Diaryku,
Hari ini, ada satu pertanyaan yang terus menggema di kepalaku: "Apa aku sudah melakukan yang terbaik?" Kadang, aku merasa seperti hamster di roda—berlari, tapi tidak pernah benar-benar sampai ke mana pun. Semua langkah-langkah kecil ini, semua usaha yang aku lakukan... apa benar ini cukup?
Jujur saja, aku capek. Rasanya, setiap kali aku mencoba lebih keras, dunia justru melemparkan tantangan yang lebih besar lagi. Aku tahu, life is not supposed to be easy, tapi kadang aku berharap segalanya bisa sedikit lebih sederhana. Sedikit lebih jelas.
Ada hari-hari di mana aku merasa hilang. Seperti melangkah dalam kabut, tidak tahu ke mana arah yang harus kutuju. Aku bertanya-tanya, apakah semua orang juga merasakan hal yang sama? Atau cuma aku yang terjebak dalam perasaan ini?
Aku mencoba untuk tetap tersenyum, tetap terlihat kuat. Aku tahu orang-orang di sekitarku mengandalkan aku untuk menjadi 'baik-baik saja.' Tapi deep down, aku cuma ingin ada yang berkata, "It's okay not to be okay." Aku ingin merasa dimengerti, tanpa harus menjelaskan apa pun.
Malam ini, aku merasa ingin menyerah. Tapi kemudian aku sadar, mungkin itulah saatnya aku harus melangkah lagi. Karena, bukankah kita semua di sini untuk belajar? Untuk tumbuh, meski itu berarti harus melewati kesulitan?
Aku memutuskan, aku tidak akan berhenti. Setidaknya, bukan sekarang. Aku akan coba lebih sabar pada diriku sendiri. Mungkin jalanku masih panjang dan penuh liku, tapi aku tahu satu hal: aku tidak sendirian. Kita semua sedang berusaha, dalam cara kita masing-masing.
Dan mungkin, hanya mungkin, satu hari nanti, semua ini akan make sense. Mungkin tidak hari ini, atau esok, tapi suatu saat nanti. Sampai saat itu tiba, aku akan terus melangkah. Karena aku tahu, hidup bukan soal siapa yang sampai duluan, tapi tentang siapa yang terus bergerak meski ragu, meski takut, meski lelah.
Jadi, diaryku, malam ini aku menulis ini untuk mengingatkan diriku sendiri: bahwa tidak apa-apa merasa lelah. Tidak apa-apa merasa ragu. Yang penting adalah aku tidak berhenti. Aku akan terus berusaha. Untuk diriku. Untuk mimpiku.
Dengan segenap rasa,
Aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simfoni Senja
PoetrySimfoni Senja - Lo pernah ngerasa hidup kayak soundtrack film yang terus berputar tanpa henti? Buku ini bakal ngajak lo menyelami simfoni kegalauan dan harapan yang bikin lo mikir, "Apa sih sebenernya arti semua ini?" Gak cuma sekadar buku motivasi...