[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
Aku update malam dong!
Pada ngapain nih Mysread?
Capek? Haus? Lapar? Atau nungguin? Eakk
Aku ganti nama asli aku aja ya, cape soalnya lihat nama palsu hehehe aku ga mau publikasi sebelum cerita ini terbit 😋
Bagikan yaw, tandai juga tuh salahnya dimana jangan sampe kalian ga tau yang mana aku salahnya padahal kalian yang baca.
Voted itu gratis sayang.
***
Kara menarik kasar pergelangan tangan Raxel saat ia berkata seperti itu.
Sontak yang lainnya langsung saja ikut pergi mengikuti Kara dan Raxel.
"Lepasin ga?" Suruh Raxel dengan wajah akrab.
"Ada apa ini Kara?" Tanya peri Leste.
"Sssstttttt, diem! Lo juga tuh Cel!" Marah Kara kepada keduanya.
Dia melemparkan tatapan tajam kepada Celeste sehingga membuat Leste terdiam seribu bahasa tanpa omongan sedikitpun.
Ketiganya pun sampai digudang mereka semua langsung buru-buru melihat apa yang berada dalam saku celana seragam sekolah.
"Apaan tuh Xel?"
"Gue kepo anjir!"
"Mana bjir?"
"Makhluk apa tuh?"
"Sini gue pegang!"
"Diam kenapa, gue juga mau lihat kali!"
"YANG GERAK DIA TERAKHIR NENGOK LESTE!!"
Diam, tak ada gerakan sama sekali dari seluruh orang itu. Bahkan Kyler yang biasanya memasang wajah datar sekarang tertawa lebar walaupun badan kekar miliknya tak bergerak sama sekali.
Amel hampir terjungkal ke bawah karena mendengar aba-aba dari Kara sendiri, sedangkan Tia dia ingin berteriak lalu mengumpat sejadi-jadinya.
Bara yang biasanya akan sangat dingin tiba-tiba tersenyum saat melihat Tia hampir terjungkal ke arah bawah.
"Apa lo lihat-lihat? Gue udah mau jatuh gini! Karaa," rengeknya Kepada Kara yang membuat permainan tersebut.
"Udah lo pada gerak aja gapapa, gue mau ngomong dulu sama peri Leste!" Mereka semua menghela nafas lega karena telah mendengar penuturan Kara.
Semuanya bergerak sembari bernafas lega saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Kara.
"Kau berasal dari mana?" Tanya Kara semakin penasaran saat melihat peri Celeste tertawa.
"Apakah kau tak bisa melihat dari mana aku berasal?" Teka-teki itu semakin membuat Kara memutar malas bola mata miliknya.
"Aku dari Schiehallion lah!" Bentaknya hingga memekakkan telinga Kara sendiri.
Meskipun suaranya kecil juga dengan bentuk tubuhnya tetapi kekuatan berteriaknya sangatlah tidak main-main saat dia berteriak maka nada tersebut bisa saja mengguncang permukaan bumi, begitulah peri lainnya yang bisa berteriak dengan nada tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTRO
Ficção Adolescente"Bantu dan menyelamatkan bukan menghabis musuhnya, selamatkan dan hancurkan." -MYSTRO- "Gue cinta tapi kehalang gengsi." -Kanara Amerra Queensha "Misi ialah misi tetapi mengapa harus melibatkan perasaan?" -Raxel Orizon Kendry Cover by: pinterest Bo...