23. Berangkat bareng.

85 72 7
                                    

Halo, balik lagi sama aku dicerita Raxel dan Kara. Kalian bacanya jangan skip-skip ya, biar fokus nanti ok? Kali ini ada nih drama baru dari Amel-oonn.
Kalian baca yaa, voted jugaa, sama bagikan and me follow mee okk? Paham kan? Ok langsung aja tanpa berlama-lama yaa.

~~~

Sinar matahari menembus gorden kamar milik Kara, lebih tepatnya tempat yang sedang Kara tumpangi sekarang, badannya terasa hangat akan tangan kekar seorang pemuda tengah melingkar dipingga kecilnya, matanya merasa terusik dengan kehadiran sinar matahari tersebut, tangannya perlahan bergerak, entahlah tapi kali ini berbeda, hangatnya tubuh seseorang yang membuat Kara tertidur lelap dan pulas dari semalaman.

Sinar matahari menembus gorden kamar milik Kara, lebih tepatnya tempat yang sedang Kara tumpangi sekarang, badannya terasa hangat akan tangan kekar seorang pemuda tengah melingkar dipingga kecilnya, matanya merasa terusik dengan kehadiran sinar ma...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kara merasa sangat tak bebas, ada sesuatu yang sedang memeluknya dan membuat dirinya tak bebas untuk bergerak ke sana-kemari, tangannya perlahan mencari sesuatu yang sedang dirinya cari. Tapi, tiba-tiba saja Kara tak sengaja menyentuh bidang dada seseorang, Kara yang merasa kebingungan membuka matanya secara perlahan-lahan agar tidak mengenai rangsangan lebih tepatnya sinar matahari yang menembus sinar gorden kamar.

Kara membuka matanya perlahan, kakinya bergerak ke sana kemari, wajahnya terlihat menatap ke arah atap-atap kamar yang luas, Kara merasakan keanehan pada kamar tersebut. Biasanya ada lampu bukan diatasnya? Tapi dimana? Apakah sudah hilang, Kara tak mengetahui dan menyadari hal tersebut secara jelas dan tanpa penuturan kata-katanya sedikitpun.

Ingin sekali Kara langsung bangkit dari ranjang empuk tersebut tapi tak bisa sama sekali, entahlah ada yang menghalanginya sampai saat ini dirinya berbaring di ranjang tersebut. Kara merasakan ada hembusan nafas seseorang dari arah samping kanannya, tapi tidak mungkin bukan jika bantal guling bernafas? Itu tidak masuk akal sama seki dipikiran Kara saat ini, tangannya berusaha menyentuh wajahnya tersebut tetapi dirinya hanya merasakan tangan kekar tengah memeluk dirinya saat ini.

Tangannya berusaha menepis tangan kekar tersebut tapi memanglah kekuatan tangan Kara tak sebanding dengan tangan kekar milik pemuda tersebut, matanya menelisik siapakah pemuda yang berada disampingnya ini. Kara merasa bahwa dirinya harus menatap ke samping kanan bukan? Sepertinya itu jawaban yang cukup bagus.

Kara mengeserkan kepalanya sedikit ke samping, lalu menatap ke arah sampingnya dan melihat tubuh seorang pemuda laki-laki, oh shit! Ini sangat gila bukan? Apa yang mereka lakukan semalaman? Tidak mungkin bukan? Tidak mungkin jika Kara sudah kotor untuk selama-lamanya?

Kara segera membulatkan bola matanya, "RAXEL!!! LO APAIN GUE BANGSAT?!!!" Jerutnya dengan nada yang cukup kuat dan tinggi.

Raxel mendengar hal tersebut langsung saja menutup kedua telinganya rapat-rapat, membuka sedikit matanya agar melihat apa yang terjadi tadinya, betapa geramnya Raxel ketika melihat Kara sudah berada dalam pelukan hangatnya saat ini.

"Jangan salah paham dulu Ra, tadi malam lo teriak-teriak ga jelas ya gue datang lah ke kamar lo." ucapnya menjelaskan agar Kara tak membuat ekspresi marahnya kepada Raxel saat ini.

MYSTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang