riya berada di sebuah gang kecil dan kumuh.

Ketiga elemental itu terus mengikuti kemanapun jendral Sa'riya pergi. Meskipun beberapa kali pedang milik Jendral Sa'riya mengarah kepada mereka karna ia merasa  di ikuti oleh seseorang.

"Sejak kapan ada pintu?!" Heran Blaze.

Perlahan jendral Sa'riya masuk kedalam ruangan tersebut dan pintu perlahan menutup.

"Cepat masuk!" Perintah Gempa, dan mereka akhirnya berlari dengan cepat agar bisa masuk kedalam ruangan itu sebelum pintu tertutup dengan rapat.

Flashback off

Ruangan yang penuh dengan peralatan untuk menciptakan sebuah teknologi, itulah yang ada di hadapan ketiga elemental tersebut.

"Sia sia gak sih kita ikut Jendral jelek ini?!" Tanya Blaze dengan tatapan datar dan mimik wajah bosan nya.

Tung!

Pukulan kecil mendarat tepat di kepala Blaze ketika Gempa muak dengan adik nya yang banyak omong.

"Kurangi ejekan mu itu! Tidak sopan bicara seperti itu pada wanita!" Tutur Gempa.

Sring!

"Hhiiihhhh!" Mata Aqua Ice membulat ketika sebuah pisau melintas dekat wajah nya.

Kenyataan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang