Halo! Kabar kalian semua? Sehat? Atau, kabar buruk? Maaf kalau salah ya.
Semangat dong untuk episode kali ini.
Jangan lupa votednya Frend sayang~
***
Saat ini mereka telah sampai di markasnya tepatnya bangunan yang Tia beli tadi.
"Ti? Ini serius lo yang beli?" Kendra dibuat tercengang karena ukuran apartemen kali ini bukan main-main ukurannya.
Tia mengangguk santai, "iya dong! Kan gue kaya!" Sombong Tia dengan senang.
"Bacot, hasil bantu orang doang!" Alexa mengangguk pantas.
Tia memandang sinis Amel. "Emang gue bantu orang mau apa lo pada? Gue tabok juga lo ya!"
"Terserah lo berdua deh, berisik banget lagi." Aura mencekam itu berhasil memecahkan kebisingan yang sejak tadi berada terdengar di telinga mereka.
Mereka semua masuk ke dalam apartemennya, memang sudah cukup luas bukan? Kamar mandi ada tiga dan kamar kemungkinan ada 2 kamar perempuan dan 4 kamar laki-laki.
"Banyak juga nih kamar," ujar Raxel sembari duduk diruang tengah yang sudah tersedia banyak kursi.
"Duduklah. Kursi gue emang ga cukup tapi setidaknya di dudukin lah, duit gue habis gara-gara lo semua loh!" Marah Tia tidak habis pikir dengan pikiran mereka semua.
"Iya-iya, cerewet amat lo Tia!" Celetuk Alexa menggaruk-garuk kepalanya.
Semuanya duduk dengan bangku yang disediakan. Banyak yang ingin mereka perbincangkan.
"Kita harus pakai taktik agar mereka percaya sama kita kalau kita ini adalah salah satu rakyat dari salah satu mereka."
"Gue ga tau, yang pasti hanya itu info yang gue dapat dari berita. Sekalian, kalau jalan buat masuk aja ga ada yang tau sama sekali," balas Tia sembari mengetik di antara keyboard laptop miliknya.
Kara mengangguk tentang ucapan Alexa, memang benar kalau jalan ke arah kerajaan itu tak bisa dimasuki lewat manapun tetapi hanya beberapa orang yang bisa masuk ke dalam kerajaan itu. Itu pun, jika orang itu memiliki alasan untuk masuk ke dalam istana yang sangat besar itu.
"Gue udah bilang dikelas kemarin, cowok-cowok jadi tukang kebun dan berpura-pura terdampar gitu lah pokoknya!" Ujar Tia dengan senang hati.
"Sialan lo Ti! Gue yang seganteng ini jadi tukang kebun, otak lo udah dongo kali ya? Mana mungkin gue ganteng gini pekerjaan gitu!" Marah Kendra, lebih tepatnya kesal kepada Tia yang menjadikan misinya sebagai tempat kesabarannya.
"Udah-udah lo pada berantem mulu, udah kayak anjing sama kucing. Diem ah! Capek gue! Kalian cowok-cowok udah pada ngerti kan apa yang Tia bilang, itu jadi salah satu rencana kita dan cewek-cewek bagi tugas!" Balas Kara dengan santai.
"Kalau gue bakalan jadi ratu dari kerajaan lain dan datang ke kerajaan itu sebagai salah satu ratu yang ingin dibunuh oleh rakyatnya sendiri padahal enggak sama sekali!" Kara menyusun rencananya dengan persetujuan teman-temannya.
"Nama asal kerajaan lo apa?" Tanya Raxel.
"Nrowinchard!" Jawab Kara dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTRO
Teen Fiction"Bantu dan menyelamatkan bukan menghabis musuhnya, selamatkan dan hancurkan." -MYSTRO- "Gue cinta tapi kehalang gengsi." -Kanara Amerra Queensha "Misi ialah misi tetapi mengapa harus melibatkan perasaan?" -Raxel Orizon Kendry Cover by: pinterest Bo...