Kira'na tersenyum manis dan mengangguk kepala nya.
"Aku baik baik saja-"
Srinngg..
Sebuah pedang tiba tiba saja keluar dari jubah Kira'na dan pedang tersebut sudah berada tepat di leher Kaizo. Sedikit saja Kaizo bergerak, maka leher nya akan tersayat dengan pedang itu.
"K- kira?" Heran Kaizo.
Suara tawa terdengar dari belakang Kaizo, begitu nyaring terdengar.
"Kita bertemu lagi, Kapten Kaizo"
Kaizo tidak sebodoh itu untuk langsung menoleh pada sumber suara.
Ia mengeluarkan rantai yang terbentuk dari EnergiBot dan mengikat kuat pedang yang berada di tangan Kira'na.
Kaizo menarik pedang tersebut dengan rantai milik nya dan menghempaskan pedang itu cukup jauh.
"Biadab!! Beraninya kau ada kembali!!" Ketus Kaizo menatap dingin seseorang dihadapannya.
"Terimakasih sudah datang, Kapten Kaizo," ucap nya dengan seringai khas.
"Apa yang sudah kau lakukan di planet ini?!" Tanya Kaizo dengan nada tinggi.
Orang itu hanya terkekeh dan menatap dengan mengejek kearah Kaizo.
"Maharani, bukan kah kau suka sambutan? Tidak mau memberikannya sambutan untuk teman mu satu satu nya?!" Tanya nya.
Kira'na tersenyum, "Menjunjung Titah, Tuan ku Pak Pato," ucap nya.
Tak lama ketiga petinggi Gurlatan muncul di hadapan Kaizo.
"CK, makhluk brengsek! Apa yang sudah kau lakukan pada mereka semua?!" Kesal Kaizo menatap tajam Pak Pato.
Tidak ada rasa takut sedikitpun, Pak Pato hanya menatap santai Kaizo yang begitu marah terhadap nya.
Warden Deemo salah satu panglima Kira'na yah memiliki tubuh paling kekar. Bahkan lebih kekar dari jendral Gur'mida, panglima itu menyerang Kaizo dengan peralatan canggih yang sudah biasa di gunakan para bangsawan Gurlatan.
"Sadar panglima!! Ini aku! Kaizo!" Ketus Kaizo sembari menghindari serangan Warden Deemo.
"Lihatlah kehebatan mereka!" Kata Pak Pato dan tertawa puas.
Kaizo yang mendengar itu menjadi semakin marah, ia meninggalkan pertarungan dengan Warden Deemo dan memilih untuk mengejar Pak Pato yang entah sejak kapan sudah berada di atas singgasana milik Kira'na.
"Sialan!! Apa yang sudah kau perbuat?!" Gertak Kaizo.
"Tetakan pedang tenaga!!"
Pedang tenaga dengan ciri khas berwarna biru itu terayun dan hendak mengenai Pak Pato.
Sraakk!
"Huh?!"
Tes.. tes
"Owh astaga, kau melukai tubuh ini. Bagaimana jika ia marah nanti nya? Atau bagaimana jika saudara nya marah?" Ucap Pak Pato dengan seringai nya.
Kaizo benar benar di buat kaget dengan seseorang yang menjadi perisai Pak Pato. Ia menjauh perlahan dengan tangan yang gemetar dan tangan yang memegang pedang itu lemas sehingga tanpa sadar menjatuhkannya.
"T- Taufan?!"
Manik Ruby nya membulat ketika darah menetes dari tubuh Beliung yang terkena pedang Kaizo.
"B- bagaimana dia bisa disini? Bukankah-"
"Apa lagi? Aku mencuri nya dari Tapops dan menukar nya dengan yang palsu mengunakan CetakBot," celetuk Pak Pato sembari tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenyataan
Short Story[TAMAT] Kemunculan sang elemental angin setelah di kabarkan membeku dan kehilangan nyawa nya 7 tahun yang lalu. 7 tahun lama nya, ke 6 elemental menganggapnya benar benar tiada. Tetapi, kini kembali hadir di hadapannya mereka. Seperti apa kenyataan...