Halaman 27

5 1 0
                                    


Rindu. Satu kata yang bisa membawa banyak perasaan. Kadang rindu itu manis, seperti aroma kopi di pagi hari. Kadang rindu itu pahit, seperti kenangan yang tertinggal di sudut hati. Pernah nggak lo merasa rindu sama seseorang, tapi lo nggak pernah bisa mengungkapkannya? Rindu yang tak terucap, tersembunyi di balik senyum dan tawa.

Gue pengen cerita tentang rindu yang tak terucap ini. Bukan cuma tentang cinta, tapi juga tentang teman, keluarga, bahkan momen-momen yang udah lewat. Rindu itu bisa datang dari mana aja dan kapan aja. Dan yang paling menyakitkan adalah saat lo nggak bisa atau nggak berani mengungkapkan rindu itu.

Pernah nggak lo rindu sama sahabat lama yang sekarang udah sibuk dengan kehidupannya sendiri? Dulu, kalian sering banget menghabiskan waktu bareng, tertawa bareng, bahkan nangis bareng. Sekarang, mungkin kalian jarang banget ketemu atau bahkan sekedar ngobrol. Rindu itu ada, tapi kadang kita nggak tahu gimana caranya buat nyampein.

Atau mungkin lo rindu sama keluarga yang jauh di sana? Setiap kali lo ngelihat foto-foto lama, rindu itu kembali hadir. Lo pengen banget bilang ke mereka betapa lo kangen, betapa lo pengen ada di dekat mereka, tapi lo juga tahu kalau semua punya kesibukan masing-masing. Dan rindu itu tetap tak terucap.

Gue juga pernah ngerasain rindu yang nggak bisa diungkapkan. Rindu sama seseorang yang pernah jadi bagian penting dalam hidup gue. Seseorang yang sekarang udah nggak ada di samping gue lagi. Kadang gue pengen banget bilang betapa gue kangen, betapa gue masih inget semua kenangan indah bareng dia. Tapi kata-kata itu nggak pernah keluar. Gue cuma bisa menyimpan rindu itu dalam hati.

Rindu yang tak terucap itu berat. Rasanya seperti ada beban di dada yang nggak bisa lo lepaskan. Lo pengen banget meluapkan semua perasaan itu, tapi ada sesuatu yang menahan. Entah itu rasa takut, rasa malu, atau mungkin rasa nggak ingin mengganggu kebahagiaan orang lain.

Tapi lo tahu nggak, kadang kita perlu berani untuk mengungkapkan rindu itu. Karena dengan mengungkapkan, kita bisa merasa lebih lega. Nggak perlu takut atau malu untuk bilang kalau lo rindu. Karena rindu itu adalah tanda kalau lo peduli, kalau lo punya perasaan yang tulus.

Gue pernah mencoba untuk mengungkapkan rindu gue. Waktu itu, gue kirim pesan singkat ke sahabat lama gue. Gue bilang kalau gue kangen sama masa-masa kita bareng, kangen ngobrol dan ketawa bareng. Awalnya gue ragu, takut kalau dia nggak merespon atau bahkan lupa sama gue. Tapi ternyata, dia merespon dengan hangat. Dia bilang dia juga kangen, dan akhirnya kita bisa ketemu dan ngobrol lagi.

Dari situ gue belajar, mengungkapkan rindu itu bukan hal yang memalukan. Malah, itu bisa memperkuat hubungan kita dengan orang-orang yang kita sayang. Jangan biarkan rindu itu hanya jadi beban di hati lo. Beranilah untuk mengungkapkan, karena siapa tahu orang yang lo rindukan juga merasakan hal yang sama.

Kalau lo rindu sama keluarga yang jauh, coba deh luangkan waktu untuk menelepon atau video call. Bilang ke mereka betapa lo kangen, betapa lo pengen ada di dekat mereka. Percaya deh, mendengar suara mereka atau melihat senyum mereka di layar bisa sedikit mengobati rindu lo.

Dan buat lo yang rindu sama seseorang yang udah nggak ada di hidup lo lagi, coba tuliskan perasaan lo. Lo bisa menulis surat, diary, atau bahkan puisi. Mungkin lo nggak bisa mengirim surat itu, tapi dengan menulis, lo bisa meluapkan perasaan lo. Lo bisa merasa lebih lega dan menerima kenyataan kalau rindu itu ada dan itu adalah bagian dari hidup.

Rindu yang tak terucap memang berat, tapi jangan biarkan itu menghentikan lo untuk merasa bahagia. Cari cara untuk mengungkapkan rindu itu, meski dengan cara yang sederhana. Karena setiap perasaan yang lo rasakan itu berharga, dan setiap rindu yang lo punya itu adalah tanda kalau lo punya hati yang tulus.

Gue harap cerita ini bisa ngasih lo inspirasi dan keberanian untuk mengungkapkan rindu lo. Jangan takut untuk bilang kalau lo kangen, karena itu adalah salah satu cara untuk menunjukkan betapa lo peduli. Dan percayalah, dengan mengungkapkan, lo bisa merasa lebih lega dan bahagia.

Di akhir cerita ini, gue pengen ngucapin terima kasih buat lo yang udah mau dengerin cerita gue. Semoga lo bisa menemukan cara untuk mengungkapkan rindu lo, dan semoga lo bisa merasakan kebahagiaan dari setiap langkah yang lo ambil.

Rindu itu adalah bagian dari hidup, dan itu adalah tanda kalau kita punya hati yang peduli. Jangan biarkan rindu itu hanya jadi beban, tapi jadikan itu sebagai alasan untuk terus berjuang dan menunjukkan perasaan lo. Karena setiap rindu yang lo punya adalah berharga, dan lo punya kesempatan untuk mengungkapkannya.

Simfoni SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang