11. Bertengkar dan kertas aneh.

97 82 17
                                    

Kalau ada salah tandain ya

Jangan lupa follow me, share, vote and  read.

"Kenapa? Gak kesambung ya?" Tanya Kara tersenyum miring membuat keberanian Amel mulai menciut

"E-enggak kok pasti mama lagi sibuk" tantang Amel dengan nada sedikit ketakutan tapi masih ada keberanian di dalam dirinya

"What? Mama? Mama siapa yang lo maksud? Bukannya lo habis teleponan sama nyokap gue?" Tanya Raxel kebingungan pasalnya ia tak tau mama mana yang Amel maksud saat bertelepon dengan mamanya

"Ya mama lo lah, kan mama lo calon idaman gue, gak kayak jalang sialan satu ini yang tau nya cuma malu-maluin" gertak Amel dengan kuat

"Ah yakin gue? Kan gue pintar gak kayak lo dasar bitch" umpat Kara pada kalimat terakhirnya

"Mana ada yang mertua yang mau kayak lo, lo aja sering ngejalang diluar sana jadi orang tua mana yang mau ngedeketin lo, oh ya ibu lo sama-sama jalang sialan" ucap Amel merendahkan martabat Kara

"Gak usah bawa-bawa nama orang tua gue anjing!" Marah Kara

"Ya suka-suka gue lah mulut-mulut gue kok lo yang ngatur makanya jadi orang tuh jangan sensi-sensi amat, kan jadi gini oh iya lupa kalau lo itu orangnya lemah gak pantes buat Raxel gue" Amel mulai memancing emosi Kara yang sedari tadi mengepalkan tangannya erat-erat dan matanya mulai melotot menatap Amel dengan tatapan tajam dan mengintimidasi

"Ups keceplosan ya, hahahaha udah gue bilang berapa kali, kalau emang jalang yang selamanya jalang gak akan berubah untuk selamanya dan gak akan cocok untuk siapapun" Amel berucap sirik pada Kara dengan tatapan mengejek dan ya hal itu membuat Kara semakin geram dan terlihat dari tatapan matanya yang ingin memakan Amel hidup-hidup dan juga akan mencincang dirinya

"Lo kalau ngomong di jaga ya jangan asal ceplas-ceplos sana-sini dong, mulut lo itu kayaknya memang harus di bungkam dulu baru sadar diri" Raxel juga sama halnya seperti Kara, menggeram sendiri dan ingin membunuh Amel dengan sadis, seandainya ini bukan tempat yang cocok ataupun sekolah sudah pasti ia akan membunuh dan memakan Amel hidup-hidup dan menunjang diri Amel

"Xel kok lo malah mau marah sama gue gitu sih? Gue kan calon tunangan lo yang cantik ini sekaligus calon istri lo dimasa depan nanti dong jadi lo gak perlu repot-repot deh nyari jalang kayak dia lagi biar nanti gue yang bakalan bikin puas" ucap Amel yang masih saja memancing emosi Kara, Amel tak tau saja bahwa saat ini Kara sedang menenangkan diri untuk tidak memakan Amel tapi... Amel malah memancing emosi yang ia tahan sedari- tadi

"GUE BILANG BERHENTI MEL LO JANGAN KETERLALUAN SAMA KARA BISA NANTI DIA NGEBUNUH LO SIALAN NANTI GUE JUGA YANG DISALAHKAN PAPANYA LO GAK TAU APA? PAPANYA ITU GAK BAKALAN TINGGAL DIAM KALAU PUTRINYA DI BILANG JALANG!!! Lo juga sadar diri kalau lo jalang juga bukan bilang orang jalang biadab!" Raxel mulai marah dengan kuat agar Amel menangis saat mendengarnya karena hanya hal itu lah yang membuatnya menghentikan suatu hal yang paling ia benci

Amel mulai menangis kecil terlihat dari dirinya yang menundukkan kepalanya dan saja memulai aktingnya yaitu menangis di depan Raxel agar Amel mengadukan hal itu kepada mamanya

"Gu-gue k-kan c-cuma b-bilang k-kebenaran yang sebenarnya kenapa lo malah ngebelain dia sih Raxel!" mulai terdengar suara isakan kecil dari Amel yang sedang menundukkan kepalanya

Plakk!

"Sekali lagi lo bilang ibu gue jalang jangan harap lo bisa ngelihat matahari besok ingat kata-kata yang gue ucapkan ini, ingat A-m-e-l" ucap Kara di kalimat terakhirnya yang artinya ia sudah sangat marah kepada Amel tapi tidak seperti kemarin-kemarin nya lagi karena kali ini Kara benar-benar sudah muak melihat wajah Amel yang sangat-sangat tidak penting itu author pun tak tau harus mengatakan apapun hal itu

MYSTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang